Inilah 5 Tips Keuangan saat Merencanakan Liburan
Jangan sampai pulang dari liburan jadi stres, ya
4 Oktober 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tak bisa dipungkiri bahwa liburan adalah momen yang menyenangkan sekaligus aktivitas yang dapat meningkatkan romantisme dalam hubungan keluarga. Namun semua orangtua, khususnya Mama dan Papa sepakat bahwa liburan salah satu kegiatan yang tidak saja menyita waktu tapi juga menghabiskan uang.
Agar dapat menciptakan kebahagiaan saat liburan tanpa tertekan dengan persoalan keuangan yang berujung stres, tentu dibutuhkan kiat dalam mewujudkan momen menyenangkan tersebut.
Berikut beberapa tips keuangan liburan menarik sudah Popmama.com rangkum supaya liburan tetap meninggalkan kesan yang baik bagi keluarga. Yuk disimak.
1. Rencanakan jauh-jauh hari sebelum liburan
Liburan yang dilakukan secara mendadak kerapkali menyabotase dana yang ada pada saat itu, entah itu dana darurat ataupun tabungan yang disiapkan untuk keperluan lainnya.
Agar hal itu tidak terjadi dan mengancam kondisi keuangan keluarga, rencanakanlah liburan jauh-jauh hari atau minimal enam bulan sebelumnya.
Menarik adalah tentunya liburan sekolah memiliki waktu yang dapat diprediksikan kapan terjadi. Untuk itu Mama memiliki waktu dalam mempersiapkan banyak hal dari mulai menentukan destinasi dan terutama soal anggaran liburan yang diinginkan.
Dengan merencanakan jauh-jauh hari Mama dapat menentukan biaya yang akan dikeluarkan pada saat liburan serta mulai menyisihkan secara bulanan atau mingguan.
Editors' Pick
2. Liburan sesuai budget kemampuan keuangan yang dimiliki
Jangan memaksa untuk liburan diluar kemampuan kondisi keuangan yang dimiliki. Terutama tentu saja hindari berutang baik itu melalui kartu kredit atau meminjam duit untuk mewujudkan liburan.
Jika memiliki keinginan liburan impian yang membutuhkan dana yang banyak namun terkendala dengan kondisi finansial, ada baiknya Mama dan Papa menahan diri terlebih dahulu dan bersabar menunggu momen yang tepat saat keuangan stabil.
Sebab, jika memaksa diri untuk liburan yang tidak sesuai kemampuan finansial justru meninggalkan keresahan dan beban pikiran bagaimana membayar utang atau misalkan bagaimana menganti tabungan pendidikan si Kecil yang terpakai untuk liburan dan lain sebagainya.
Sementara konsep liburan adalah momen bersantai dan menciptakan suasana bahagia, bukan?