Angka Kembali Naik, Ini 5 Cara Mengatasi Pandemic Burnout
Sabar sedikit lagi ya, Ma, pandemi belum berakhir
20 Juni 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Setelah lewat setahun dengan ketidakpastian, kita kembali dihadapkan dengan pandemi yang belum terlihat ujungnya. Belum lagi angka infeksi virus semakin tinggi akhir-akhir ini, banyak orang rentan terkena pandemic burnout.
Menurut Mayo Clinic, burnout adalah kondisi kelelahan fisik dan emosional yang juga melibatkan rasa pencapaian yang menurun dan hilangnya identitas pribadi.
Harvard Business Review baru ini melangsungkan survei yang berhubungan dengan pandemic burnout. Kebanyakan berhubungan dengan keadaan ekonomi seseorang atau sebuah keluarga, cara menjalankan pekerjaan, dan sulitnya berhubungan langsung dengan keluarga dan teman.
Hal pertama yang perlu dilakukan adalah mengetahui penyebab kamu merasa gelisah, serba salah, dan teramat lelah.
Setelah mengetahui bahwa itu memang karena pandemic burnout, Popmama.com akan merangkumkan cara menghindari dan mengatasinya.
1. Akui apa yang sedang dirasakan
Menurut seorang konsultan dan juga pelatih wellness, Naz Beheshti, penting sekali untuk menyadari apa yang tengah dirasakan. Tak apa merasa stres, tak masalah merasa begitu penat, dan ingin menyerah.
Dengan begitu, kamu bisa menentukan langkah selanjutnya yang paling tepat untuk dijalani.
Menghindari perasaan dan menekannya malah memperparah keadaan. Suatu saat kamu bisa meledak dan segalanya sudah terlambat dan jadi lebih sulit untuk dibereskan.
Editors' Pick
2. Urus diri sendiri dengan maksimal
Kamu tak bisa menolong orang lain sebelum menolong diri sendiri. Hal ini juga berlaku untuk pandemic burnout. Merasa super lelah selama setahun terakhir adalah hal yang sangat wajar dan bahwa kamu tak sendiri yang merasakannya.
Sebuah artikel dari The Atlantic menyebutkan kalau memerhatikan diri sendiri dengan maksimal adalah langkah awal yang terbaik. Kamu bisa menyegarkan pikiran dengan melakukan hal yang kamu suka, atau hobi yang baru kamu tekuni.
Saat melakukan WFH, pastikan untuk menentukan jam kerja. Setelah jam kerja selesai, kamu tak ada kewajiban melakukan pekerjaan tambahan, atau menjawab langsung pertanyaan di grup kantor.
Selalu sempatkan diri untuk mengurus diri sendiri. Mandi dengan air hangat, gunakan losion wangi favoritmu sebelum tidur, dan tidurlah lebih cepat. Sehingga, pagi hari bisa lebih segar dan berpikiran lebih positif.
3. Isi energi positifmu
Setelah sekian lama terbiasa beraktivitas di rumah, kini kamu bisa menentukan skala prioritas atas segala hal. Dilansir dari Forbes, pastikan untuk memenuhi energi positif.
Di mana, kelelahan menjadi makanan empuk bagi pandemic burnout. Kamu bisa mengatur kegiatan selama sehari dan pilih beberapa yang kira-kira memenuhi energi positif, jadikan itu prioritas.
Jika ada beberapa kegiatan yang malah membuat lelah dan tidak menyelesaikan masalah, ada baiknya dihindari sementara saja.
4. Sempatkan untuk berhubungan dengan keluarga atau teman
Meski selalu berada di rumah dengan suami dan anak-anak tersayang, bukan tidak mungkin kamu merasa kesepian. Oleh karena itu, pastikan untuk selalu menyempatkan diri berhubungan dengan keluarga atau kolega.
Tak melulu harus menelepon, kamu bisa sekadar menyempatkan beberapa menit untuk video call atau chatting saja. Menanyakan kabar atau berbagi foto meme yang lucu bisa membantumu mengurangi beban pandemi burnout.
Namun pastikan untuk memilih teman dan keluarga yang memang nyaman untuk dihubungi. Jangan sampai suasana hati jadi lebih buruk setelah menghubungi orang yang salah.
5. Belajar dari tahun lalu
Setelah satu tahun meraba apa yang bisa dilakukan untuk menjalankan hidup di masa pandemi seperti ini, kini saatnya bangkit dan menjadi lebih luwes dari sebelumnya.
Meski terasa lelah karena masih menanti garis akhir dari pandemi Covid-19 ini, namun kamu bisa mencari cara untuk bertahan hidup dengan cara yang unik.
Dilansir dari Good Housekeeping, kamu bisa lebih fleksibel dalam melakukan hal-hal baru, menyadari dengan penuh bahwa tidak segalanya bisa kamu selesaikan, serta tidak ada manusia yang sempurna.
Lelah wajar, merasa ingin menyerah pun tak apa, namun pastikan untuk bisa bangkit setelah merasakan sakitnya terpuruk dan tak tahan melewati pandemi yang semakin melelahkan.
Ingat, hanya kamu yang bisa menyelamatkan dirimu sendiri, Ma.
Baca juga:
- Pentingnya Produk Pembersih Ramah Lingkungan di Masa Pandemi
- Tips Bekerja dari Rumah untuk Ibu Hamil selama Masa Pandemi
- Tenangkan Pikiran, Ini Persiapkan untuk Melahirkan di RS saat Pandemi