Salah satu keistimewaan bulan Ramadan adalah kehadiran malam Lailatul Qadar. Seperti apa cirinya dan kapan kira-kira waktunya?
Ramadan sungguh bulan yang penuh berkah. Di bulan ini, semua pahala dilipatgandakan, lalu ada 1 malam yang sangat istimewa. Bahkan keistimewaannya setara dengan ibadah 1.000 bulan.
Itulah malam Lailatul Qadar yang memiliki 2 pengertian yaitu malam kemuliaan dan waktu ditetapkannya takdir tahunan.
Di malam inilah, ada ciri-ciri tertentu yang bisa dirasa dengan beberapa tandanya.
Dalam hadis riwayat Bukhari dan Muslim, dikatakan mengenai bagaimana Nabi Muhammad SAW menjelaskan kapan waktu Lailatul Qadar.
"Carilah lailatul qadar pada sepuluh malam terakhir di bulan Ramadan." (HR. Bukhari no 2020 dan Muslim no 1169)
Untuk itulah, banyak yang menyerukan untuk beribadah di setiap malam saat 10 hari terakhir Ramadan. Selain itu, banyak orang yang memutuskan untuk itikaf di waktu-waktu ini agar ibadahnya bisa maksimal.
2. Cenderung jatuh pada malam ganjil
Pexels.com/Alena Darmel
Untuk detail lainnya yang bisa jadi acuan adalah malam istimewa ini turun pada malam yang ganjil. Seperti sabda Rasulullah SAW:
"Carilah lailatul qadar di malam ganjil dari sepuluh malam terakhir di bulan Ramadan." (HR Bukhari no 2017)
Dengan begitu, Mama bisa lebih maksimal beribadah di malam-malam ganjil. Tidurlah lebih cepat, bangunlah pada sepertiga malam dan dirikanlah salat serta ibadah lainnya.
Editors' Pick
3. Jatuh di 3 tanggal ganjil
Freepik
Dalam 10 malam, ada 5 angka ganjil dan 3 di antaranya disebutkan dalam hadis Nabi SAW.
"Carilah lailatul qadar di sepuluh malam terakhir dari bulan Ramadan pada sembilan, tujuh, dan lima malam yang tersisa." (HR Bukhari no 2021)
Jadi, setiap tahun Lailatul Qadar tidak bisa dipastikan kapan turunnya. Hanya saja jika mengacu pada hadis, maka kemungkinan jatuh pada malam ke 25, 27, atau 29 Ramadan.
4. Tanda malam Lailatul Qadar: Malamnya sejuk
Freepik/wirestock
Hanya orang-orang yang mendirikan salat malam saja yang bisa mencari tanda malam Lailatul Qadar. Seperti hadis Nabi Muhammad yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas.
Bunyi hadisnya adalah:
"Lailatul qadar adalah malam yang penuh kemudahan dan kebaikan, tidak begitu panas, juga tidak begitu dingin, pada pagi hari matahari bersinar tidak begitu cerah dan nampak kemerah-merahan." (HR. Ath Thoyalisi dan Al Baihaqi dalam Syu'abul Iman)
Ada juga yang mengatakan suasana di malam istimewa itu cenderung tenang dan syahdu, tidak banyak suara dan beribadah terasa lebih khusyuk.
5. Tandanya bisa dilihat pada pagi hari
Freepik/Topntp26
Seperti hadis sebelumnya, dikatakan bahwa jika semalam adalah Lailatul Qadar, maka paginya cuaca tidak akan terlalu cerah.
Hal ini juga dikuatkan oleh hadis yang diriwayatkan dari Ubay bin Ka'ab, ia berkata:
"Malam itu adalah malam yang cerah yaitu malam ke dua puluh tujuh (dari bulan Ramadan) dan tanda-tandanya ialah pada pagi harinya matahari terbit berwarna putih tanpa memancarkan sinar ke segala penjuru."
Jadi, setelah menjalani ibadah di malam harinya, menjalani sahur di menjelang fajar, dan Mama baru bisa memastikan apakah semua ibadah yang dilakukan sebelumnya terhitung sebagai ibadah di malam Lailatul Qadar adalah saat pagi harinya.
6. Keistimewaan malam Lailatul Qadar
Pexels/Alena Darmel
Malam ini adalah satu-satunya malam yang dijelaskan khusus dalam satu keseluruhan ayat. Hal itu bisa dilihat di Al-Qur'an surat Al-Qadr ayat 4-5.
"Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan."
Jika dihitung, seribu bulan setara dengan 83 tahun 4 bulan, demikian menurut Syekh Abdul Halim Mahmud dalam Syahr Ramadhan.
Selain itu, jika beribadah di malam ini karena mengharap ridho Allah SWT, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni. Kemudian, doa yang tidak diterima di waktu lain bisa diterima pada Lailatul Qadar.
Malam ini juga dikatakan penuh berkah, seperti dalam Al-Qur'an di surat Ad-Dukhan ayat 3:
"Sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi."
Tidak perlu membatasi kapan harus ibadah maksimal kapan harus biasa saja. Di 10 hari terakhir Ramadan, sudah semestinya umat Islam berlomba dalam beribadah dan berbuat kebaikan karena bulan penuh berkah ini tinggal tersisa sedikit lagi.
Berikut tadi mengenai ciri dan keistimewaan malam Lailatul Qadar. Belum tentu kita bisa bertemu dengan Ramadan selanjutnya, kan?