Sing Dance Cry Breathe, Pameran Korakrit Arunanondchai di Indonesia
Pameran ini dibayangkan sebagai sebuah teater dengan aktor non manusia.
30 Januari 2025

Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Museum MACAN mempersembahkan presentasi tunggal karya Korakrit Arunanondchai, untuk pertama kalinya di Indonesia. Berjudul Sing Dance Cry Breathe | as their world collides on to the screen, pameran ini akan dibuka mulai 30 November 2024 dan berlangsung hingga 6 April 2025.
Pameran ini diimajinasikan sebagai sebuah teater yang terdiri dari para aktor non-manusia yang mewujudkan bentuk-bentuk antropomorfis dan tampil melalui cahaya, suara, arsitektur, dan gambar.
Buat kamu yang suka seni dan ingin datang ke pamerannya, berikut Popmama.com rangkum informasi sing dance cry breathe, pameran Korakrit Arunanondchai di Indonesia.
Editors' Pick
Menampilkan Karya dari Tahun 2018 Hingga saat Ini
Pameran ini membangkitkan api yang ada di dalam benak kolektif kita, mengeksplorasi ketegangan antara hasrat akan pembaruan dan rasa takut untuk melepaskan.
Arunanondchai menyoroti simbol burung dan ular—simbol yang muncul dalam berbagai mitos yang menceritakan asal-usul Manusia akan hubungannya pada struktur sosial dan alam.
Arunanondchai Menggabungkan Animisme dan Fiksi Ilmiah
Didorong oleh rasa takut akan kehilangan akan sesuatu yang tidak diketahui dan akan ketidakpastian, sang Perupa menggabungkan animisme dan fiksi ilmiah untuk menciptakan karya yang mengedepankan emosi manusia dan merangkul perasaan-perasaan pelik tanpa harus dijabarkan.
Pameran ini menyelidiki hubungan antara bumi dan langit yang terhubung melalui beragam raga, baik yang membusuk maupun yang bangkit, semuanya menundukkan pandangan dan merapal doa untuk makhluk baru bersayap api yang akan muncul kembali.