Seiring dengan kasus yang masih tinggi, banyak yang terinfeksi virus corona dan disarankan untuk isolasi mandiri di rumah. Penting diketahui, ciri gejala Covid-19 dari ringan hingga berat.
Ditengok dari @pandemictalks per tanggal 12 Juli 2021, angka penularan Covid-19 di Indonesia adalah 40.427 dan ini menjadi angka tertinggi selama pandemi berlangsung.
Tak heran, jika nakes kewalahan dan rumah sakit penuh.
Menurut WHO, ada beberapa gejala yang termasuk dalam infeksi dengan gejala ringan, yaitu:
Demam
Batuk
Sakit tenggorokan
Hidung tersumbat
Malaise atau tidak enak badan
Sakit kepala
Nyeri otot
Mual dan muntah
Diare
Asmonia atau kehilangan indera perasa atau penciuman
Lalu, orang yang tidak mengalami gejala sama sekali namun hasil tes PCR-nya positif, maka masuk dalam kategori pasien yang tanpa gejala.
2. Untuk gejala ringan, cukup isoman saja
Pixabay/onderortel
Untuk mereka yang mengalami gejala di atas atau gejala ringan, hanya perlu menjalani isolasi mandiri selama minimal 10 hari sejak muncul gejala atau hasil tes PCR positif.
Sedangkan obat yang dibutuhkan hanya bersifat untuk meredakan gejala saja. Beberapa yang dianjurkan adalah parasetamol yang bisa membantu meredakan demam, obat batuk, atau obat pilek.
Pasien juga disarankan untuk mengonsumsi suplemen untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Beberapa di antaranya adalah vitamin D dan vitamin C.
Jika merasa tidak nyaman, atau mengalami gejala yang agak berat, bisa menggunakan layanan aplikasi kesehatan atau telemedicine untuk konsultasi. Jangan khawatir, khusus pasien Covid-19, layanan ini tersedia gratis.
Editors' Pick
3. Gejala sedang termasuk sesak napas
Freepik/Jcomp
Masih dari WHO, keluhan yang tergolong dalam gejala sedang meliputi:
Demam
Batuk
Sesak napas atau napas terasa kurang nyaman
Tidak nafsu makan
Merasa letih dan lemas
Biasanya, pasien golongan ini sudah merasakan gejala ringan sebelumnya dan kemudian merasa sesak nafas di kemudian hari.
Bahkan jika sudah melakukan pemeriksaan foto rontgen, biasanya sudah terdapat bercak atau kelainan di paru-paru.
Meski begitu, kadar saturasi atau oksigen di darah masih normal yaitu sekitar di atas 94%.
4. Pengobatan pasien sedang masih bisa dilakukan di rumah
Freepik
Untuk golongan ini, masih bisa dirawat di rumah. Apalagi jika kondisi saat ini di mana hampir seluruh rumah sakit penuh dan IGD antre, maka opsi di rumah lebih baik dibanding berdesakan di RS.
Biasanya, pasien akan diberikan obat-obatan dari dokter. seperti obat untuk meredakan gejala sedang adalah obat antivirus seperti oseltamivir. Serta, antibiotik azithromycin untuk mencegah terjadinya pneumonia karena infeksi bakteri.
5. Pasien kategori berat sudah perlu bantuan oksigen
Freepik
Ada lagi kategori pasien Covid-19 berat, dengan gejala:
Napas sangat sesak sampai kesulitan bernafas
Nyeri atau sensasi tidak nyaman di dada
Kuku, bibir, dan kulit tampak kebiruan dan pucat
Membutuhkan bantuan oksigen
Penurunan kesadaran atau sering mengantuk
Kebingungan dan sulit konsentrasi
Lemas
Kesulitan atau tidak bisa makan dan minum
Pada kategori ini, biasanya saturasi oksigennya sudah di bawah 90-94%. Di titik ini, pasien harus segera ditangani dan dibawa ke RS karena bisa berbahaya dan berpotensi menyebabkan komplikasi yang berat.
Terlebih jika pasiennya adalah lansia, ibu hamil, dan memiliki komorbid, harus segera ditangani. Sedangkan obat-obatan yang diberikan antara lain antibiotik, imunosupresan, atau kortikosteroid jika diperlukan.
6. Pasien kritis adalah mereka yang mengalami perburukan secara drastis
Freepik/Jcomp
Ilustrasi
Di tahap yang lebih parah, adalah kategori kritis. Di titik ini, pasien disebut kritis jika mengalami gejala berupa koma, kejang, tidak bisa bernafas sama sekali, sangat lemas, atau mengalami penurunan tekanan darah secara drastis (syok).
Pasien ini berisiko tinggi mengalami komplikasi seperti gagal nafas atau henti jantung. Jika tidak segera ditangani maka bisa menyebabkan kematian.
Itulah beberapa gejala yang bisa diperhatikan jika sedang menjalani isoman. Jangan ragu untuk segera ke rumah sakit jika mengalami penambahan gejala jadi lebih berat.
Meski rumah sakit penuh, setidaknya harus dicoba agar segera mendapat penanganan secepatnya. Jangan tunggu sampai parah baru berangkat, ya!