Harus Diwaspadai, 5 Gejala Kamu Mengalami Prediabetes
Anak remaja pun bisa mengalaminya
5 Maret 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Gaya hidup yang tidak sehat bisa memicu penyakit salah satunya diabetes. Sebelum mengalami diabetes tipe 2, kamu bisa mengecek apakah mengalami prediabetes, seperti yang dirangkum Popmama.com.
Prediabetes adalah sebuah gangguan kesehatan serius karena tingkat gula darah di tubuh seseorang lebih tinggi dari kondisi normal. Meski begitu, keadaan ini belum setinggi mereka yang terdiagnosa diabetes tipe 2.
Namun, orang yang mengalami prediabetes bisa memiliki risiko lebih tinggi terjangkit diabetes tipe 2.
Di Indonesia sendiri, kondisi Glukosa Darah Puasa Terganggu (GDPT) dan Toleransi Glukosa Terganggu (TGT) sudah dialami 21,2% remaja di Indonesia.
Hal ini disampaikan oleh Prof Dr dr Mardi Santoso, DTM&H, Sp.PD-KEMD, FINASIM, FACE, ketua PERSADIA wilayah Jakarta, Bogor, Bekasi, Depok dalam acara Media Workshop "Cerdas Baca Label Kemasan, Hindari Risiko Obesitas" yang diadakan oleh Nutrifood, Kemenkes RI, dan BPOM.
"Jumlah tersebut semakin tinggi terjadi pada mereka yang berumur," ujar prof Mardi.
Untuk deteksi dini, berikut 5 tanda kamu memiliki prediabetes. Yuk, di cek bersama!
1. Merasa kelaparan berlebih
"Salah satu tanda prediabetes adalah lebih banyak makan," ungkap prof Mardi.
Keadaan ini dinamakan polifagia dan termasuk dalam trias DM atau Diabetes Mellitus.
Pada diabetes, saat insulin bermasalah, maka asupan gula ke dalam sel tubuh pun berkurang. Efeknya, energi yang dibentuk pun berkurang.
Otak akan menangkap sebagai tanda tubuh kekurangan energi sehingga mengirimkan sinyal tanda lapar untuk memenuhi asupan energi.
Hasilnya, timbul perasaan ingin makan yang enak tanpa henti. Efek yang makin terlihat adalah lingkar perut yang membuncit.
Di mana lingkar perut pun bisa dijadikan acuan obesitas lingkar perut.
"Bagi orang Asia, lingkar perut lebih dari 90 cm untuk laki-laki dan 80 cm untuk perempuan sudah termasuk obesitas lingkar perut," ujar Prof Mardi.
Editors' Pick
2. Sering buang air kecil
Kadar gula darah yang melebihi nilai ambang normal atau lebih dari 180 mg/dl membuat kamu lebih sering buang air kecil, terutama malam hari.
Tubuh memberi isyarat untuk mengeluarkan gula berlebih menggunakan sekresi dari urin. Agar gula yang dikeluarkan tidak pekat, maka tubuh akan menarik air sebanyak-banyaknya dari tubuh dan menjadikannya urin.
Keadaan ini dinamakan poliuria dan sering terjadi di malam hari saat sedang tidur malam.