Boleh Dicoba! 6 Jenis Minyak Esensial untuk Mengatasi Mual
Cukup hirup aromanya atau tetesi sedikit di permukaan kulit Mama
24 Juli 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Minyak esensial atau atsiri adalah senyawa aktif yang ditemukan dalam tanaman atau rempah-rempah yang disuling menjadi minyak potensial.
Minyak ini memanfaatkan khasiat kuat yang terdapat pada tumbuhan dan rempah-rempah tersebut.
Beberapa sifat khasiatnya adalah bekerja membunuh bakteri, mengendurkan otot, meredakan rasa sakit, meningkatkan pencernaan, dan menyembuhkan mual. Karena mengandung sedikit efek samping dan sedikit risiko, minyak atsiri menjadi pengobatan rumah yang populer untuk semua jenis kondisi medis: kehamilan, iritasi lambung, vertigo, refluks gastro-intestinal, atau kondisi umum lainnya.
Mama bisa menggunakan minyak esensial ini dengan beberapa cara. Tapi bukan dengan cara dicerna (baca: dikonsumsi) karena beberapa sangat beracun, melainkan disebarkan ke udara dengan memasukkannya pada inhaler atau diffuser, atau sebagai minyak oleh dengan dicampur ke minyak dasar (kelapa atau jojoba).
Berikut ini rangkuman Popmama.com mengenai beberapa jenis minyak esensial yang cocok untuk mengatasi mual menurut tinjauan medis Debra Rose Wilson, PhD, MSD, RNm IBCLC, AHN-BC, CHT:
1. Minyak lavender bisa menenangkan
Minyak esensial lavender mungkin terkenal karena sifatnya yang menenangkan. Menggunakan minyak lavender secara topikal (langsung ke permukaan kulit) atau dalam diffuser dapat membantu merelakskan pikiran Mama, terutama saat akan tidur.
Jika Mama merasa mual karena sedang hamil, mengalami kecemasan, sakit fisik, kekuatan lavender bekerja paling baik dan cepat.
2. Minyak jahe dapat mengatasi mual
Minyak esensial jahe telah dipelajari sebagai obat mengatasi mual dan mabuk perjalanan. Minyak jahe dapat digunakan pada diffuser, ditekan-tekankan ke dahi dan pergelangan tangan, atau digosokkan langsung ke perut.
Satu uji klinis mengungkapkan bahwa obat ini sangat efektif untuk orang yang mengalami mual saat pulih dari anestesi bedah. Jahe juga umumnya dianggap aman untuk wanita hamil yang mengalami mual.
Editors' Pick
3. Minyak peppermint bantu melemaskan otot
Beberapa peneliti percaya, minyak peppermint dapat membantu melemaskan otot-otot lambung dan menjaganya dari kram atau kontraksi.
Oleh karena itu, beberapa ahli menyarankan agar mengkonsumsi teh peppermint jika mual, atau minyak esensial untuk mendapatkan efek menenangkan.
4. Minyak spearmint mampu atasi mual
Meskipun tidak dikenal sebagai pengobatan mual, spearmint relatif murni dari peppermint dan juga lebih efektif.
Seperti minyak peppermint dan jahe, minyak atsiri spearmint dapat diaplikasikan pada titik-titik tekanan tubuh, digosokkan dengan lembut ke perut dan area usus, atau disebarkan ke udara untuk menghilangkan rasa mual (melalui diffuser).
Aroma spearmint menyegarkan karena memiliki komponen mentol dari minyaknya, dan ini dapat membantu kamu merasa lebih waspada dan dapat bernapas meskipun mual.
5. Minyak kapulaga bisa membuat kita merasa rileks
Kapulaga adalah rempah dalam keluarga yang sama dengan jahe yang memiliki sifat dan aroma yang unik.
Dalam sebuah uji klinis untuk muak pasca-operasi, minyak atsiri kapulaga digunakan dalam campuran minyak esensial lain, dan hasilnya ditemukan kapulaga menjadi agen antimual jika dicampur dengan minyak esensial lain.
Saat di rumah, campur beberapa tetes minyak atsiri kapulaga dengan minyak esensial lain ke dalam diffuser.
Aroma kapulaga yang kaya dan pedas, cepat membantu Mama merasa rileks, mengurangi mual dan kecemasan akibat penyakit.
6. Minyak adas mampu redakan sembelit
Mama sering digunakan sebagai alat bantu pencernaan dan pereda sembelit, juga mencegah dan mengatasi mual.
Mama bisa juga menempelkan minyak ini berupa titik-titik jari pada bagian tubuh yang sedang diurut, punggung misalnya. Tapi jangan terlalu banyak dan sering ya karena bisa menyebabkan risiko pada kulit.
Efek Samping dan Risiko Menggunakan Minyak Esensial
- Jangan gunakan berlebihan. Minyak esensial sebagai pereda mual adalah obat rumahan berisiko rendah. Meski demikian, ada beberapa orang yang tidak boleh menggunakan perawatan ini. Misalnya, paparan berlebihan dari mentol yang terkandung pada peppermint dan spearmint dapat melukai kulit, kasus ini memang sangat jarang terjadi, dan lavender menyebabkan dermatitis.
- Tidak menggunakan langsung ke kulit. Jika ingin menggunakannya secara sering dan langsung ke kulit, gunakan minyak ini dengan minyak dasar yang lembut, seperti minyak jojoba atau minyak kelapa. Ini agar permukaan kulit Mama terhindar dari efek terbakar atau iritasi. Takarannya, 3-5 tetes minyak esensial dalam 1 ons minyak dasar.
- Jangan menghirup langsung uap minyak dari diffuser atau dispenser uap, karena dapat mengiritasi selaput lendir. Jika mual bertahan, lebih dari 48 jam, atau jika Mama mulai menunjukkan tanda-tanda dehidrasi, hentikan penggunaan minyak esensial dan segera periksa kondisi Mama ke dokter.
- Cek produk. Untuk memastikan produk yang murni dan aman, ada baiknya Mama melakukan riset perusahaan dan label kemasan pada produk yang Mama beli. Atau, untuk lebih amannya, tanyakan kepada ahli aromaterapi bersertifikat.
- Hanya untuk mual. Aroma minyak esensial digunakan hanya untuk membantu mengatasi mual ringan, tapi tidak akan menyembuhkan sumber mual jika Mama memiliki infeksi bakteri atau virus di dalam tubuh.
Dan jika Mama sedang hamil atau menyusui, coba atasi mual dengan bantuan makanan atau minuman ramuan hangat. Sisanya, konsultasikan dengan bidan atau dokter.
Baca juga:
- Ampuh Atasi Morning Sickness, Ini 5 Makanan Penghilang Mual saat Hamil
- 5 Makanan yang Ampuh Atasi Mual Selama Kehamilan
- Wajarkah Mual Muntah di Malam Hari? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya