5 Kesalahan Diet Intermittent Fasting yang Bikin Jauh dari Target
Makan terlalu sedikit atau terlalu malam
31 Desember 2023
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Banyak orang yang sudah melakukan diet dengan cara intermittent fasting. Sayangnya, banyak juga yang tak sadar tengah melakukan kesalahan selama menjalaninya.
Diet dengan cara intermittent fasting adalah pola makan yang terbagi dalam 2 waktu yaitu puasa dan makan. Tidak menetapkan menu tertentu, diet ini fokus mengenai kapan waktu makan dan kapan harus menahannya.
Caranya pun ada 2 yaitu puasa selama 16 jam setiap hari atau selama 24 jam dan dilakukan dua kali seminggu.
Penelitian telah membuktikan bahwa diet ini punya beberapa dampak positif, bahkan bisa memperpanjang umur.
Sayangnya, banyak orang masih melakukan kesalahan yang akhirnya tidak memberikan efek maksimal bagi tubuh, bahkan bisa juga memberikan efek samping yang buruk pada kesehatan.
Dirangkum Popmama.com, inilah beberapa kesalahan dalam melakukan diet intermittent fasting yang perlu kamu ketahui.
1. Tidak memerhatikanĀ asupan makanan
Banyak orang begitu fokus berpuasa selama 16 jam atau 24 jam dan tidak benar-benar peduli dengan apa yang akan dikonsumsinya setelah selesai puasa.
Karena merasa lapar, banyak orang yang memutuskan untuk makan enak setelah menunda makan. Hasilnya, bisa menggagalkan keberhasilan dalam melakukan diet ini, demikian menurut seorang ahli gizi bernama Mia Holm.
Holm melanjutkan, penting sekali untuk tetap mengonsumsi makan sehat selama periode makan sehingga efek dietnya bisa lebih terlihat dan tubuh pun bisa jauh lebih sehat.
Editors' Pick
2. Terlalu membatasi makan
Tentu semua orang yang diet ingin segera melihat timbangannya miring ke kiri. Akhirnya, mereka rela makan sedikit saja agar tidak banyak kalori yang dikonsumsi.
Faktanya, makan terlalu sedikit atau kurang dari 1.200 kalori per hari selama periode makan tidak bisa membuat kurus, demikian menurut Holm.
Makan terlalu sedikit hanya akan mengurangi massa otot dan menurunkan metabolisme tubuh.
Jika dilakukan dalam jangka waktu lama, bukan tidak mungkin akan ada efek samping yang dirasakan pada tubuh.