6 Fakta Suami yang Menganiaya Istri dan Mempostingnya di WAG Sekolah
Sang Suami bukan kali pertamanya melakukan hal itu
14 Desember 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kekerasan seksual di rumah tangga masih berlangsung. Yang terbaru adalah suami yang menyiksa istrinya dan memamerkannya di grup WA sekolah anaknya.
Hal mengenaskan ini terjadi pada pasangan suami istri di Panyileukan, Bandung. Sudah terjadi sejak bulan lalu, kasus ini berhasil mengusik kenyamanan banyak orang.
Pelaku sudah ditangkap dan motifnya pun sudah diketahui. Untuk mengetahuinya secara lengkap, Popmama.com akan merangkumkannya untuk Mama.
1. Menyebarkan video bugil istrinya di grup WA komite sekolah anaknya
Dalam postingan yang beredar di dunia maya, terlihat bagaimana sebuah WhatsApp Group (WAG) dihebohkan dengan video yang senonoh. Isinya adalah video seorang perempuan yang telanjang bulat.
Tak hanya itu, videonya juga mengandung unsur penyiksaan terhadap sang istri, mulai dari dipukul oleh sapu hingga menyundut rokok ke area vital. Video ini diunggah oleh nomor sang istri yang kemudian diketahui tengah dipegang oleh suaminya.
Video yang diunggah pada tanggal 22 November 2021 pada pukul 13.12 WIB tersebut tak lama langsung dihapus.
2. Sudah sering tinggal pindah-pindah dan terkenal suka menyiksa istri
Dalam postingan yang viral, disebutkan banyak bukti bagaimana pelaku sering mengamuk di banyak tempat. Seperti contoh, pelaku sering mengamuk di area rumahnya dan sudah mendapat penanganan elemen keamanan, namun sayangnya masih terus berulang.
Menurut penuturan warga, sang istri juga pernah disiksa dan dikunci di luar rumah dalam keadaan bugil. Sang istri menangis meminta tolong namun tidak diindahkan oleh pelaku.
Warga pun mengatakan bahwa pelaku dan keluarga sudah sering berpindah rumah. Salah satu asumsinya karena sering membuat onar.
Editors' Pick
3. Marah-marah dan berkata kasar di sekolah anak yang masih TK
Sementara itu, ia juga sempat marah-marah di sekolah sang anak yang masih TK. Di sana, ia marah-marah karena ingin meminta uang tabungan sekolah anaknya untuk digunakannya pulang kampung ke Aceh.
Dalam video yang direkam diam-diam, terlihat bagaimana pelaku marah-marah sambil mengeluarkan berbagai kata-kata kotor di lingkungan sekolah. Ia pun menyuruh para guru tidak ikut campur urusan rumah tangganya.
4. Bekas luka di tubuh anak-anak korban
Menurut penuturan guru yang mengajar anak pertama dari pelaku dan korban, terdapat beberapa luka yang menyedihkan di tubuh anak-anaknya.
Menurut penuturan guru, ada luka-luka bekas sundutan rokok di kaki anak sulungnya. Sementara anak bungsunya yang masih balita mengalami luka di bagian wajahnya.
Sang anak sulung juga suka bercerita sambil menangis ke wali kelasnya mengenai perilaku Papanya. Ia dikabarkan juga suka tidak fokus dan sering merasa takut.
5. Pelaku akhirnya sudah diamankan polisi
Sebelumnya, sudah ada beberapa kali surat laporan yang dibuat namun tidak benar-benar dilakukan penanganan. Baik pelaku maupun korban diminta untuk menempuh jalur damai.
Namun setelah postingan tersebut jadi viral, pelaku akhirnya ditangkap. Kabid Humas Polda Jawa Barat Kombes Pol Erdi A Chaniago mengatakan saat ini pelaku sudah ditangkap di Jl Bumi Panyileukan, Kota Bandung, Jawa Barat. Penangkapan dilakukan atas dasar penganiayaan terhadap istrinya.
Saat ini, polisi sedang melakukan penyelidikan dan pemeriksaan terhadap pelaku. Sang pelaku pun sudah ditahan dalam penjara Polrestabes Bandung.
6. Anjuran dari Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil terhadap kasus tersebut
Dalam postingan Instagramnya, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyarankan agar langsung mengontak tim khusus di UPTD Perlindungan Perempuan dan Anak jika mengalami kekerasan dalam rumah tangga.
Hal ini berlaku untuk kekerasan yang dialami sendiri, mendengar, atau melihatnya. Kontaknya bisa melalui telepon SAPA 129 atau Hotline 085222206777. Harap dicatat, ya!
Lebih lanjut, ia juga memberikan wejangan untuk para suami.
"Para suami, ingatlah istri itu harus disayangi dan dimuliakan bukan sebaliknya. Jika ada masalah, komunikasikan dengan pikiran jernih bukan kekerasan," tulisnya.
Jangan pernah menyerah saat mengalami kekerasan. Ingat, selalu ada orang yang siap sedia untuk membantu para korban kekerasan.
Asal mengadu ke tempat yang tepat, maka masalah apapun bisa diselesaikan dengan tepat dan korban bisa mendapat perlindungan yang dibutuhkan.
Baca juga:
- 9 Kasus KDRT yang Terjadi di Tahun 2021, dari Artis sampai Orang Biasa
- Satu Keluarga Diusir dari Bandung, Suami KDRT dan Mencabuli Anaknya
- 11 Artis Perempuan Ini Pilih Cerai karena KDRT, Ada Thalita Latief