Anak Mama Sakit? Segera Bawa ke Dokter jika Muncul 9 Gejala Ini
Jangan panik saat Si Kecil sakit ya Ma.
4 Januari 2018
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Melihat Si Kecil menunjukkan tanda-tanda sakit seperti demam atau lemas, pasti membuat Mama panik dan ingin segera membawanya ke dokter. Apalagi jika muncul gejala lain yang lebih parah, muntah dan kejang misalnya.
Padahal, Mama tidak perlu buru-buru membawa Si Kecil ke dokter.
Beberapa penyakit bisa diatasi dengan istirahat total di rumah, menambah konsumsi air putih, dan perawatan sederhana lainnya.
Kepanikan Mama justru bisa membuat Si Kecil merasa semakin sakit. Mama hanya perlu tenang dan menganalisa gejala yang muncul.
Amati perkembangannya dalam beberapa jam, apakah bertambah parah atau mulai membaik dengan istirahat. Nah, jika sembilan gejala di bawah ini mulai muncul, inilah waktu yang tepat untuk Mama membawanya ke dokter.
Demam Tinggi di Atas 38 Derajat Celsius
Suhu tubuh normal manusia berada di kisaran 30 derajat celsius. Jika tubuh mulai menunjukkan perubahan suhu menjadi lebih hangat, indikasi pertama adalah akan terserang penyakit. Mama jangan panik dulu jika tubuh Si Kecil lebih hangat dari biasaya. Selama panasnya tidak tinggi, bisa jadi ia hanya kelelahan.
Panas berlebih yang dikeluarkan tubuh adalah sebagai tanda adanya peradangan. Jika pengukuran dengan termometer menunjukkan angka 38 derajat celsius ke atas, dan terjadi dalam waktu yang lama, Mama harus segera membawanya ke dokter.
Timbul perubahan warna kulit dan bibir
Biasanya setelah mengalami demam kulit tubuh kita akan menunjukkan perubahan warna di beberapa titik. Warnanya bisa berupa ruam merah, keunguan seperti memar, atau kulit bibir menjadi pucat. Bahkan untuk penderita demam tinggi yang sampai menggigil kedinginan, bibirnya bisa berwarna kebiruan. Jika perubahan warna ini mulai Mama temukan di beberapa bagian tubuh Si Kecil, segera bawa ke dokter atau klinik terdekat.
Frekuensi muntah atau diare meningkat
Jika gejala yang muncul pada Si Kecil disertai muntah dan diare, Mama jangan langsung panik. Rawat ia dengan tenang, hingga frekuensi muntah dan buang airnya meningkat. Kalau interval terjadinya makin pendek, barulah dibawa ke dokter.
Kejang-kejang
Beberapa kasus demam tinggi juga disertai kejang-kejang. Hal ini perlu Mama waspadai jika terjadi. Kejang-kejang menandakan gejala yang lebih serius pada tubuh anak.
Mengeluh kesakitan
Si Kecil yang sedang sakit biasanya menjadi lemas dan tak banyak bicara. Tapi jika mulai mengeluh kesakitan di bagian tertentu, tandanya Mama harus segera membawa ia ke dokter. Amati dulu bagian yang ia keluhkan, jika menunjukkan perubahan fisik pastikan tetap aman selama perjalanan menuju ke dokter.
Bagian tubuh tertentu terasa kaku
Selain kesakitan, tubuh Si Kecil juga bisa berubah mendadak kaku di beberapa titik. Rasa kaku ini ada yang hanya ia rasakan dari dalam tubuh, dan ada yang nampak atau bisa Mama raba dari luar.
Lemas seperti kehabisan tenaga
Setiap orang sakit pasti tubuhnya menjadi lemas. Tapi minimal masih bisa bergerak dan berbicara. Jika Si Kecil nampak lemas sekali hingga menggerakkan tubuhnya pun ia tak mampu, Mama harus segera membawanya ke dokter. Jika tak segera ditangani, takutnya ia akan kehabisan cairan.
Mengalami kesulitan bernapas
Gejala penyakit yang tak kalah membahayakan Si Kecil adalah kesulitan bernapas. Mama perhatikan bagaimana napasnya apakah sesak atau masih lancar. Minta ia untuk segera memberitahukan pada Mama jika dadanya mulai sesak dan napasnya terasa berat.
Menangis tanpa henti
Pada bayi atau anak berusia di bawah 1 tahun, ia hanya bisa mengekspresikan perasaan tidak nyamannya dalam tangisan. Jika frekuensi tangisnya meningkat, Mama perlu mewaspadai. Segera bawa ke dokter jika ia tak kunjung berhenti menangis