3 Gejala Baru Cacar Monyet, Waspada Jadi Darurat Kesehatan Dunia
Tetap waspada, kini cacar monyet telah menjadi darurat kesehatan dunia
26 Juli 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Cacar monyet atau monkeypox kini telah ditetapkan sebagai darurat kesehatan dunia dengan level alarm tertinggi oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Setidaknya sudah lebih dari 14.500 kasus yang tercatat, dengan lebih dari 2.100 di antaranya berada di Amerika Serikat.
Dalam temuan terbaru didapatkan tiga gejala baru cacar monyet yang berbeda dari gejala sebelumnya. Tiga gejala tersebut dikatakan menjadi lebih buruk, seperti lesi di anus, lesi genital tunggal, dan lesi di mulut.
Total 528 Kasus Cacar Monyet dari 16 Negara Berbeda
Dari sebuah studi yang dipelopori oleh Queen Mary University of London dan diterbitkan dalam The New England Journal of Medicine, total ada 528 kasus cacar monyet dari 16 negara berbeda.
Studi tersebut menyimpulkan secara keseluruhan, sekitar 98 persen dari mereka yang terinfeksi adalah laki-laki biseksual. Utamanya, cacar monyet menyebar melalui kontak fisik langsung dengan orang yang terinfeksi. Dari 98 persen pasien, ada 41 persen hidup dengan HIV.
Meskipun demikian, penelitian masih berlanjut untuk menentukan apakah monkeypox menular secara seksual atau tidak.
Berikut ini Popmama.com bagikan penjelasan selengkapnya terkait tiga gejala baru cacar monyet yang dilansir dari beberapa sumber.
Yuk Ma, simak informasinya demi kesehatan bersama!
Editors' Pick
1. Lesi di anus
Ruam lesi yang pecah di kulit menjadi salah satu gejala utama cacar monyet. Penelitian mengungkapkan bahwa area yang paling umum muncul lesi adalah alat kelamin dan anus, bukan bagian tubuh lainnya.
Menurut penelitian, sebagian dari mereka yang terkena gejala anal dan oral sangat merasa kesakitan, sehingga harus dirawat di rumah sakit.
Studi tersebut mencatat bahwa inilah alasan pentingnya untuk mengetahui gejala baru ini, sehingga otoritas perawatan siap untuk mengobati pasien monkeypox.