Agar Tidak Mencemari Lingkungan, Ini 5 Cara Membuang Obat yang Benar
Jangan langsung buang ke tempat sampah, Ma
6 Oktober 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Temuan kontaminasi parasetamol yang cukup tinggi di Teluk Jakarta membuat kaget banyak orang. Bisa jadi, kita juga salah satu penyumbang pencemaran itu.
Selama ini, masih banyak orang yang membuang obat kedaluarsa begitu saja ke tempat sampah. Efeknya, obat ini bisa mencemari tanah dan air, juga lingkungan sekitar.
Belum lagi obat yang masih tersegel itu, meski sudah kedaluarsa, bisa disalahgunakan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.
Untuk itu, Popmama.com mengintip dari Badan Pengawas Obat dan makanan (BPOM) akan menjabarkan cara membuang obat dengan benar.
1. Cara membuang obat tablet, pil, puyer, salep, dan krim
Obat terdiri dari beberapa jenis berbeda. Untuk obat tablet, pil, puyer, salep, dan krim, cara membuangnya adalah:
- Keluarkan obat dari bungkusnya
- Hancurkan obat agar bentuknya tidak utuh
- Campurkan obat dengan ampas kopi, tanah, atau bahan sejenis lainnya. Tujuannya, agar tidak dikonsumsi anak-anak, hewan peliharaan, atau dipungut pemulung
- Simpan obat yang sudah dicampur dengan bahan lain ke dalam wadah yang bisa ditutup dan tidak mudah tumpah. Misalkan botol plastik bekas, kaleng, atau wadah lainnya. Tutup dengan rapat
- Buang wadah berisi campuran obat ke tempat sampah di rumah
Editors' Pick
2. Cara membuang obat sirup dan cairan
Untuk jenis obat yang teksturnya cair, inilah langkahnya:
- Periksa endapan di bawah botol kemasan obat, apabila ada endapan atau obat sudah mengental, tambahkan sedikit air dan kocok sampai endapan larut
- Tuang larutan cairan obat ke dalam plastik
- Tambahkan ampas kopi, tanah, atau bahan kotor lainnya ke dalam larutan obat tersebut
- Tuang campuran obat ke wadah plastik yang ada tutupnya, lalu tutup sampai rapat
- Buang kemasan berisi campuran obat ke tempat sampah
3. Cara membuang obat antibiotik
Obat antibiotik adalah golongan obat keras dan tidak bisa dibuang sembarangan. Jika dibuang melalui pembuangan air dan ditimbun ke dalam tanah, obat ini bisa mencemari lingkungan sekitar, termasuk ke sumber air minum dan diserap tanaman yang tumbuh.
Jika terus-terusan mengonsumsi air yang terkontaminasi antibiotik, maka orang tersebut bisa mengalami resistensi antibiotik. Sedangkan cara membuangnya adalah dengan mengikuti langkah-langkah membuang obat tablet, pil, puyer, salep, dan krim.
4. Cara membuang obat inhaler atau aerosol
Saat ini, obat semprot hidung sedang banyak digunakan. Untuk membuangnya perlu trik khusus.
Inilah cara membuang obat inhaler atau aerosol yang benar:
- Jika kemasan kosong, wadah inhaler bisa dibuang langsung ke tempat sampah. Jangan melubangi atau merusak kemasan karena bisa meledak
- Jika masih ada obat inhaler atau aerosol, kirim obat bekas ini ke rumah sakit, puskesmas, atau klinik agar bisa dibuang bersama limbah medis secara aman
5. Cara membuang obat kanker
Obat yang digunakan untuk perawatan kanker termasuk obat keras karena bisa merusak sel berbahaya dan sel sehat. Untuk cara membuangnya adalah:
- Kumpulkan obat kanker yang tidak dikonsumsi ke dalam wadah tertutup
- Kirim obat kanker bekas tersebut ke rumah sakit agar bisa dibuang bersama limbah medis secara aman.
Nah, setelah tahu caranya, pastikan untuk selalu membuang sampah obat dengan benar dan tepat, ya. Perubahan sekecil apapun akan sangat berharga, Ma.
Baca juga:
- Bolehkah Balita Minum Obat Parasetamol?
- 6 Tanda Kamu Ketergantungan Obat Pereda Nyeri, Hati-Hati Ya!
- Cara Mengatasi Batuk pada Bayi, Jangan Buru-Buru Minum Obat!