Semakin banyak cara untuk mengedarkan narkoba. Salah satu yang terbaru adalah menyelundupkan ke dalam keripik pisang dan dilarutkan dalam air.
Happy water terdengar seperti minuman yang biasa saja. Namun ternyata, minuman ini mengandung banyak zat aditif yang berbahaya bagi tubuh.
Lalu, mungkin Mama akan mengernyitkan dahi saat mendengar harga sebungkus keripik pisang. Bagaimana tidak, keripik pisang itu dihargai Rp 6 juta per bungkus. Pantas saja, karena di dalamnya ada narkobanya.
Seperti apa detail mengenai kedua narkoba tersebut? Popmama.com akan merangkumkannya untuk Mama.
1. Happy water, narkoba yang dilarutkan di air
Freepik/bublikhaus
Awal November lalu, masyarakat di Pedukuhan Pelem Kidul, Baturetno, Kecamatan Banguntapan, Bantul. Yogyakarta dikagetkan dengan penggerebekan rumah produksi narkoba.
Di dalamnya, petugas menemukan dan mengamankan 2 ribu lebih happy water yang siap edar.
Menurut United Nations Office on Drugs and Crime, happy water merupakan obat-obatan terlarang yang biasa dijumpai dalam bentuk cairan atau bubuk. Nantinya, akan dikonsumsi dalam bentuk larut dalam air atau larut dalam minuman lainnya.
2. Happy water yang sudah ramai di Thailand
Freepik/freepik
Ini bukanlah narkoba jenis baru. Karena happy water sudah beredar di Thailand dan terbukti mengandung MDMA, methamphetamine, diazepam, kafein, tramadol, dan ketamine.
Dampak pemakaiannya masih tidak bisa diprediksi, namun yang pasti bisa berbahaya. Bahkan bisa sampai overdosis.
Yang ditemukan di Banguntapan diketahui mengandung 2 campuran bahan psikotropika yaitu sabu dan amfetamin.
Editors' Pick
3. Efeknya seperti sabu
Freepik/jcomp
Wakapolda Daerah Istimewa Yogyakarta, Brigjen R Slamet Santoso menjelaskan bahwa efek dari happy water mirip dengan orang yang mengonsumsi sabu.
Seseorang yang mengonsumsi minuman ini bisa kehilangan kesadaran atau fly. Selain itu, bisa juga meningkatkan mood, dan menimbulkan euforia bahagia.
Happy water dijual seharga Rp 1,5 juta per botol kecil.
4. Keripik pisang yang dicampur narkoba
Freepik/lifeforstock
Selain happy water, ada juga keripik pisang yang harganya sangat tinggi. Bukan jualan langsung, para pengedar ini menjual narkoba secara online.
Polisi pun mulai curiga saat ada keripik pisang dalam kemasan 50 gram dan harganya bisa sangat tinggi, mulai dari Rp 1,5 juta per kemasan.
Ternyata, keripik pisang ini dicampur dengan narkoba.
5. Keripik pisang seharga RP 6 juta untuk kemasan 200 gr
Pexels/Ahsanjaya
Kabareskrim Polri Komjen Wahyu Widada mengatakan terendusnya kasus ini karena beredarnya penawaran keripik pisang dengan harga tinggi di sosial media. Bagaimana tidak, keripik pisang dijual mulai dari Rp 1,5 juta sampai Rp 6 juta. Kemasannya pun sangat kecil, dari 50 gram sampai 200 gram saja.
6. Kasus ini mencuat di Depok
Freepik/wirestock
Ilustrasi
Setelah diusut, akhirnya para pelaku pun tertangkap. Mereka melakukan pengungkapan dan penangkapan terhadap pengiriman barang yang dilakukan di daerah Cimanggis, Depok, Jawa Barat.
Ada 3 orang yang ditangkap yaitu pemilik akun, pemilik rekening, dan penjual barang. Dari penangkapan tersebut ditemukan 426 bungkus keripik pisang berbagai ukuran. Selain itu, ditemukan juga sekitar 2 ribu botol lebih happy water.
Setelah ditelusuri, diketahui bahwa pembuatnya berasal di Magelang dan Bantul. Polisi pun mengatakan kalau modus ini cukup baru dan mereka memiliki nyali cukup besar untuk menjualnya terang-terangan secara online.
Bahkan, warga tidak ada yang sadar kalau rumah tersebut memproduksi barang haram seperti itu. Wah, jadi harus lebih berhati-hati lagi nih, Ma.