Apakah Mama Terjangkit Tren Sharenting? Kenali Tandanya

Sharenting itu apa ya?

2 Maret 2018

Apakah Mama Terjangkit Tren Sharenting Kenali Tandanya
Pixabay/geralt

Seiring perkembangan zaman, pengguna sosial media merambah ke segala lapisan usia. Rasanya ada yang kurang jika sehari saja tidak mengakses sosial media. Tidak bisa dipungkiri bahwa sebagian besar informasi kini bersumber dari sana.

Sosial media juga menjadi ruang untuk berbagi tips dan inspirasi. Bahkan kegiatan parenting pun kini mulai mengikuti perkembangan teknologi.

Sudahkah Mama mengenal apa itu sharenting?

Pasti sudah banyak yang melihat atau malah menjadi pelakunya. Sharenting adalah gabungan dari sharing dan parenting, tren berbagi tips pola asuh anak yang kini menjamur di sosial media.

Pelakunya adalah para Mama millenial dari berbagai lapisan masyarakat, mulai dari selebriti hingga ibu rumah tangga biasa.

Lalu seperti apa sajakah bentuk sharenting? Apakah berdampak negatif pada pola asuh anak?

Editors' Pick

Tanda-tanda terjangkit tren sharenting

Tanda-tanda terjangkit tren sharenting
wideopeneats.com

Kegiatan sharenting banyak bentuknya, mulai dari mengunggah foto, berbalas komentar dengan sesama Mama, hingga membagi tips. Medianya pun beragam, bisa menggunakan sosial media pada umumnya atau memilih blog yang lebih cocok untuk berbagi uraian panjang.

Intinya adalah membuka aktivitas parenting Mama ke ruang publik, sehingga bisa disimak oleh para pengguna internet.

Tapi ternyata, pelaku sharenting bisa digolongkan menjadi dua, yaitu produsen dan konsumen. Produsen adalah sebutan bagi para Mama yang aktif mengunggah foto dan informasi. Sementara konsumen merujuk pada golongan Mama yang duduk di kursi penikmat.

Para Mama yang bertindak sebagai konsumen sangat jarang mengunggah foto dan berbagi info. Bahkan ada yang sengaja membuat akun sosial media hanya untuk mencari info parenting.

Jadi mereka tidak mengharapkan followers, tidak mengunggah foto atau status, bahkan tidak memasang foto profil. Mama masuk golongan yang mana nih?

Mama dinyatakan terjangkit tren sharenting jika melakukan beberapa hal berikut ini:

  • Tidak dapat menahan keinginan mengunggah foto atau video kegiatan anak
  • Sering menceritakan tumbuh kembang Si Kecil beserta pola parenting di sosial media
  • Lebih memilih mencari informasi parenting dari sosial media

Tenang, sharenting adalah hal yang wajar

Tenang, sharenting adalah hal wajar
Pixabay/Photo-Mix Company

Setelah membaca uraian di atas, apakah Mama juga terjangkit tren sharenting? Tidak perlu khawatir, Ma! Tren sharenting sangatlah wajar, mengingat penggunaan internet dewasa ini menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari.

Bahkan tak hanya Mama, banyak juga Papa yang mulai melakukan aktivitas sharenting.

Sosial media menjadi panggung yang empuk bagi semua kalangan, termasuk para orang tua. Kebanyakan Mama yang melakukan sharenting berusia muda dan baru saja menyandang status orang tua, atau sebut saja golongan Mama millennial.

Mereka yang aktif berbagi info dan inspirasi positif, membuka peluang menjadi selebgram atau influencer. Dari cara merawat bayi, padu padan fashion anak, hingga resep makanan.

Hal-hal yang sebaiknya tidak dilakukan dalam sharenting

Hal-hal sebaik tidak dilakukan dalam sharenting
mybaba.com

Tentu saja ada beberapa hal negatif dalam tren sharenting yang sebaiknya Mama hindari, seperti berikut ini:

  • Mengharapkan banyak like dan komentar positif
  • Beradu argumen negatif di kolom komentar
  • Beropini sepihak dan menjatuhkan orang lain (Seperti lebih menyukai persalinan normal ketimbang sesar, atau memberi anggapan negatif pada Mama yang bekerja)
  • Berusaha meniru pola asuh orang lain. Biasanya hal ini terjadi jika Mama mengidolakan salah satu artis atau influencer. Jangan serta merta mencontoh semua pola asuhnya, ambil saja sisi positif yang sesuai kondisi Mama.
  • Mengunggah foto atau video yang melanggar batas privasi. Tak sedikit Mama yang mengunggah aktivitas menyusui hingga menunjukkan sebagian area payudara. Atau saat mandi sehingga bagian kelamin Si Kecil terlihat.

Selama tidak melakukan hal-hal negatif seperti di atas, sharenting memiliki banyak manfaat. Bukan anak muda saja yang butuh panggung untuk menunjukkan eksistensinya. Sosial media menyediakan ruang yang sama untuk para Mama.

Dengan adanya tren sharenting ini, aktivitas mengasuh Si Kecil jadi terasa lebih menyenangkan. Mama bisa berinteraksi langsung dengan sesama Mama lainnya di kolom komentar, mendapat apresiasi, sampai bertukar saran. Selamat mencoba!

The Latest