Cara Aman Cetak Kartu Vaksin agar Tak Disalahgunakan
Paling aman adalah menyimpan datanya di ponsel saja, Ma
5 Agustus 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kartu vaksin kini jadi banyak syarat untuk melakukan beberapa aktivitas seperti bepergian atau berkunjung ke mal tertentu. Tren cetak kartu vaksin pun mulai merebak.
Saat ini, sejumlah mal di DKI Jakarta mewajibkan karyawan dan pengunjungnya untuk menunjukkan sertifikat vaksin untuk syarat masuk. Bahkan, beberapa lokasi mengharuskan kartunya untuk dicetak.
Hal ini membuat banyak orang berbondong-bondong untuk mencetaknya melalui jasa percetakan maupun fotokopi. Namun jangan asal, karena ada saja oknum tidak bertanggung jawab yang bisa menyebarkan data pribadi kamu.
Jika memang ingin mencetaknya, yuk ketahui bareng Popmama.com, seperti apa cara yang aman.
1. Print dan laminating sendiri
Cara paling aman untuk mencetak kartu vaksin adalah dengan mencetaknya sendiri. Kamu bisa mengunduh sertifikat vaksin Covid-19 di Peduli Lindungi atau mengakses link yang dikirim melalui SMS dari nomor 1199.
Setelah mengunduh, kamu bisa langsung mencetaknya melalui mesin printer pribadi dan memotongnya sesuai ukuran. Lalu, bisa melakukan laminating sendiri dengan menggunakan plastik yang dilapisi pada bagian depan dan belakang kertas.
Kemudian, lapisi lagi dengan kain dan setrika dengan perlahan sampai plastik saling menempel. Setelahnya, barulah gunting lagi plastik yang sudah dilaminating sendiri. Hindari terlalu dekat dengan kertas karena plastik bisa terbuka kembali.
Editors' Pick
2. Melaminatingnya di tempat fotokopi
Baru-baru ini, ada dua tersangka yang ditangkap lantaran memalsukan surat vaksin Covid-19 dan hasil tes antigen palsu.
Keduanya menjalankan aksi di Pasir Gombong, Kecamatan Cikarang Utara, Bekasi. Untuk 1 kartu, biayanya cukup Rp 15-25 ribu saja. Cara memalsukannya adalah dengan men-scan dokumen asli pelanggan dan kemudian memalsukannya untuk konsumen lainnya.
Mengurangi hal seperti itu, Mama bisa mencetaknya sendiri di rumah dan barulah melaminatingnya di tempat fotokopi. Hal ini bisa meminimalisir tersebarnya data pribadi karena tidak ada proses pencetakan, melainkan hanya laminating saja.
Jika tak punya printer di rumah dan terpaksa print di luar, maka saat mencetak Mama harus mengawasi proses print dari data masuk ke komputer dan proses printing.
Pastikan petugas percetakan tak menyimpan atau memindahkan data Mama selain di flash disk atau media penyimpananmu. Jika mereka menyimpan atau memidahkan, pastikan untuk memintanya menghapus data Mama ya!