6 Fakta Tentang Gaslighting dan Cara Menyikapinya
Memiliki pasangan atau atasan yang seperti ini tidak bisa dibiarkan begitu saja
11 September 2023
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Saat ini, sedang banyak yang menggunakan istilah gaslighting. Nah, seperti apa sebenarnya gaslighting? Popmama.com akan menjabarkannya untuk Mama.
Gaslighting adalah istilah yang digunakan untuk perlakuan memanipulasi dalam hubungan baik itu pasangan ataupun dalam pekerjaan. Bentuk manipulasi ini dilakukan oleh seseorang untuk terlihat berkuasa dan bisa mengontrol orang lain.
Korban gaslighting akan merasa ragu dan tidak yakin dengan dirinya sendiri. Seiring dengan waktu, sisi psikologi sang korban akan melemah dan mempertanyakan realitasnya.
Selain itu, korban juga bisa mengalami depresi dan mental breakdown.
Untuk lebih jelasnya, mari cari tahu lebih dalam mengenai fakta tentang gaslighting dan cara menyikapinya
1. Orang yang potensial melakukan gaslighting
Pada dasarnya, siapa saja bisa jadi pelaku gaslighting. Apakah ia keluarga, atasan, pasangan, ataupun orang asing di sosial media. Kebanyakan, pelaku ini memiliki kelainan psikologis yaitu narsistik.
Mereka yang punya gangguan ini merasa dirinya adalah yang paling penting dan tak peduli dengan orang lain, kecuali orang itu bisa berguna baginya.
Selain itu, pelaku gaslighting sangat lihai berbohong. Inilah kenapa orang-orang itu bisa dengan mudah bersikap manipulatif dan membuat dirinya seolah tidak bersalah.
Lebih parah lagi, mereka bisa membuat orang lain terutama korbannya mempertanyakan dan meragukan mengenai dirinya sendiri. Mereka juga bisa memanipulasi kenyataan dengan membuat cerita bohong yang akan dibuat menjadi terlihat terpercaya.
2. Korban gaslighting
Mungkin kamu sedang menjadi korbannya namun tidak sadar. Para korbannya biasanya adalah mereka yang punya harga diri yang rendah, atau mereka yang punya tingkat empati tinggi.
Mereka yang sering meragukan diri sendiri, merasa mudah bersalah dan selalu ingin mendapat penilaian dari orang lain akan jadi korban empuk para pelaku gaslighting.
Seringnya, korbannya akan dengan mudah meragukan dan kemudian menyalahkan diri sendiri. Padahal, jelas itu bukan salah mereka.
Editors' Pick
3. Ciri korban dari gaslighting
Mungkin kamu mau mengecek kembali, apakah akhir-akhir ini kamu sering merasa salah. Atau, terlalu sering meminta maaf pada orang lain di kantor atau pada pasanganmu.
Bisa jadi kamu tengah menjadi korban dari gaslighting tanpa kamu sadari. Para gaslighter tahu mengenai kelemahanmu dan akan menyerang habis-habisan untuk menjatuhkanmu.
Hasilnya kamu merasa tidak pernah cukup baik bagi orang lain, selalu meminta maaf dan menganggap semua hal adalah salahmu.
Kamu juga mulai merasa bingung manakah hal yang benar-benar kamu alami, mana yang tidak.
4. Cara menghadapi pelaku gaslighting
Setelah kamu menyadari jadi korban dari pelaku gaslighting, jangan diam saja. Kamu bisa mulai mendokumentasikan segalanya. Mulai dari rekaman pembicaraan di telepon, rekam layar di obrolan chat, maupun lainnya.
Kamu harus mengumpulkan ini semua dan menjadikan bukti jika ia mulai membentuk scene sendiri yang memojokkan kamu.
Selain itu, dokumen ini bisa membuat kamu mengumpulkan kepercayaan diri bahwa yang kamu alami benar adanya. Serta, kamu bisa melihat sebenarnya siapa yang salah dan siapa yang sedang dimanipulasi.
5. Tanya orang terdekatnya
Pelaku gaslighting bisa siapa saja. Untuk menyelesaikan masalah, kamu bisa bertanya kepada orang terdekat jika pelakunya adalah keluarga atau teman, lalu bertanya dengan kolega jika pelakunya adalah orang di kantor.
Koreklah sedikit mengenai pelaku, apakah ia juga menjadikan orang lain korbannya. Mungkin awalnya tidak akan mudah, namun buatlah pendekatan terbaik agar orang lain mau membuka diri.
Kamu bisa memberikan contoh sederhana namun yang cukup menarik agar mereka bisa membuka suara.
Semakin banyak orang yang menjadi korbannya, semakin baik kamu memojokkan pelakunya agar tidak semakin menjadi menjalankan cara yang salah.
6. Yang harus dilakukan pada pelaku gaslighting
Bila kamu punya orang di keluarga yang merupakan pelaku gaslighting, bicaralah dengan mereka. Ungkapkan bahwa mereka tidak bisa mengatur dan memanipulasi dirimu lagi.
Begitu juga jika ada kolega kerja yang menjadi pelaku, maka kamu bisa bicara secara privat. Jika tetap bergeming, maka waktunya mendatangi HRD untuk bantuan yang lebih kuat.
Sedangkan jika pelakunya adalah pasanganmu, bicarakan dengan baik. Jika memang tetap tidak menemukan titik terang, lebih baik akhiri demi kesehatan diri dan mental kamu.
Itulah beberapa fakta mengenai pelaku gaslighting. Harus kamu waspadai, ya!
Baca juga:
- Selain Gaslighting, Ini 5 Kontroversi yang Diduga Dilakukan Seo Ye-Ji
- 7 Cara Menjaga Hubungan Sehat dengan Pasangan saat Berpuasa
- 6 Kebiasaan Baik untuk Menjaga Kesehatan Mental setelah Melahirkan