5 Amalan Malam Lailatul Qadar bagi Perempuan Haid
Meskipun sedang haid, kamu masih punya kesempatan lho untuk meraih keutamaan Lailatul Qadar
4 April 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sepuluh malam terakhir adalah merupakan puncaknya dari ibadah Ramadan.
Pasalnya terdapat satu malam yaitu Lailatul Qadar yang memiliki banyak keutamaan, salah satunya merupakan malam yang lebih baik dari seribu bulan. Cara meraih Lailatul Qadar dianjurkan untuk banyak beribadah sepanjang malam.
Sebagaimana Aisyah radhiyallahu ‘anha, berkata: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa memasuki sepuluh hari terakhir dari bulan Ramadan, beliau kencangkan sarungnya (bersungguh-sungguh dalam ibadah dengan meninggalkan istri-istrinya), menghidupkan malam-malam tersebut dengan ibadah, dan membangunkan keluarganya untuk beribadah.” (HR. Bukhari, No.2024 dan Muslim, No.1174)
Mendapatkan keutamaan Lailatul Qadar merupakan kesempatan semua muslim yang beriman pada ketaatan ibadah termasuk bagi perempuan yang sedang haid.
Sebagaimana diketahui, Allah melarang kaum perempuan yang sedang dalam masa haid, termasuk yang mengalami nifas, menjalankan ibadah puasa, salat, dan tawaf.
Makna ibadah adalah ketaatan kepada Allah. Bentuk ketaatan juga diwujudkan dengan tidak melaksanakan ibadah puasa dan salat ketika haid saat Allah melarang untuk menjalankan ibadah tersebut.
Pendapat terkuat ulama mengatakan pahala masih bisa terus mengalir sebagaimana rutinitas salat dan puasa sebelumnya yang telah dilakukan bagi mereka yang sedang haid.
Berikut ini amalan malam lailatul qadar bagi perempuan haid yang Popmama.com rangkum dan bisa dilakukan.
1. Membiasakan berzikir dan berdo'a
Lakukan zikir apa saja yang senantiasa mengingat kita kepada Allah seperti zikir pagi dan petang sesuai dengan sunah.
Hal ini juga dapat dilakukan dengan memperbanyak mengucapkan kalimat istighfar (Astagfirullah), tahlil, (Laa ilaha illallah) tahmid (Alhamdulillah) dan tasbih (Allahuakbar) baik di dalam hati maupun dengan suara lirih.
Makna zikir berarti mengingat nama Allah. Allah memuji orang yang banyak berzikir, sebagaimana firman Allah dalam Alquran yang diterjemahkan sebagai berikut:
“Hai orang-orang yang beriman, berzikirlah (dengan menyebut nama) Allah, zikir yang sebanyak-banyaknya. Dan bertasbihlah kepada-Nya diwaktu pagi dan petang.” ( Q.S Al-Ahzab 41-42)
Selain berzikir juga dianjurkan memperbanyak do’a meminta ampunan kepada Allah. Sebab salah satu kemuliaan Lailatul Qadar adalah malam penuh pengampunan. Do'a yang diajarkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alahi wa sallam yang bisa diucapkan sepanjang malam di sepuluh terakhir Ramadan adalah :
اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّ
Allahummah innaka 'afuwwun tuhibbul 'afwa fa'fu 'anni
"Ya Allah, Engkau Maha memberikan maaf dan Engkau suka memberikan maaf, menghapuskan kesalahan, karenanya maafkan dosa-dosaku."
Editors' Pick
2. Membaca Alquran tanpa menyentuh mushaf
Salah satu adab membaca Alquran dalam keadaan bersuci. Sementara, kondisi haid tidak memungkin perempuan untuk membaca Al-Qur'an.
Namun, sejatinya tak ada larangan khusus terkait hukum membaca Al-Qur'an bagi perempuan. Hanya saja tidak diperkenankan untuk menyentuh mushaf (lembaran-lembaran) Al-Qur'an.
