5 Kebiasaan yang Memicu Osteoporosis, Hati-Hati Ma!
Keropos tulang bisa disebabkan oleh kebiasaan yang sering kamu lakukan sekarang
20 Oktober 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Salah satu penyakit yang identik dengan orang tua adalah osteoporosis. Padahal, pemicunya bisa saja sudah dimulai dari sekarang.
Osteoporosis atau pengeroposan tulang masih menjadi salah satu masalah kesehatan masyarakat di dunia terutaama di negara berkembang.
Ditengok dari pusdatin.kemkes.go.id, dari sampel yang dilakukan pada 65.727 orang, sekitar 41,7% mengalami osteopenia atau osteoporosis dini dan sekitar 10,3% yang sudah mengalami osteoporosis.
Dengan kata lain, sekitar 2 dari 5 penduduk Indonesia memiliki risiko terkena osteoporosis. Lalu, apa pemicunya? Mari cek bersama Popmama.com.
1. Senang mengonsumsi makanan asin
Menurut penelitian yang dilakukan Linus Pauling Institute, perempuan yang mengonsumsi minimal 1 gram natrium per hari mengalami risiko penurunan kepadatan tulang sebanyak 1 persen setiap tahunnya.
Hal ini dikuatkan oleh penjelasan dari dr Frederick Singer dari Providence Saint John's Health Center di Santa Monica, California. Menurutnya, ada hubungan antara konsumsi garam yang tinggi dengan menurunnya kepadatan tulang.
Menurutnya, saat kadar natrium dalam tubuh meningkat, maka tubuh akan otomatis melepas lebih banyak kalsium melalui urin. Inilah yang jadi penyebab kenapa orang yang senang makanan asin cenderung lebih mudah osteoporosis.
Sedangkan jika dilansir dari kemkes.go.id, kamu disarankan untuk lebih banyak mengonsumsi makanan seperti ikan teri, brokoli, tempe, dan tahu. Makanan tersebut kaya akan kalsium yang merupakan zat pembentuk tulang.
Editors' Pick
2. Malas bergerak apalagi berolahraga
Pandemi dan PPKM yang sedang dijalani saat ini sedikit banyak berpengaruh pada gaya hidup orang banyak. Semakin lama berada di rumah, bisa saja semakin malas bergerak.
Jarang bergerak bisa menurunkan integritas tulang, mengurangi risiko jatuh karena masalah keseimbangan, dan mengurangi risiko patah tulang hingga 40%, demikian menurut Kementrian Kesehatan RI.
Untuk jenis olahraganya bisa apa saja, asal kamu nyaman melakukannya. Tak perlu berlebihan, asalkan rutin dan kumulasi waktunya cukup dalam 1 minggu.
Dilansir dari Mayo Clinic, kamu disarankan melakukan olahraga ringan selama 150 menit selama seminggu, atau 75 menit untuk olahraga intensitas tinggi. Kamu bisa membagi waktu tersebut dalam 7 hari.