Heboh Twitt Nicki Minaj soal Vaksin Covid-19 Membuat Testis Bengkak
Cek faktanya yuk sebelum percaya!
18 September 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Begitu banyak berita yang tidak bisa dipertanggungjawabkan faktanya mengenai vaksin Covid-19. Salah satu yang sedang ramai adalah impoten dan testis membengkak.
Hal ini sedang ramai dibicarakan di AS. Tak lain dan tak bukan bermula dari "katanya". Kali ini yang memulai segalanya adalah seorang rapper perempuan, Nicki Minaj.
Dalam tweet yang awalnya membicarakan Met Gala 2021, ia mengungkapkan alasan kenapa ia masih mempertimbangkan apakah akan vaksin Covid-19 atau tidak.
Di situ disebutkan bahwa ada yang vaksin dan akhirnya mengalami testis bengkak. Untuk faktanya, Popmama.com akan merangkumkannya untuk Mama.
1. Teman sepupu Nicki Minaj yang malang
Mungkin Nicki sedang kesepian lantaran enggan hadir dalam acara Met Gala 2021 kemarin. Ia menghabiskan malam dengan mengunggah cuitan di Twitter.
Puncaknya adalah saat ia bercerita bagaimana sepupunya yang tinggal di Trinidad menolak vaksin Covid-19. Di mana ada temannya yang hendak menikah dan melakukan vaksin Covid-19.
Hal yang terjadi setelahnya adalah, temannya tersebut dikatakan impoten dan testikelnya membengkak. Bahkan, pernikahannya pun katanya dibatalkan lantaran calon pengantin perempuannya tidak terima.
Hal ini langsung menjadi pembicaraan warganet, ada yang mendukung, ada yang malah menjadikan hal ini bahan bercanda.
Editors' Pick
2. CDC pun bersuara, mengatakan bahwa tidak ada hubungan antara keduanya
Di setiap negara, selalu ada orang yang mempertanyakan keamanan dan efektivitas vaksin. Di AS pun, saat hal ini ramai dibicarakan, CDC pun turun tangan.
Dalam situs resminya, CDC mengungkapkan bahwa tidak ada bukti apakah orang yang divaksin Covid-19 akan mengalami kesuburan pada pria.
Sebuah penelitian yang dilakukan Miller School of Medicine di University of Miami, bahwa tidak ada perubahan pada karakteristik, jumlah, dan motilitas atas sperma laki-laki pada sebelum dan sesudah vaksin.
Meski sebenarnya, masih perlu penelitian lebih lanjut karena hanya melibatkan 41 responden saja. Sedangkan vaksin yang digunakan adalah Pfizer dan Moderna.