Hal tersebut berdasarkan fatwa dari Syeikh Bin Baz (24/344) : "Boleh bagi perempuan haid dan nifas untuk membaca Al-Qur'an, menurut pendapat yang lebih shahih dari dua pendapat ulama, karena tidak ada dalil yang melarang. Namun, mereka tidak boleh menyentuh mushaf. Mereka boleh memegangnya dengan penghalang seperti kain yang bersih atau selainnya. Mereka juga boleh memegang kertas yang ada tulisan Al-Qur'an (dengan menggunakan penghalang) ketika diperlukan."
Larangan menyentuh mushaf Al-Qur'an saat mengalami haid disepakati oleh pendapat empat madzhab, yaitu Hanafiyyah (Al-Mabsuth 3/152), Malikiyyah (Mukhtashar Al-Khalil hal: 17-18), Syafi’iyyah (Al-Majmu’ 2/67), Hanabilah (Al-Mughny 1/137). Mereka berdalil dengan firman Allah Ta’ala yang artinya :
“Tidak menyentuhnya kecuali orang-orang yang suci.” (QS Al-Waqi'ah :79)
Untuk itu solusi membaca Al-Qur'an tanpa menyentuhnya bisa dilakukan melalui gadget seperti ponsel atau tablet. Sebab dua benda tersebut tidak dapat dikategorikan sebagai mushaf.
3. Melakukan sedekah
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam lebih banyak bersedekah di bulan Ramadan dibandingkan bulan lainnya.
Sebab pahala akan dilipatgandakan saat bersedekah di bulan penuh keberkahan dan kemuliaan tersebut. Kedermawanan dalam sedekah merupakan amalan saleh yang dicintai oleh Allah. Sebagaimana hadits nabi yang mengatakan:
“Sesungguhnya Allah Ta’ala itu Maha Memberi, Ia mencintai kedermawanan serta akhlak yang mulia, Ia membenci akhlak yang buruk.” (HR. Al Baihaqi, di shahihkan Al Albani dalam Shahihul Jami’, 1744)
4. Memberi makan orang yang sedang berpuasa
Ramadan adalah bulan dimana Allah melipatgandakan pahala. Kesempatan mendulang pahala sebanyak-banyak termasuk upaya meraih dan merasakan kemuliaan Lailatul Qadar.
Memberi makanan bagi orang yang sedang berbuka, salah satu amalan yang dapat dilakukan saat mengalami masa haid.
Dari Zaid bin Khalid Al-Juhani radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Siapa memberi makan orang yang berpuasa, maka baginya pahala seperti orang yang berpuasa tersebut, tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa itu sedikit pun juga.” (HR. Tirmidzi No.807, Ibnu Majah No.1746, dan Ahmad 5:192)
5.Menyimak kajian online
Menghidupkan malam-malam Lailatul Qadar ketika sedang haid dapat juga dilakukan dengan mendengar dan menyimak kajian online yang terpercaya sesuai ajaran Al-Qur'an dan sunnah.
Hal ini juga dapat memperoleh ilmu pengetahuan dan jalan untuk menambah ilmu agama.
Selain itu dapat juga mengisi waktu dengan mempelajari Al-Qur'an melalui kitab atau buku-buku agama dengan sumber terpercaya.
Sebab, salah satu kemuliaan malam Lailatul Qadar adalah malaikat turun dan mengitari orang-orang yang berada dalam majelis ilmu, mereka yang senantiasa berzikir dan mempelajari Al-Qur'an. Kehadiran malaikat merupakan kebaikan, keberkahan serta rahmat.
Nah, semoga dapat diamalkan amalan malam lailatul qadar bagi perempuan haid.
Bacajuga:
- Keutamaan Lailatul Qadar di 10 Malam Terakhir Ramadan
- Kerap Dilakukan sebelum Ramadan, Ini Ziarah Kubur Sesuai Sunnah Nabi
- Beginilah Adab dan Tata Cara Berbuka Puasa sesuai Sunnah Nabi