Kalung Virus 'Shut Out' Bisa Cegah Virus Corona? Cek Faktanya!

Sedang ramai diperjualbelikan, apakah efektif?

2 April 2020

Kalung Virus 'Shut Out' Bisa Cegah Virus Corona Cek Faktanya
hongkongfp.com

Sampai saat ini belum ada obat untuk menyembuhkan virus corona. Salah satu cara melawannya adalah dengan meningkatkan imun dan menjaga sanitasi. Namun ada yang sedang ramai diperbincangkan yaitu tentang menggunakan kalung anti corona. 

Namanya kalung virus 'shut out'. Bentuknya seperti ID Card yang dikalungkan. Warnanya biru dan dikatakan berasal dari Jepang. Banyak penjual online menjajakannya. Tak sedikit dari mereka yang mengatakan bahwa kalung ini bisa menangkal virus, termasuk virus corona

Sedangkan untuk harganya pun cukup lumayan yaitu sekitar Rp 200-350 ribu.

Namun seperti apa kebenaran dan faktanya? Berikut Popmama.com jabarkan. 

1. Buatan Jepang namun berkantor di AS

1. Buatan Jepang namun berkantor AS
Facebook.com

Merk yang paling terkenal adalah Toamit. Merk ini dikatakan berasal dari Jepang. Namun nyatanya, virus 'shut out' ini malah ramai dipasarkan di Hong Kong. 

Dari sanalah barang tersebut tersebar ke negara-negara lain. Banyak negara yang memperjualbelikan alat ini, termasuk Indonesia. 

Sedangkan di Jepang sendiri, tidak terlihat geliat pasar yang meminta kalung anti virus tersebut. 

Saat melihat ke situs resmi Toamit, terlihat alamatya berada di Allison Avenue, Newport News, VA, AS. Sedangkan ada info bahwa produk mereka dibuat di Jepang namun dikirim melalui China.

Editors' Pick

2. Penjelasan yang meyakinkan

2. Penjelasan meyakinkan
epa.gov

Dalam penjelasan produknya, Toamit mengatakan kalung tersebut telah terbukti secara eksperimental efektif memblokir partikel dan bakteri yang ada di udara, serta berbagai virus epidemi, mengurangi kemungkinan terinfeksi atau menginfeksi orang lain. 

Toamit juga mengklaim bahwa produknya ini cocok untuk orang sakit, orangtua, anak-anak, dan orang dengan kekebalan tubuh yang rendah. 

Dengan penjelasan seperti ini, banyak orang yang tertarik dan langsung membelinya tanpa berpikir panjang. 

Sedangkan untuk isi dari kalung tersebut cukup sederhana yaitu klorin dioksida. Di mana senyawa kimia ini dikenal sebagai cairan disinfektan yang mampu mengeliminasi daya tahan hidup virus. 

3. Kalung anti virus menurut ahli virologi dan imunologi

3. Kalung anti virus menurut ahli virologi imunologi
www.toamit.shop

Seorang ahli virologi dan imunologi Hong Kong yang bernama dr Ariane Davidson mengatakan bahwa produk tersebut adalah penipuan mutlak. 

Dikutip dari Hong Kong Free Press, ia mengatakan, kalung tersebut tidak melakukan apapun untuk melindungi pemakainya. Menurutnya, alat ini dikenakan di leher, yang jauh dari hidung dan mulut pemakai. Di mana mulut dan hidung merupakan pintu masuk utama untuk infeksi Covid-19.

Sedangkan jika didekatkan dengan area mulut dan hidung, senyawa yang terkandung di dalamnya bisa berbahaya bagi tubuh. Klorin dioksida bisa menyebabkan iritasi pernapasan dan mata yang parah, serta kulit terbakar karena sifatnya yang sangat korosif. 

Klorin dioksida digunakan untuk mensterilkan permukaan benda yang keras dan tidak boleh digunakan di dekat wajah. Paparan virus corona juga tidak akan secara spesifik menempel di area tempat kalung menyimpan klorin. 

Jadi dengan kata lain, menggunakan kalung tersebut seperti sesuat yang sia-sia. 

4. Hong Kong, Vietnam, AS, dan Thailand tengah memblokir produk ini

4. Hong Kong, Vietnam, AS, Thailand tengah memblokir produk ini
Facebook.com/Virus Shut Out Wholesale Supplier

Penjualan virus 'shut out' di Hong Kong sudah ramai. Banyak yang penasaran dan membeli sebagai langkah menjaga diri. Sementara itu, otoritas berwenang di sana tengah mendalami produk ini dan berencana memblokirnya. 

Hal senada dilakukan oleh otoritas berwenang di Vietnam dan Thailand. Bahkan, negara tempat Toamit berkantor pun, AS, menolak masuk barang ini karena dianggap senyawa ilegal. 

Sementara itu, platform eBay dan Facebook telah memblokir postingan yang terkait dengan penjualan produk tersebut. Namun beberapa masih terlihat berjualan di platform itu.

Sebelum membeli, lebih baik teliti kembali, ya, Ma.

Baca juga:

The Latest