Kapan Pasien Positif Omicron Menularkan ke Orang lain?
Bahkan sebelum bergejala, bisa menularkan ke orang lain lho
31 Januari 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Omicron dikatakan sebagai salah satu varian Covid-19 yang paling menular. Lalu, kapan waktu paling rentan saat orang menularkan virus itu ke orang lain?
Dari rentang waktu orang mengalami gejala awal, terindikasi infeksi, hingga selesai infeksi, ada waktu-waktu orang itu jadi paling menularkan.
Jika terkonfirmasi positif Covid-19 varian Omicron, kapan waktu yang paling rentan untuk menularkan ke orang lain?
Popmama.com akan menjabarkannya untuk Mama.
Editors' Pick
1. Dari sebelum bergejala sampai bergejala awal
Saat seseorang terinfeksi virus, ada waktu di mana virusnya berada di posisi puncak atau peak. Di waktu itulah, ia menjadi orang yang paling potensial menularkan penyakitnya ke orang lain.
Dr Adam Prabata mengungkapkan hal ini dalam laman Instagram pribadi miliknya. Berdasarkan data dari Harvard.edu, penularan paling rentan terjadi saat seseorang belum bergejala. Tepatnya 1-2 hari sebelum bergejala.
Durasi rentan menularkan ini berlangsung sampai 2-3 hari setelah bergejala.
Diharapkan, jika mengalami gejala seperti terinfeksi Omicron, segera batasi pertemuan dengan orang lain.
2. 10 Hari setelah bergejala masih bisa menularkan
Lebih lanjut dijelaskan kalau seseorang yang akhirnya bergejala dan didiagnosis terinfeksi positif Covid-19 masih bisa menularkan. Rentang durasi tersebut masih berlangsung sampai 10 hari setelah bergejala.
Meski pada kenyataannya, Omicron merupakan infeksi dengan gejala ringan atau malah tidak bergejala sama sekali.
Bukan berarti seseorang bisa langsung berkegiatan bebas bertemu banyak orang saat merasa badan sudah enakan. Dilansir dari LA Times, sampai 10 hari setelah bergejala pun masih berpotensi menularkan.
3. Gejala Omicron yang harus diperhatikan
Menurut Ketua Pokja Infeksi PDPI Erlina Burhan, gejala umum yang mirip dengan infeksi Omicron adalah nyeri tenggorokan. Selain itu, ia lebih lanjut menjelaskan kalau Omicron tidak selalu disertai demam.
Bahkan, menurut data, hanya 30% dari pasien terinfeksi positif Omicron yang merasa demam. Lainnya, hanya merasa tidak enak badan, badan lemas, dan nyeri di tenggorokan.
Jika merasakan gejala di atas, segera pakai masker, batasi pertemuan dengan orang lain, apalagi makan di luar rumah.
Segera cek PCR atau Antigen untuk mendapat hasil yang valid.
Gejala Omicron bisa dengan mudah reda dan seseorang yang terinfeksi sudah merasa sehat di hari ke 5 gejala. Namun, jangan kendorkan prokes karena sampai 10 hari setelah gejala pun masih bisa menularkan.
Mari jaga diri untuk menjaga kesehatan bersama. Jangan sampai gelombang ketiga datang kembali.
Baca juga:
- 5 Fakta Covid-19 Varian Omicron yang Wajib Diketahui
- Benarkah Mata Gatal Jadi Salah Satu Gejala Omicron?
- Cara Membedakan Gejala Covid-19 Varian Omicron dan Flu Biasa