Efek Serangan Israel, Perempuan di Gaza Minum Pil Penunda Haid

Karena tidak ada akses ke air bersih dan peralatan kebersihan, Ma

4 November 2023

Efek Serangan Israel, Perempuan Gaza Minum Pil Penunda Haid
Unsplash/Ahmed Abu Hameeda

Siapa yang paling tersiksa saat perang? Tentu warga sipil. Para perempuan di Gaza terpaksa minum pil penunda haid karena keterbatasan akses pada air bersih dan pembalut. 

Perang di Gaza masih berlanjut. Sudah hampir satu bulan penuh, bom berjatuhan di setiap sudut kota, menewaskan ribuan orang, termasuk perempuan dan anak-anak. 

Setelah berita mengenai ibu hamil yang harus melewati persalinan caesar tanpa obat bius, kini ada fakta yang tak kalah menyakitkan.

Para perempuan di Gaza terpaksa harus minum obat penunda haid karena kesulitan air bersih dan pembalut. 

Seperti apa detailnya? Popmama.com akan merangkumkannya untuk Mama. 

1. Kesulitan di tengah perang yang berlangsung selama 1 bulan penuh

1. Kesulitan tengah perang berlangsung selama 1 bulan penuh
Reuters.com

Ketegangan antara Zionis dan Hamas masih berlanjut hingga berminggu-minggu. Peperangan ini menjatuhkan banyak korban sipil yang tak bersalah. Selain korban yang gugur, korban luka-luka pun tak kalah banyaknya. 

Selain itu para masyarakat juga harus hidup tanpa arah karena semua rumah mereka hancur karena bom. Akses untuk mendapatkan hidup yang layak pun jadi suatu hal yang sangat mahal karena blokade yang dilakukan Israel di perbatasan Palestina. 

Jangankan untuk hidup normal, untuk bisa mendapat makanan dan minuman layak konsumsi saja sangatlah sulit. Mereka yang bisa mandi 5 hari sekali sudah dianggap sangat beruntung. 

Inilah kenapa muncul masalah mengerikan bagi para perempuan. 

2. Para perempuan menggunakan pil anti pendarahan

2. Para perempuan menggunakan pil anti pendarahan
Pexels/Pixabay

Menghadapi kehidupan yang tidak layak, kesulitan mendapatkan akses air bersih, dan sulitnya menemukan produk untuk menstruasi membuat para perempuan di Gaza terpaksa menggunakan tablet norethisterone, demikian dilansir dari Aljazeera

Tablet ini biasanya diresepkan untuk kondisi perempuan saat mengalami pendarahan saat haid, penderita endometriosis, dan haid yang sangat menyakitkan. 

Dokter obgyn dan ginekologi dari Nasser Medical Complex di Khan Younis menjelaskan kalau obat ini menjaga hormon progesteron tetap tinggi agar uterus menghentikan pendarahan. Dengan begitu, mens pun bisa tertunda.

Editors' Pick

3. Pil ini punya efek samping yang mengganggu

3. Pil ini pu efek samping mengganggu
Freepik

Pil ini tentu memiliki efek samping yang bisa saja mengganggu para penggunanya. Efek samping dari pil ini antara lain pendarahan di vagina, pusing, perubahan siklus menstruasi, mual, dan perubahan suasana hati. 

Jika ada pilihan untuk tidak mengonsumsinya, tentu para perempuan Gaza yang tak punya masalah dengan rahimnya takkan mau meminumnya. Namun dengan kondisi Gaza yang terus-terusan dibom, maka itu pun jadi salah satu pilihan sulit yang harus dilakukannya. 

4. Perempuan Gaza mengalami perubahan siklus mens karena trauma perang

4. Perempuan Gaza mengalami perubahan siklus mens karena trauma perang
Freepik

Seorang perempuan Gaza bernama Salma mengungkapkan bahwa ia selalu merasa ketakutan, merasa tidak nyaman, dan depresi. Hal ini menurutnya berpengaruh besar pada siklus mensnya, demikian dilansir dari aljazeera.com.

Karena hal tersebut, ia mengalami mens 2 kali dalam 1 bulan. Tak hanya itu, ia pun mengalami mens yang sangat banyak, hampir seperti pendarahan. 

5. Pembalut dan air bersih yang langka

5. Pembalut air bersih langka
Freepik/evgeniasheidt

Salma bercerita kalau saat ini di Gaza, stok pembalut sudah sangat sedikit. Belum lagi kalau tinggal di kamp penampungan dan hidup berdampingan dengan begitu banyak orang, tentu mendapatkan air bersih sangatlah sulit. 

Mereka harus bergantian menggunakan kamar mandi dan harus menggunakan air sesedikit mungkin. Menurut mereka, mandi 5 hari sekali pun sudah sangat bagus. 

6. Jalan di Gaza yang hancur menyulitkan bantuan untuk datang

6. Jalan Gaza hancur menyulitkan bantuan datang
Unsplash.com/Ahmed Abu Hameeda

Karena blokade yang dilakukan Israel di perbatasan, akhirnya truk pun sulit mendapatkan izin masuk ke Gaza. Hal ini berpengaruh langsung pada kehidupan warga di sana. 

Orang-orang yang sakit kesulitan mendapatkan obat, bahkan operasi pun harus dilakukan tanpa obat bius, termasuk para perempuan yang kebingungan mencari pembalut bersih. 

Inilah yang membuat para perempuan di Gaza terpaksa mengonsumsi pil penunda haid karena pil ini  masih tersedia cukup banyak di sana. 

7. Efek samping perang pada para perempuan

7. Efek samping perang para perempuan
Freepik/freepik

Seorang psikolog dan pekerja sosial di Gaza, Nevin Adnan mengatakan para perempuan di sana sering mengalami efek psikologikal dan fisik yang berpengaruh pada siklus menstruasi mereka. 

Para perempuan banyak yang mengalami perubahan suasana hati, rasa kembung, mual, dan sakit punggung serta perut bawah. Masalah tersebut bisa lebih parah di saat-saat serangan datang bertubi-tubi. 

Mereka juga bisa mengalami kesulitan tidur, rasa cemas yang tak kunjung hilang, dan merasakan tekanan yang ekstrem. 

Itu dia fakta menyedihkan dari perang di Gaza yang masih berlangsung sampai sekarang. Semoga perang segera berakhir dan bantuan bisa segera datang. 

Baca juga:

The Latest