Pentingkah Memiliki Asuransi Jiwa untuk Masa Depan Anak?
Agar anak dapat melangkah mengejar mimpinya tanpa rasa khawatir
30 Juli 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Memiliki kehidupan yang layak hingga tua untuk seluruh keluarga adalah keinginan semua orang. Namun, tidak ada yang bisa menebak keadaan di dunia ini. Kita tidak tahu apa yang akan terjadi besok, lusa, dan hari-hari berikutnya. Untuk itu, memiliki asuransi merupakan salah satu solusinya.
Asuransi yang dapat menjamin kehidupan keluarga dan anak-anak di masa depan yakni asuransi jiwa. Asuransi ini akan menyalurkan uang pertanggungan untuk keluarga dan anak-anak kelak. Maka dari itu, memiliki asuransi jiwa adalah hal yang penting.
Berikut ini, Popmama.com telah jabarkan pengertian, manfaat, serta alasan seberapa pentingnya memiliki asuransi jiwa dalam sebuah keluarga. Simak, yuk!
1. Pengertian asuransi jiwa
Asuransi jiwa adalah salah satu jenis asuransi yang bertujuan untuk menanggung kerugian finansial seseorang akibat meninggal atau hidup terlalu lama.
Misalnya, seorang Papa memiliki asuransi jiwa untuk keturunannya. Maka, jika sewaktu-waktu Papa meninggal dunia, anak-anaknya tidak akan terlantar karena mendapatkan jaminan dalam hidupnya melalui asuransi jiwa milik sang Papa.
Asuransi jiwa ini juga dapat menanggung untuk para orangtua yang ternyata diberi umur panjang dan hidup lebih lama. Saat umur semakin tua dan tidak mampu untuk mencari nafkah atau membiayai anak-anaknya, maka Mama dan Papa akan tetap mendapatkan penghasilan dari asuransi jiwa.
Editors' Pick
2. Pentingnya memiliki asuransi jiwa
Dari definisi di atas, dapat diketahui bahwa asuransi jiwa sangat penting untuk keluarga dan anak-anak. Hal tersebut pun diungkapkan pula oleh Melvin Mumpuni selaku financial planner dan Founder Finansialku.
"Oneday kalau teman-teman punya pasangan apalagi punya anak wajib memiliki asuransi jiwa," kata Melvin.
Melvin pun memberi contoh, "Belum lama ini ada berita yang viral, anak yang melakukan isolasi mandiri sendiri karena kedua orangtuanya meninggal."
"Nah itu nanti uang sekolah dia siapa yang bayar? Maka dari itu, wajib punya karena risikonya sudah terlalu besar," jelasnya.
3. Contoh asuransi jiwa beserta manfaatnya
Salah satu contoh arusansi jiwa yang dapat Mama dan Papa gunakan yakni FWD Bebas Berencana Optimal.
Asuransi ini dapat mempermudah Mama dan Papa dalam memiliki asuransi jiwa. Sebab, premi yang ditawarkan terjangkau dan dapat dimiliki hanya melalui aplikasi online saja, lho.
Adapun manfaat yang didapatkan yakni:
- Manfaat meninggal dunia sampai dengan Rp 1.000.000.000 (satu miliar Rupiah) akibat kecelakaan di tahun pertama dan kedua.
- Manfaat meninggal dunia sampai dengan Rp 1.000.000.000 (satu miliar Rupiah) akibat sebab apapun di tahun ketiga dan seterusnya.
- Masa asuransi yang dapat diperpanjang sampai usia pemegang polis 80 (delapan puluh) tahun.
- Batas usia masuk Tertanggung yang luas, mulai dari usia 18 - 55 tahun.
- Bebas menentukan besar uang pertanggungan sesuai dengan kebutuhan.
- Hanya 2 pernyataan tentang kesehatan.
- Masa pembelajaran (free look) selama 14 (empat belas) hari.
4. Tips menyisihkan penghasilan agar memiliki asuransi jiwa di tengah pandemi
Seperti yang diketahui bahwa pandemi membawa dampak pada perekonomian, termasuk keuangan negara. Namun, walau begitu Papa dan Mama masih tetap bisa menyisihkan penghasilan untuk tetap memiliki asuransi jiwa.
Berikut ini tips dari Melvin Mumpuni untuk memiliki asuransi jiwa di tengah pandemi.
- Harus pilih-pilih pengeluaran. Keluarkan uang untuk kebutuha-kebutuhan yang terpenting terlebih dahulu. Seperti pemunuhan kebutuhan pokok makan dan minum serta kebutuhan asuransi.
- Coba membuat strategi lain untuk menambah penghasilan. Contoh, menjual karya tulisan atau gambar.
Nah, itulah alasan serta manfaat yang bisa didapat jika memiliki asuransi jiwa. Yuk, mulai miliki asuransi jiwa untuk masa depan anak.
Baca juga:
- Sebelum Terlambat, Begini 5 Cara Memperkenalkan Uang Kepada Anak
- Mengajarkan Anak Mengelola Keuangan dengan Metode Uang Saku
- 5 Cara Mengajarkan Konsep Keuangan pada si Kecil Sejak Dini