Beberapa waktu lagi akan memasukin bulan suci Ramadan. Pada saat bulan Ramadan, seluruh umat muslim akan menjalankan ibadah puasa selama satu bulan penuh.
Menjalankan ibadah puasa tentunya memberikan beberapa manfaat untuk tubuh. Namun, seringkali terjadi dampak yang kurang menyenangkan, seperti sakit gigi atau gusi bengkak.
Saat berbuka puasa umumnya orang menghidangkan sajian yang bersifat manis dan gurih, seperti kolak, es buah, gorengan, dan lain-lain yang dapat membuat sakit gigi karena air liur yang kering setelah berpuasa seharian.
Maka dari itu, saat berpuasa penting untuk kita selalu menjaga kesehatan dan kebersihan mulut. Berikut ini Popmama.comberikan informasi selengkapnya mengenai sakit gigi dan gusi bengkak saat puasa.
Simak berikut ini ya, Ma!
1. Penyebab sakit gigi saat berpuasa
Freepik/stockking
Saat menjalankan ibadah puasa, kita akan berpuasa selama satu hari penuh. Beberapa hal dapat menyebabkan sakit gigi ketika berpuasa, antara lain:
Banyak mengonsumsi makanan yang bersifat manis: Saat tiba jam berbuka puasa, biasanya orang banyak mengonsumsi makanan yang manis, seperti kolak, es buah, dan lain-lain. Hal tersebut dapat menyebabkan gangguan pada gigi. Mengonsumsi makanan manis secata berlebihan dapat menyebabkan sakiy gigi dan merusak jaringan sekitarnya.
Kurang menjaga kebersihan mulut: Hal utama yang dapat menyebabkan sakit gigi pada saat berpuasa adalah kurangnya menjaga kebersihan gigi. Ketika kita kurang menjaga kebersihan gigi, maka akan timbul masalah baru pada gigi sehingga timbul rasa sakit. Maka dari itu penting untuk selalu menjaga kebersihan dan kesehatan pada gigi dengan menggosok gigi pada saat sahur dan berbuka puasa.
Mengonsumsi makanan yang bersuhu tinggi: Saat berbuka puasa, mungkin sudah tidak sabar untuk segera menyantap hidangan yang tersedia. Terlalu sering mengonsumsi makanan atau minuman yang bersuhu tinggi dapat menyebabkan gigi lebih sensitif sehingga menyebabkan sakit pada gigi. Ketika puasa, gusi akan mengalami kekurangan air liur, sehingga saat terkena sesuatu yang panas bisa berdampak pada gigi.
Editors' Pick
2. Gigi menjadi sensitif saat berpuasa
Freepik/stockking
Setelah menahan rasa lapar dan dahaga selama kurang lebih 13 jam, biasanya seseorang akan mengonsumsi hidangan berbagai suhu, seperti teh hangat yang memiliki suhu tinggi, sampai es buah. Hal tersebut menyebabkan suhu pada mulut menjadi tercampur yang membuat gigi menjadi lebih sensitif.
Rasa nyeri pada gigi berasal dari erosi gigi yang membuat lapisan di bawah dentin terserang. Dentin merupakan sebuah tabung kecil yang berhubungan langsung dengan saraf gigi.
Saat menjalani puasa, mulut akan terasa kering karena tidak ada cairan yang melewatinya, sehingga dapat menurunkan perlindungan pada gigi dan rongga mulut akibat kekeringan.
3. Penyebab gusi bengkak atau berdarah saat berpuasa
Freepik/stockking
Ada banyak penyebab gusi nyeri dan berdarah, salah satunya adalah menyikat gigi terlalu keras. Namun, apakah berpuasa dapat menyebabkan gusi bengkak bahkan berdarah?
Mengutip Dentek, penyebab gusi bengkak saat berpuasa mungkin terjadi karena berkaitan dengan apa yang dikonsumsi pada saat sahur atau berbuka puasa, misalnya jika pola makan Mama kekurangan vitamin C atau vitamin K yang mungkin rentan mengalami gusi berdarah.
Maka dari itu, penting untuk memastikan bahwa Mama mengonsumsi makanan yang sehat dan seimbang meskipun tengah menjalani ibadah puasa.
4. Cara mengatasi masalah mulut saat berpuasa
Freepik/jcomp
Mengutip Healthline, beberapa pengobatan alami dapat dilakukan, seperti berkumur dengan air garam atau kompres dingin yang dapat membantu meredakan sakit gigi. Namun, Mama perlu berkonsultasi lebih lanjut dengan dokter gigi, ya!
Berikut cara untuk membantu meredakan rasa nyeri pada gigi, antara lain:
Bilas dengan air asin: Bagi banyak orang, berkumur dengan garam adalah pengobatan lini pertama yang efektif. Air garam merupakan disinfektan alami yang dapat membantu melonggarkan partikel makanan dan kotoran yang mungkin tersangkut di sela-sela gigi. Selain itu, mengobati sakit gigi dengan air garam juga dapat membantu mengurangi peradangan dan menyebuhkan luka mulut.
Bilas dengan hidrogen peroksida: Membilas dengan hidrogen peroksida juga dapat membantu meredakan nyeri dan peredangan. Selain membunuh bakteri, hidrogen peroksida juga dapat menyembuhkan gusi berdarah.
Kompres dingin: Selain berkumur, Mama juga bisa melakukan kompres dingin untuk membantu meredakan nyeri. Kompres dingin menyebabkan pembuluh darah di area tersebut menyempit. Hal ini membuat rasa sakitnya tidak terlalu parah dan rasa dingin juga dapat mengurangi pembengkakan dan peradangan.
5. Tips merawat kesehatan gigi dan gusi saat berpuasa
Freepik/benzoix
Saat menjalankan ibadah puasa, ada beberapa tips yang bisa dilakukan seperti mengutip Medical News Today, antara lain:
Menyikat gigi dengan tidak terlalu keras: Kebanyakan orang menyadari bahwa menyikat gigi dua kali sehari adalah salah satu praktik terpenting untuk menghilangkan plak dan bakteri serta menjaga kebersihan gigi. Namun, menyikat gigi hanya akan efektif jika orang menggunakan teknik yang benar. Menyikat gigi terlalu keras atau menggunakan sikat gigi berbulu keras dapat merusak email gigi dan gusi. Dampaknya antara lain gigi sensitif, kerusakan permanen pada lapisan pelindung email gigi, dan erosi gusi.
Menggunakan obat kumur: Beberapa penelitian menunjukkan bahwa obat kumur tertentu dapat bermanfaat bagi kesehatan mulut. Misalnya, sebuah ulasan menemukan bahwa obat kumur yang mengandung klorheksidin, bahan antibakteri, membantu mengendalikan plak dan radang gusi. Obat kumur dengan minyak esensial tertentu juga efektif. Obat kumur tidak bisa menggantikan menyikat gigi dan membersihkan gigi dengan benang, tetapi bisa melengkapi praktik ini.
Batasi mengonsumsi makanan manis: Mengonsumsi gula dapat menyebabkan gigi berlubang. Penelitian terus menyoroti peran penting gula dalam dampak buruk terhadap kesehatan gigi. WHO merekomendasikan agar masyarakat membatasi asupan gula di bawah 10 persen kalori harian mereka.
Nah, itulah informasi mengenai sakit gigi dan gusi bengkak saat berpuasa. Semoga bermanfaat ya, Ma!