7 Fakta Mengenai Penyakit Diabetes yang bisa Berujung Jantung
Jangan abai karena merasa masih muda, Ma
19 Juli 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Penyakit jantung adalah salah satu penyakit silent killer yang bisa menyerang siapa saja dan kapan saja. Tak terpaku hanya pada orang tua, namun anak muda bisa juga mengalaminya.
Tidak disadari, gaya hidup yang kurang sehat juga bisa memicu berbagai penyakit seperti obesitas, kolesterol, dan gula darah. Nah, salah satu yang sering diabaikan adalah diabetes. Ternyata, itu bisa mengacu pada komplikasi jantung.
Apa saja sih yang perlu diketahui tentang penyakit jantung dan bagaimana cara mencegah komplikasi jantung? Popmama.com akan merangkumkannya untuk Mama.
1. Mengenal bahayanya kadar glukosa tinggi pada darah
Diabetes adalah salah satu pemicu sakit jantung. Sedangkan sakit jantung merupakan penyebab kematian terbanyak di Indonesia selama 2009-2019, demikian ditengok dari The Institute for Health Metrics and Evaluation (IHME) Fakultas Kedokteran Universitas Washington.
Penderita diabetes dengan kadar gula yang tinggi memiliki risiko terjadinya masalah kesehatan yang serius.
"Akibat kadar glukosa darah yang tinggi secara konsisten, hal ini bisa menyebabkan beberapa penyakit serius yang memengaruhi jantung dan pembuluh darah, mata, ginjal, saraf dan gigi," ujar Dr Indra Wijaya, dokter spesialis penyakit dalam, dalam acara Live Instagram Klinik Utama mGanik Care & mGanik Nutrition pada peringatan Hari Diabetes Nasional yang bertajuk "Gula Darah Sehat, Kunci Jaga Jantung".
2. Cara gula darah tinggi merusak tubuh
Dalam jangka waktu yang panjang, kadar gula darah tinggi bisa membuat tubuh tidak bisa bereaksi dengan baik. Jika sudah tinggi, kemudian tiba-tiba meningkat, walau sedikit saja, pembuluh darah bisa rusak dan menyebabkan komplikasi pada jantung.
Kenapa seperti itu? Karena tubuh tidak bisa mengolah gula darah dengan baik. Hasilnya, lebih banyak gula yang menempel pada sel darah merah dan menumpuk di darah.
Penumpukan ini bisa memblokir dan merusak pembuluh yang membawa darah ke dan dari jantung. Akhirnya, jantung kekurangan oksigen dan nutrisi.
Inilah kenapa, penyakit gula tak terasa langsung, namun bisa tiba-tiba menyerang beberapa belas tahun kemudian.
Editors' Pick
3. Efek samping terjadinya penumpukan kolesterol
Mama yang suka makan enak dan sulit berolahraga harus waspada. Kolesterol merupakan musuh kita bersama dan bisa berujung pada penyakit jantung.
Menurut dr Indra, penumpukan kolesterol atau lemak jenuh di tubuh yang berlangsung selama 8-15 tahun bisa menjadi plak di dinding pembuluh darah koroner. Akhirnya, pembuluh tersebut menyempit dan bisa memicu penyumbatan.
Seperti apa efek samping dari penyumbatan tersebut? Yaitu detak jantung sangat cepat atau lambat, berdebar-debar, nyeri dada di bagian kiri, sesak saat bernafas, perubahan ritma jantung, pusing dan pingsan, Bahkan, bisa memiliki risiko terjadinya dampak yang lebih buruk. Tentu tidak ingin mengalami hal tersebut, ya, Ma.
4. Siapa saja yang berisiko diabetes dan berujung pada jantung?
Lebih lanjut, dr Indra menjelaskan faktor-faktor risiko pengidap diabetes yang rentang mengalami jantung.
- Kondisi usia seseorang. Semakin tinggi usia, maka pembuluh darah lebih rapuh, kaku, dan elastisitasnya berkurang sehingga mudah sekali mengalami serangan atau gangguan jantung.
- Mereka yang sudah lama mengidap diabetes.
- Pola hidup yang tidak sehat karena konsumsi makanan tinggi lemak, tinggi gula, dan malas berolahraga.
- Faktor kegemukan atau berat badan berlebih atau memiliki sindrom metabolik.
- Mereka yang punya penyakit penyerta seperti kolesterol dan darah tinggi yang menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah sehingga berisiko mengalami komplikasi jantung lebih cepat terjadi.
5. Cara mencegahnya sedari dini
Dr Indra mengatakan bahwa ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk meminimalisir risiko penyakit jantung. Pertama, melakukan pemeriksaan dini HbA1c, kolesterol, dan tekanan darah.
Tak perlu sering-sering, cukup 1 tahun sekali itu pun cukup. Pemeriksaan ini wajib hukumnya jika telah mengidap diabetes.
Tambahan untuk pengidap diabetes, penting untuk rutin melakukan pemeriksaan kesehatan diabetes untuk mendapat konsultasi secara holistik atau menyeluruh.
6. Pentingnya rutin berkonsultasi
Para penderita diabetes biasanya disarankan untuk rutin berkonsultasi ke dokter. Hal ini bukan tanpa alasan.
"Saran dan dukungan dari tim perawatan kesehatan membantu kita mengelola diabetes dan melindungi diri dari komplikasi jantung," ujar dr Kelvin Candiago, Direktur Klinik Utama mGanik Care, dalam acara yang sama.
Saat sedang merasa lelah atau butuh motivasi serta masukan, konsultasi bisa memberikan semangat itu kembali. Sekaligus, memberikan masukan yang tepat untuk menjaga kesehatan kita.
7. Terakhir, gaya hidup sehat sangatlah penting
Tak lupa, Michael Candiago, CEO & Founder mGanik juga mengimbau mengenai pentingnya memiliki gaya hidup sehat. Kamu bisa memulai dengan memilih makanan yang seimbang, mengonsumsi buah dan sayur, biji-bijian, serta mengonsumsi makanan rendah lemak jenuh, gula, dan kurangi garam.
Serta, perbanyak minum air putih dan rutin berolahraga untuk menjaga kesehatan jantung serta sistem sirkulasi darah.
Yuk, jaga gaya hidup yang baik agar tubuh lebih sehat!
Baca juga:
- Tantangan Penyelesaian Diabetes Melitus pada Anak di Indonesia
- Tips agar Puasa Lancar Gula Darah Aman bagi Penderita Diabetes
- Bisa Kurangi Risiko Diabetes, 5 Manfaat Minyak Kelapa bagi Kesehatan