Peneliti Temukan Varian Baru Virus Corona, Menular Lewat Tikus

Virus ini memiliki sifat yang berbeda dari virus penyebab Covid-19 sebelumnya

8 Juni 2022

Peneliti Temukan Varian Baru Virus Corona, Menular Lewat Tikus
alchetron.com

Di tengah meredanya pandemi Covid-19 ini muncul lagi virus corona dengan jenis yang berbeda. Kali ini virus tersebut tersebar melalui tikus red-backed bank voles (Myodes glareolus) atau yang disebut sebagai tikus punggung merah. 

Varian baru yang muncul dari tikus tersebut diberi nama Grimso, sesuai dengan lokasi penemuannya. Belum diketahui apakah virus ini berbahaya atau tidak. Hal yang bisa dipastikan ialah virus ini memiliki sifat berbeda dengan virus corona varian sebelumnya. 

Untuk informasi lebih lengkapnya, kali ini Popmama.com bagikan ulasan tentang peneliti temukan varian baru virus corona yang menular lewat tikus. 

1. Dinamakan virus Grimso sesuai lokasi penemuan

1. Dinamakan virus Grimso sesuai lokasi penemuan
Freepik/kjpargeter

Sekelompok peneliti telah mengidentifikasi penyebaran virus corona varian baru di antara hewan pengerat, yaitu tikus red-backed bank voles (Myodes glareolus) atau disebut juga tikus berpunggung merah.

Studi yang telah dipublikasikan melalui jurnal Viruses pada 1 Juni 2022 mengungkapkan virus corona yang tersebar pada tikus tersebut disebut dengan virus Grimso. Penamaan tersebut sesuai lokasi penemuannya di Swedia. 

Editors' Pick

2. Belum diketahui tingkat bahayanya pada manusia

2. Belum diketahui tingkat bahaya manusia
Pexels/DSD

Para peneliti belum mengetahui apakah virus varian baru yang ditemukan berbahaya atau tidak bagi manusia. Belum ditemukan bukti penyebaran virus corona dari tikus ini dapat menular ke manusia. 

Kendati demikian, temuan ini menjadi pengingat yang baik pentingnya memantau virus dari hewan liar, terutama yang dibawa oleh hewan di lingkungan sekitar manusia. 

3. Memiliki sifat berbeda dari virus corona varian sebelumnya

3. Memiliki sifat berbeda dari virus corona varian sebelumnya
Freepik.com/katemangostar

Penelitian terkait virus terbaru ini dilakukan pada kurun waktu 2015 hingga 2017 di Stockholm. Para peneliti menemukan betacoronavirus  baru di 3,4 persen sampel. Betacoronavirus ditemukan pada kelelawar dan hewan pengerat. 

Ketika menyebar ke manusia, virus ini bisa memicu flu biasa dan penyakit yang lebih parah seperti Covid-19.

Para ahli menyebutkan bahwa virus corona baru di Swedia ini memiliki sifat yang sangat berbeda dari virus penyebab Covid-19. Virus ditemukan dengan sangat mudah beradaptasi dengan inang dan habitat baru.

4. Identifikasi tikus punggung merah

4. Identifikasi tikus punggung merah
eol.org

Tikus punggung merah ini merupakan jenis hewan pengerat yang paling umum ditemukan di Eropa. Hewan tersebut dikenal sebagai inang virus Puumala yang menjadi penyebab demam berdarah atau nephropathia epidemia pada manusia.

Mereka juga hidup di tengah-tengah lingkungan yang ditinggali masyarakat. 

5. Eksploitasi ekosistem liar bisa menjadi penyebab penularan virus

5. Eksploitasi ekosistem liar bisa menjadi penyebab penularan virus
eol.org

Laju perubahan iklim maupun perusahaan habitat yang tak henti-hentinya memungkinkan interaksi manusia dengan tikus akan meningkat di masa depan. 

Para peneliti menyebutkan, pandemi Covid-19 telah memberi pelajaran bagi manusia untuk selalu meningkatkan kewaspadaan terhadap penyakit satwa liar untuk mencegah wabah lebih lanjut. 

Studi lainnya juga turut mengingatkan bahwa eksploitasi manusia terhadap ekosistem liar secara langsung meningkatkan risiko penyakit hewan menular ke manusia. 

Risiko tersebut terlihat pada hewan kelelawar, tikus, dan primata yang memiliki populasi melimpah dan sudah beradaptasi dengan lingkungan manusia. 

Itulah sederet informasi terkait peneliti yang temukan varian baru virus corona yang diberi nama virus Grimso. Selalu tingkatkan kewaspadaan terhadap berbagai penyakit untuk melindungi kesehatan Mama dan keluarga, ya. 

Baca juga:

The Latest