Hari Donor Darah, Bolehkah Penyitas Covid-19 Jadi Pendonor?
Hari donor darah sedunia jatuh pada tanggal 14 Juni
14 Juni 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Donor darah tak hanya penting untuk mereka yang membutuhkan saja, namun juga untuk mereka yang mendonorkan. Apakah penyitas Covid-19 boleh mendonorkan darah?
Tanggal 14 Juni diperingati sebagai World Blood Donor Day atau Hari Dono r Darah Sedunia. Tujuannya, untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya donor darah secara sukarela dan seperti apa produk darah yang aman untuk ditransfusi.
Di masa pandemi seperti ini, pendonoran darah punya syarat yang berbeda dari biasanya. Terutama mereka yang baru saja sembuh dari Covid-19. Popmama.com akan menjabarkan seperti apa syarat mendonorkan darah.
1. Tema kampanye Hari Donor Darah Sedunia tahun ini
Tahun ini, tema kampanyenya adalah “Give blood and keep the world beating”. Menurut WHO, tema ini menekankan pentingnya kontribusi masyarakat yang mendonorkan darah untuk menyelamatkan nyawa dan membantu meningkatkan kesehatan orang lain.
Tak hanya itu, pesan ini juga ingin memperkuat seruan global agar lebih banyak orang yang bisa mendonorkan darah secara rutin.
Editors' Pick
2. Pendonoran yang berkurang drastis selama pandemi
Dalam webinar terkait peringatan Hari Donor Darah Sedunia, Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) Jusuf Kalla mengungkapkan fakta mengenai keadaan donor darah di masa pandemic. Menurutnya, semenjak pandemi, kegiatan donor darah massal berkurang sehingga ketersediaan darah pun menipis.
Menurutnya, saat ini hanya tinggal ada kegiatan donor darah sukarela secara mandiri yang masih rutin dilakukan.
Oleh karena itu, PMI mengajak kembali pada pendonor darah sukarela untuk kembali mendatangi kantor PMI.
Saat ini, PMI punya lebih dari 250 tempat yang bisa dikunjungi 24 jam. Sedikit bantuan dari kamu bisa berimbas besar pada orang lain.
3. Manfaat donor darah secara rutin
Tak hanya bisa membantu orang lain, rutin mendonor darah bisa jadi menolong diri sendiri. Seperti saat mendonorkan darah, sebelumnya kamu perlu menjalani serangkaian tes untuk mendeteksi penyakit serius.
Selain itu, produksi sel darah bisa meningkat dengan donor darah secara rutin. Serta, bisa membantu menjaga kesehatan jantung, mencegah penyumbatan arteri dan meminimalkan serangan stroke.
4. Apakah penyitas Covid-19 boleh donor darah?
Menurut Ketua Bidang Unit Donor Darah (UDD) PMI, dr Linda Lukitari Waseso, penyitas Covid-19 boleh saja melakukan donor darah. Asal, ia sudah dinyatakan sembuh dan ada bukti dokumennya. Lebih lanjut, Linda mengungkapkan bahwa belum ada temuan virus corona menular melalui transfusi darah.
Sedangkan menurut Ketua Departemen Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi FKUI RS Persahabatan, ada batas waktu bagi para menyitas sebelum bisa mendonorkan darah. Setidaknya, jeda waktunya sekitar 21 hingga 28 hari sejak dinyatakan sembuh.
Dari laman covid-19.go.id, para penyitas ini diserukan untuk mendonorkan plasma konvalesen karena banyaknya permintaan pasien yang ingin sembuh. PMI memiliki 31 UDD yang memiliki peralatan untuk mengelola plasma dan telah tersebar di seluruh Indonesia.
Jadi, mari tolong dirimu dan orang lain dengan rutin melakukan donor darah!
Baca juga:
- Apa Saja Syarat Donor Plasma Darah bagi Penyintas Covid-19?
- Efek Positif Donor Darah Secara Rutin bagi Kesehatan
- Daftar Lengkap Lokasi UDD PMI untuk Donor Plasma Konvalesen