Akhir-akhir ini, ular sedang sering ditemui di pemukiman warga. Tak heran hal ini membuat banyak orang khawatir.
Terlebih jika Mama memiliki anak kecil, otomatis harus lebih waspada.
Untuk itu, Popmama.com sempat berbincang bersama Elang Erwandi dari Komunitas Ciliwung Depok, untuk membahas tentang serba serbi ular.
Seperti apa? Berikut penjelasannya.
1. Sifat dasar ular adalah takut pada manusia
pinoyhandyman.com
Menurut Elang, ular pada prinsipnya tidak mengganggu manusia. Mereka akan dengan senang hati hidup di habitatnya sendiri.
Sayangnya, karena habitatnya makin sempit dan predatornya (elang, burung hantu, biawak, dan garangan) semakin sedikit, maka ular jadi lebih sering terlihat di perumahan atau area pabrik.
Elang melanjutkan, bahwa hewan melata ini takut dengan manusia dan tidak mengejar. Jika ular bergerak, berarti ia sedang ingin melarikan diri, bukan mencari mangsa.
2. Waspada saat ada tikus
www.quantamagazine.org
Seperti diketahui, tikus adalah salah satu makanan favorit ular. Jika di rumah suka terlihat ada tikus, bisa jadi rumah itu akan dimasuki ular.
Elang menuturkan, ular suka mencium di mana tikus berada, dari sanalah ia akhirnya muncul ke rumah warga. Di mana tikus merupakan hewan yang ada di dalam rantai makanan ular.
Sedangkan ular juga suka masuk ke rumah melalui lubang tikus.
Untuk menghindari kedatangan ular, Mama bisa membersihkan rumah dari tikus. Juga, menutup jika terlihat ada lubang sarang tikus.
3. Akhir tahun jadi waktu ular keluar sarang
Pixabay/facebook-timo
Bulan November, Desember, dan Januari adalah siklus ular menetaskan telurnya. Tak heran jika banyak ular atau anak ular yang muncul ke daerah pemukiman warga.
Selain itu, ular juga tidak suka dengan tempat yang terlalu basah. Di mana saat musim hujan, sarang mereka jadi terlalu basah dan hewan melata ini lebih suka keluar sarang dan pergi ke tempat baru.
4. Ular suka dengan tempat lembab
Pexels/Victor Zissou
Untuk menghindari datangnya ular, Mama bisa membersihkan area lembab dan tidak terjamah di rumah. Ular senang dengan tempap lembab dan banyak tumpukan barang.
Elang mengatakan, tumpukan apapun, ular pasti senang berada di sana. Baik itu tumpukan kayu, ranting, kardus, seng, kain, dan lainnya.
Jangan lupa perhatikan juga ranting pohon yang menempel ke dinding rumah. Ini dikarenakan, ular menjalar melalui ranting pohon dan dinding rumah yang masih kasar. Jadi, harap diwaspadai.
Editors' Pick
5. Ular tidak suka dengan ijuk
Topntp26 / Freepik
Yang harus Mama ketahui, ular tidak takut dengan garam, kapur ajaib, atau kamper. Jadi benda-benda tersebut tidak akan berguna jika dijadikan alat untuk menghalau ular.
Sedangkan ular tidak suka bau menyengat dari penyemprot nyamuk. Selain itu, ular juga tidak suka melewati permukaan yang kasar seperti ijuk karena bisa menyakiti kulitnya.
Jika ingin menutup celah pintu atau jendela, bisa menggunakan tumpukan ijuk, ya.
6. Mencirikan ular yang berbisa dengan yang tidak
Pexels/Kaboompics.com
Ular berbisa biasanya keluar kapan saja, baik itu siang atau malam. Sementara ular yang tidak terlalu berbisa, biasanya keluar di sore hari. Tepatnya mulai pukul 3 sore sampai selepas matahari tenggelam.
Ada juga hal yang membedakan gigitan ular berbisa dan ular tidak terlalu berbisa. Jika digigit ular berbisa tinggi, darah yang keluar hanya sedikit. Sedangkan gigitan ular yang tidak terlalu berbisa, darahnya keluar banyak.
7. Saat bertemu ular, diam seperti patung
Freepik/Senivpetro
Jika melihat ular di depan mata, ada baiknya untuk tidak melakukan gerakan apapun. Elang mengatakan, boleh saja berteriak untuk meminta tolong, tapi harus tetap diam berdiri seperti patung.
Kemudian, amati ke mana ular pergi, karena ular tidak akan mengejar. Yang penting diam tidak bergerak. Ketika sudah mulai kabur, segera hubungi satpam atau penangkap ular, salah satunya Komunitas Ciliwung Depok.
Jika cukup berani, bisa ambil ember dan tutup pelan sang ular, dimulai dari arah kepala. Gerakan yang dilakukan harus pelan dan tenang, agar ular tidak menyadari gerakan Mama.
Namun ada baiknya segera panggil orang yang bisa membereskan masalah. Jika tidak profesional, malah bisa membahayakan diri sendiri.
8. Apa yang harus dilakukan saat tergigit ular berbisa?
pixabay/F. Muhammad
Menurut Elang, gigitan ular kobra tidak mengeluarkan darah banyak namun terasa sensasi seperti panas dan terbakar. Segera bawa ke rumah sakit untuk pertolongan tercepat.
Selagi perjalanan, posisikan bagian yang terkena gigitan lebih rendah dari posisi jantung. Kemudian, bebat bekas luka seperti membebat orang yang patah tulang. Jika tidak sempat, bisa mengikat area gigitan, agar bisa tidak beredar dengan cepat.
Kemudian berikan korban air putih, susu, dan madu yang banyak. Serta yang paling penting adalah jaga korban agar tetap terjaga, jangan sampai tertidur.
9. Bagaimana saat digigit ular yang tidak terlalu berbisa?
mediad.publicbroadcasting.net
rumah sakit bersalin
Jika ada korban yang digigit ular namun tidak memiliki bisa yang berbahaya, bisa menolongnya dengan membasuh bekas luka dengan air mengalur.
Pendarahan dari gigitan ular bisa dilakukan dengan memberikan daun pisang yang telah dikunyah atau dilumatkan. Berikan korban air putih yang banyak, bisa juga berikan susu atau madu.
Pastikan juga korban tetap terjaga dan jangan sampai tidur. Untuk pertolongan profesional, segera bawa korban ke rumah sakit terdekat.
10. Yang harus dilakukan saat terkena bisa ular
Freepik/kaboompics
Ular bisa memancarkan bisa sampai 2 meter jauhnya. Ada kemungkinan Mama terkena jika sang ular merasa terancam nyawanya.
Jika terkena mata, hindari untuk menggosok area mata. Segera basuh mata dengan keran mengalir. Ini dikarenakan bisa ular akan mengkristal dalam hitungan detik.
Membiarkannya di air mengalir akan memudahkan bisa terlepas dari area tubuh yang terkena.
Setelah mengetahui serba-serbi ular, segera bersihkan rumah dan siapkan penjaga anti ular agar tidak bisa masuk ke rumah. Tak lupa, selalu doakan seluruh anggota keluarga agar terlindung dari hal-hal yang berbahaya.