Ramadan di Depan Mata, Ini 6 Cara dan Niat Membayar Hutang Puasa
Hayo, sudah lunas belum hutang puasa tahun lalu?
26 Maret 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Ramadan sudah di depan mata. Sudahkah Mama membayar hutang puasa? Popmama.com punya cara dan niat membayar hutang puasa Ramadan.
Sebagai perempuan, biasanya selalu ada halangan yang membuat Mama harus berhutang puasa Ramadan. Di luar itu, ada juga keadaan yang tidak memungkinkan untuk puasa seperti hamil atau menyusui.
Karena puasa Ramadan adalah wajib dan harus tetap diganti saat tidak sanggup melakukannya, maka Mama harus tahu tata cara membayar hutang puasa.
Inilah cara dan niat membayar hutang puasa Ramadan.
1. Yang diperbolehkan berhutang puasa
Puasa Ramadan adalah ibadah yang wajib. Setiap umat Islam harus melakukannya sebagai bentuk iman kepada Allah SWT.
Namun diperbolehkan beberapa keadaan untuk tidak berpuasa dan mengqadhanya di lain waktu.
Seperti yang dijelaskan dalam surat Al-Baqarah ayat 184 dan 185 yang artinya:
(184) Maka barang siapa di antara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain. Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu): memberi makan seorang miskin. (185) dan barang siapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya.
Sakit di sini termasuk jika kesulitan berpuasa saat sedang hamil dan menyusui. Serta tentu saat Mama sedang berhalangan karena menstruasi atau nifas.
2. Cara membayar dengan puasa dengan fidyah
Menurut hadist dari HR Abu Dawud, terdapat penjelasan fidyah untuk ibu hamil dan menyusui. Dalilnya berbunyi:
Wanita hamil dan menyusui, jika takut terhadap anak-anaknya, maka mereka berbuka dan memberi makan seorang miskin.
Lalu, seperti apa besaran fidyah? Menurut Al-Baihaqi dalam Sunan dari Imam Syafi'i, sanadnya shahih, terdapat sebuah kisah mengenai Ibnu Umar RA.
Beliau ditanya mengenai seorang wanita hamil yang mengkhawatirkan anaknya. Hadistnya berbunyi:
Berbuka dan gantinya memberi makan satu mud gandum setia harinya kepada seorang miskin.
Untuk memudahkan pembayaran fidyah, mud bisa dikonversikan menjadi kilogram yaitu setara dengan 0,75 kg.
Umumnya, di Indonesia orang yang membayar fidyah sebesar 2 mud, berarti sama dengan 1,5 kg beras setiap hari puasa yang dilewatkan.
Editors' Pick
3. Cara membayar dengan puasa
Jika Mama masih sanggup membayarnya dengan puasa, maka ini lebih baik. Mengenai tata caranya, tidak ada beda dengan melakukannya di bulan Ramadan.
Dalam mazhab Syafi'i, seseorang tetap wajib membaca niat puasa qadha pada malam hari sebelum tiba waktu menjelang subuh sebagai permulaan melakukan puasa.
Karena mengqadha puasa Ramadan, maka disarankan juga memperbanyak ibadah baik selama puasa seperti membaca Alquran, memperbanyak zikir, dan bersedekah.
Berdasarkan hadis Rasulullah, tidak dihitung puasa qadha Ramadan jika tidak berniat sebelum fajar.
Siapa yang tidak memalamkan niat sebelum fajar, maka tiada puasa baginya.
4. Bacaan niat puasa qadha
Meski tiada beda dengan puasa Ramadan, namun tetap ada perbedaan di pembacaan niat. Inilah bacaan niat puasa qadha Ramadan.
Nawaitu shauma ghadin 'an qadha'i fardhi syahri ramadhana lillahi ta'ala
Artinya:
Aku berniat untuk mengqadha puasa bulan Ramadan esok hari karena Allah Ta'ala.
5. Membarengi dengan puasa sunah Senin Kamis
Hari Senin dan Kamis adalah hari istimewa bagi umat Islam, seperti yang disabdakan oleh Nabi Muhammad SAW dalam HR Muslim:
Pintu-pintu surga dibuka pada Senin dan Kamis. Maka pada hari tersebut, setiap hamba yang tidak mempersekutukan Allah akan diampuni kecuali orang yang antara dirinya dan saudaranya ada permusuhan.
Maka dari itu, banyak yang melakukan puasa sunnah di Senin dan Kamis, seperti yang juga sering dilakukan Rasulullah SAW.
Nah, bagaimana jika ingin membarengi qadha puasa Ramadan dengan puasa sunnah Senin Kamis? Maka yang diucapkan adalah niat puasa qadha Ramadan.
Sementara untuk amalan yang didapat dengan berpuasa di Senin dan Kamis merupakan sepenuhnya kewenangan Allah SWT.
6. Apabila lupa jumlah hutang puasa
Ada kalanya Mama lupa mencatat berapa banyak hutang puasa pada Ramadan sehingga bingung menentukan jumlah hutangnya.
Dilansir dari NU Online, Syekh Ibnu Hajar Al Haitami menyarankan untuk memperbanyak puasa sunnah dengan niat mengqadha hutang puasa Ramadan.
Seperti contoh, misal Mama bingung apakah hutang puasa berjumlah 10 atau 12 hari. Maka yang diambil adalah jumlah terbanyak yaitu 12 hari.
Hal ini membuat Mama menghindari dari kekurangan hutang puasa, dan juga memperbanyak pahala karena melakukan kebaikan.
Itulah beberapa poin penting tentang niat membayar hutang puasa Ramadan. Yuk, segera diselesaikan, Ma!
Baca juga:
- Mengenal tentang Puasa Ayyamul Bidh dan Keutamaannya
- 11 Macam Puasa dalam Ajaran Islam, Keluarga Muslim Wajib Tahu
- Bacaan Niat dan Ketentuan Puasa Rajab yang Perlu Diajarkan ke Anak
- Kumpulan Artikel Seputar Ibadah Selama Ramadan