Deretan Fakta Luka Dekubitus pada Lansia, Perlu Perawatan Intensif
Penderita luka dekubitus perlu menggunakan popok bersirkulasi sebagai perawatannya
30 Mei 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Luka dekubitus menjadi salah satu masalah sosial di Indonesia, terutama bagi kalangan lanjut usia atau lansia. Rasio kejadian luka dekubitus pada lansia di Indonesia cukup tinggi, yakni mencapai 33 persen.
Lansia yang menderita luka dekubitus adalah mereka yang mengalami kondisi tirah baring dengan mobilitas terbatas. Hal ini dikarenakan adanya tekanan pada area tubuh yang sama dalam jangka waktu lama.
Kondisi tersebut akan semakin parah jika lansia menggunakan popok dengan sirkulasi udara yang tak baik. Hal tersebut akan membuat kulit menjadi pengap dan rentan terhadap iritasi.
Lantas, seperti apa sebenarnya luka dekubitus dan bagaimana cara perawatannya?
Berikut ini Popmama.com bagikan deretan fakta luka dekubitus pada lansia yang perlu diketahui.
Disimak informasi detailnya, yuk!
1. Kasus luka dekubitus di Indonesia tertinggi se-ASEAN
Rasio kejadian luka dekubitus di Indonesia diketahui lebih tinggi dibandingkan dengan negara-negara lain di ASEAN. Hal ini menjadikan luka dekubitus sebagai salah satu masalah sosial yang cukup menjadi perhatian di Indonesia.
dr. Nida Rohmawati, MPH selaku Direktur Kesehatan Usia Produktif dan Lanjut Usia Kementerian Kesehatan Republik Indonesia mengungkapkan bahwa rasio kejadian luka dekubitus di Indonesia mencapai 33 persen.
"Untuk menangani situasi ini, kami dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia telah mensosialisasikan upaya pencegahan luka dekubitus pada masyarakat. Meskipun begitu, inisiatif ini tak cukup jika hanya dilakukan oleh pemerintah saja, tapi juga memerlukan dukungan dari sektor swasta," ungkapnya.
Editors' Pick
2. Luka dekubitus disebabkan oleh tekanan pada area tubuh yang sama dalam waktu lama
Di samping itu, dr. Rinadewi Astriningrum Sp.D.V.E., Subsp.D.A dari KSDGI menjelaskan bahwa lansia dengan kondisi tirah baring yang mobilitasnya terbatas memiliki risiko terkena luka dekubitus lebih tinggi.
Hal ini dikarenakan adanya tekanan pada area tubuh tertentu yang sama dalam jangka waktu lama.
Kondisi ini akan semakin parah jika lansia menggunakan popok dengan sirkulasi udara yang tak baik. Dampaknya, kulit bisa menjadi pengap dan rentan terhadap iritasi.
"Oleh karena itu, popok yang sirkulasi udaranya baik, efektif untuk mencegah terjadinya luka dekubitus," tutur Rinadewi.