Mengenal Proses Pembakaran atau Kremasi pada Jenazah

Kremasi dulunya dipraktikan pada tentara yang gugur ketika berada di medan perang

18 Desember 2021

Mengenal Proses Pembakaran atau Kremasi Jenazah
Pexels/Pavel Danilyuk

Di Indonesia, kremasi mungkin belum begitu familiar, namun kremasi bukanlah hal baru. Kremasi adalah salah satu cara pemakaman untuk suatu agama tertentu. 

Kremasi merupakan praktik menghilangkan jenazah manusia setelah meninggal dunia dengan cara membakarnya. Baru-baru ini kremasi juga dilakukan pada jenazah selebgram Adelenyi Laura Anna. 

Bagaimanakah proses kremasi yang dikatakan membakar jenazah hingga tersisa debunya saja? Untuk mengetahui informasi selengkapnya, yuk simak penjelasan dari Popmama.com berikut ini. 

1. Tentang kremasi

1. Tentang kremasi

Kremasi banyak dilakukan di peradaban Yunani kuno dan Romawi pada 1000 SM. Kremasi dulunya dipraktikan pada tentara yang gugur ketika berada di medam perang. Yang di mana abu kremasi dikumpulkan di larung air. 

Menurut kepercayaan Yunani, kremasi yang dilakukan dapat membebaskan roh dari daging dan mencegah orang yang sudah mati menyakiti orang yang hidup. 

Awalnya mungkin kremasi dilakukan oleh kepercayaan hindu saja, namun pada tahun 1963 Paus membolehkan pembakaran mayat bagi umat Katolik. 

Pada tahun 1966, para pastor sepakat membolehkann orang untuk melakukan kremasi. Hal itu juga didukung oleh masyarakat akan sadarnya lahan kubur yang semakin terbatas, sehingga mereka memilih proses kremasi.

Editors' Pick

2. Proses kremasiĀ 

2. Proses kremasiĀ 
Pexels/Roxanne Shewchuk

Pada proses persiapan, operasi kremasi akan melepaskan semua pegangan logam di peti mati untuk memastikan hal itu tidak akan mengganggu alat lain di balik bilik kremasi. 

Setelah itu, operator akan menaikan alat pengangkat peti mati dan meletakan peti mati di atasnya. Ketika bilik kremasi sudah siap, anggota keluarga bisa memulai proses kremasi dengan cara menekan tombol.

Jika tidak ada orang yang hadir pada saat itu, maka operator yang akan memulai proses kremasi tersebut. 

Ketika tombol kremasi sudah ditekan, dua bilik kremasi akan terbuka, lalu peti mati akan didorong pelan ke dalam api yang sudah panas. Karena suhu api cukup panas, maka bagian bawah dari peti mati otomatis mudah terbakar. 

3. Tulang yang tersisa

3. Tulang tersisa
Pexels/Dabatepatfotos

Dengan suhu yang super panas tersebut, biasanya setelah jenazah habis terbakar, yang tertinggal hanyalah tulang, logam mulia yang mungkin ada di dalam tubuh jenazah serta serta perangkat keras dari peti mati, dan beberapa alat bantu kesehatan yang digunakan di dalam tubuh jenazah semasa hidup. Abu dari jenazah yang sudah dibakar kira-kira beratnya sekitar 5 persen dari jenazah. 

Selanjutnya operator kremasi akan memisahkan pecahan tulang dan logam untuk memastikan komponen lainnya bisa dihaluskan menyerupai pasir atau debu. Proses penghalusan tulang memakan waktu 30 menit yang kemudian setelah selesai akan dimasukan ke dalam container atau vas yang nantinnya diberikan kepada keluarga. 

Abu dari jenazah biasanya akan dibawa pulang oleh keluarga yang selanjutnya akan diletakan di rumah abu supaya bisa dijenguk kembali ketika keluarga merasa rindu oleh almarhum.

4. Agama yang membolehkan proses kremasi

4. Agama membolehkan proses kremasi
Pexels/Pavel Danilyuk

Telah disebutkan sebelumnya bahwa proses kremasi disepakati para pastor di tahun 1966. Namun ada beberapa agama tertentu yang juga melakukan kremasi, seperti: 

  • Hindu
  • Buddha
  • Beberapa aliran agama Kristen seperti Gereja Katolik, Gereja Baptis, Gereja Methodis hingga Saksi Yehuwa
  • Kaum Sikh
  • Yahudi Liberal

5. Agama yang melarang proses kremasi

5. Agama melarang proses kremasi
Pexels/Pavel Danilyuk

Proses pembakaran jenazah hingga menyisakan pecahan tulang ini tidak semua menggunakannya. Beberapa aliran atau agama yang melarang proses kremasi di antaranya:

  • Islam
  • Baha'i
  • Yahudi Ortodoks
  • Beberapa aliran agama Kristen seperti Gereja Ortodoks yunani, Gereja Ortodoks Rusia, Gereja Pentakosta hingga Gereja Karismatik

Demikian informasi mengenai proses pembakaran atau kremasi  pada jenazah. Semoga informasi ini bisa menambah wawasan kita bersama. 

Baca juga: 

The Latest