Kurangi Kedatangan Pengunjung, Bogor Wajibkan Rapid Test Wisatawan
Jika ingin ke Bogor atau puncak, harus rapid dahulu ya!
28 Oktober 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Pandemi Covid-19 masih berlangsung. Salah satu antisipasi pemerintah Bogor dalam menjaga keamanan daerahnya adalah dengan melakukan rapid test pada pengunjung yang datang dari luar kota.
Akhir pekan ini adalah libur panjang di mana terdapat beberapa hari cuti bersama. Banyak keluarga yang sudah merencanakan untuk liburan di luar rumah.
Salah satu destinasi paling diminati warga Jakarta dan sekitarnya adalah Bogor. Di sana, ada puncak pas, Taman Matahari, Taman Safari, dan lainnya.
Menantisipasi lonjakan pengunjung di akhir pekan ini, Pemerintah Kabupaten Bogor menerapkan aturan baru. Disusun Popmama.com, inilah aturannya.
1. Semua pengunjung harus melakukan rapid test
Semua pengunjung yang berencana menghabiskan libur panjang di Bogor dan sekitarnya harus melakukan rapid test. Hal ini diungkapkan oleh Bupati Bogor, Ade Yasin.
Menurutnya, jangan sampai wisatawan yang datang malah membawa penyakit dan menyebarkannya di daerah lain.
Ini berarti, Mama dan keluarga yang berasal dari Jakarta, Depok, Bekasi, dan lainnya harus melakukan tes ini.
Tak hanya rapid test, direncanakan juga ada swab test.
2. Tes massal ini digelar di 3 titik
Mengingat Bogor memiliki banyak pintu masuk untuk para wisatawan, tes massal ini diadakan di 3 titik utama yaitu Gadog, Taman Wisata Matahari, dan area Gunung Mas.
Tes ini berlangsung serentak di 5 kota dan kabupaten lain pada tanggal 29 Oktober 2020. Setidaknya ada total 1.000 rapid dan swab test yang disediakan di 3 titik tersebut.
Editors' Pick
3. Tes ini merupakan bantuan dari pemerintah provinsi
Para wisatawan yang datang memang harus mengikuti tes massal ini. Namun, Ade mengatakan bahwa tes ini diberikan secara cuma-cuma atau gratis.
Program ini merupakan bantuan dari pemerintah provinsi.
Menurut Ade, selain wisatawan, masyarakat Bogor yang ingin mengecek kesehatannya juga bisa datang ke tiga titik tersebut.
4. Bisa juga membawa surat hasil rapid test
Mengingat banyaknya wisatawan yang tertarik ke Bogor dan sekitarnya, maka diperkirakan tes ini akan membutuhkan lebih banyak waktu.
Ini dikarenakan banyak wisatawan yang harus dicek sehingga akan terjadi antrean yang panjang.
Kamu juga diperbolehkan membawa hasil tes PCR atau rapid mandiri dan bisa menunjukkannya pada petugas. Dengan begitu, tak perlu mengantre untuk dicek secara massal.
5. Harus punya tujuan jelas saat berkunjung ke sana
Ade juga tidak ingin wisatawan datang tanpa tujuan. Mereka yang datang akan ditanyakan apakah sudah memiliki tujuan. Jika ya, apakah ada bukti pemesanan tiket atau penginapan yang telah dilakukan secara online.
Jika tidak, maka hanya akan menambah jumlah orang yang berkumpul di satu tempat saja.
Tentu hal itu tidak baik dan berbahaya menjadi cluster baru penyebaran virus corona.
6. Jangan memaksakan diri jika sedang tidak sehat
Menurut Wakil Bupati Bogor, Iwan Setiawan, sebaiknya wisatawan tidak memaksakan diri.
Ia mengimbau para pengunjung yang merasa tidak sehat seperti mengalami gejala demam, batuk, dan lainnya, untuk tetap di rumah saja. Tak perlu memaksakan ke luar rumah dan malah membahayakan diri sendiri serta orang lain.
Sementara bagi wisatawan yang sehat, diperbolehkan liburan. Asal, tetap menaati protokol kesehatan agar terhindar dari penularan Covid-19.
Per tanggal 27 Oktober 2020, penambahan kasus penyebaran virus corona adalah sebanyak 3.520 kasus per hari. Dengan total positif Covid-19 di Indonesia mencapai 396.454 kasus.
Meski rindu jalan-jalan dan liburan, tetap opsi paling aman saat ini adalah di rumah saja. Banyak kok kegiatan seru yang bisa dilakukan bersama keluarga!
Baca juga:
- Lakukan saat Akhir Pekan, 5 Me Time Berkualitas di Rumah Saja
- 5 Macam Seni Rupa Terapan yang Bisa Dibuat Anak saat di Rumah Saja
- 7 Film Komedi Romantis Lokal di Netflix, Nonton saat Long Weekend!