Kasus Corona Melonjak, Fasilitas Kesehatan Indonesia Diprediksi Kolaps
Pengendalian virus Covid-19 di Indonesia perlu diperketat agar tak lantas kolaps 1 bulan ke depan
18 Juni 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kasus Covid-19 di Indonesia kembali melonjak. Mulai dari tanggal 10 Juni 2021, jumlah penambahan kasus Covid-19 per hari tercatat sudah berada di angka 6-9 ribu. Kemudian pada tanggal 17 Juni 2021, sebanyak 12.624 kasus bertambah.
Atas melonjaknya kasus Covid-19 ini, Kabid Pengembangan Profesi Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia (PAEI) Dr. Masdalina Pane angkat suara. Ia berkata bahwa fasilitas kesehatan Indonesia diprediksi akan kolaps pada 2 minggu sampai 1 bulan ke depan kalau pengendalian virus Covid-19 di Indonesia tidak diperketat.
“Jika tak ada containment, tidak ada pengendalian yang tepat dan cepat, saya bisa katakan 2 minggu sampai 1 bulan lagi kita sudah akan kolaps,” katanya dalam siaran live BNPB (17/6/2021).
Lalu, pengendalian seperti apa yang dimaksud Dr. Masdalina Pane? Lebih lanjut, Popmama.com telah rangkum di bawah ini.
Editors' Pick
1. Penambahan kapasitas tempat tidur bukanlah jalan keluar
Menurut Masdalina, penambahan kapasitas tempat tidur bukanlah jalan keluar untuk mengatasi membludaknya jumlah pasien Covid-19, melainkan pemerintah perlu menjalankan komunikasi risiko efektif dan mengawal penerapan protokol kesehatan dengan tegas.
“Strategi untuk mengatasi masalah ini tidak bisa hanya dengan terus menambah tempat tidur karena hanya pada satu titik itu akan terjadi lonjakan di mana RS dan tempat tidur sudah tidak mampu lagi mengatasinya,” ujarnya.
Dalam siaran itu, ia juga menjelaskan bahwa pengawasan di lapangan dibutuhkan untuk memantau apakah pelaksanaan regulasi sudah baik.
“Itulah tugas teman-teman di Satgas dan TNI Polri agar bisa mengawal penerapan regulasi,” jelasnya.
2. Pembatasan mobilitas
Masdalina sempat menyebut bahwa kasus Covid-19 di Indonesia pasca liburan sempat tidak mengalami lonjakan. Ini merupakan imbas dari tracing yang dijalankan dengan benar.
Menurutnya, hal ini bisa menjadi solusi pengendalian pandemi Covid-19, walaupun tidak langsung terlihat hasilnya.
“Karena kita juga pernah mengalami libur panjang yang kasusnya tidak naik, artinya model-model seperti itu yang harus kita lakukan. Jadi pada saat ini mungkin pembatasan mobilitas bisa menjadi solusi, tapi itu tidak bisa lama,” jelasnya.