Masker Katup Jadi Penyebab Penyebaran Omicron, Bagaimana Faktanya?
Salah satunya karena aliran udara lebih mudah keluar masuk
30 November 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Ada banyak jenis masker yang bisa digunakan selama pandemi, salah satunya masker dengan katup. Ternyata ini dianggap salah satu penyebaran varian Covid-19 yang baru.
Saat ini, dunia tengah dihebohkan kembali dengan adanya varian virus corona yang baru yaitu Omicron. Diduga, penyebarannya diakibatkan penggunaan salah satu jenis masker.
Bagaimana mengenai faktanya?
Berikut Popmama.com rangkumkan untuk Mama.
1. Asal kehadiran virus Omicron
Varian Omicron atau Corona B.1.1.529 telah terdeteksi di beberapa negara, salah satunya Hong Kong. WHO, memperingatkan bahwa varian ini bisa berisiko menimbulkan lonjakan penularan di seluruh dunia.
Kemenkes sendiri mencatat ada 9 negara yang terkonfirmasi virus ini. Dari total 128 kasus, sebagian berasal dari Afrika Selatan, Hong Kong, Inggris, Italia, dan Belgia. Dikabarkan, asal mula virus ini berasal dari Afrika Selatan.
Editors' Pick
2. Masker berkatup dianggap jadi salah satu penyebab penyebarannya
Seorang kepala ahli mikrobiologis di University of Hong Kong, Yuen Kwok-yung mengungkapkan bahwa salah satu penyebab penularannya adalah masker katup, demikian dikutip dari Washington Post.
Berdasarkan penuturan saksi, salah satu dari 2 orang yang sedang dikarantina karena varian Omicron terlihat mengenakan masker berkatup. Yuen pun menyebut mereka yang menggunakan masker jenis itu sebagai seorang yang egois.
3. Kenapa bisa jadi penyebab?
Lebih lanjut, Yuen menjelaskan bahwa masker dengan katup udara tidak bisa menyaring udara yang keluar dan masuk ketika seseorang menghirup dan membuang napas.
Masker katup merupakan masker yang berfungsi menyaring udara masuk sekaligus jalan keluar udara yang dihembuskan. Prinsip kerjanya, mengalirkan udara dari dan keluar katup dan bersifat satu arah yaitu dari dalam ke luar.
Jika dikenakan oleh mereka yang sedang terinfeksi virus, maka nafas keluarnya tidak disaring dan bisa membahayakan orang lain. Yuen menyebut hal ini merupakan tindakan egois.
Inilah kenapa masker itu bisa jadi pemicu penularan, demikian dilansir dari South China Morning Post.
4. Sudah tidak direkomendasikan CDC sejak 2020
Centers of Disease Control and Prevention (CDC) telah mengeluarkan imbauan agar tidak menggunakan masker jenis exhaust lagi sejak tahun 2020.
Sama seperti alasan Yuen, masker jenis ini memungkinkan udara di dalam masker yang bisa saja terdapat virus di dalamnya, terhembus keluar begitu saja tanpa tersaring melalui lubang katup.
Dari laman CDC dituliskan, masker dengan katup atau ventilasi pernapasan tidak boleh dipakai untuk membantu mencegah orang yang memakai masker menyebarkan Covid-19 ke orang lain.
5. Penggunaan masker yang disarankan
Masker jenis katup tidak disarankan karena memang peruntukannya bukan untuk melindungi diri dari virus. Oleh karena itu, masker medis pun jadi pilihan terbaik untuk saat ini.
Masker medis yang didobel dengan masker kain pun bisa jadi opsi sehari-hari jika harus ke luar rumah dan bertemu dengan orang lain.
Namun jangan lupa untuk mengecek sela-sela udara agar tertutup rapat sehingga tidak ada celah untuk udara masuk begitu saja tanpa disaring filter masker.
Sampai saat ini belum ada uji klinis mengenai bahaya dari varian Omicron. Namun potensi penyebarannya tetap bisa berbahaya. Oleh karena itu, selalu terapkan protokol kesehatan dengan maksimal, kapanpun di manapun.
Sehat selalu ya, Ma!
Baca juga:
- Gejala Covid-19 Omicron Lebih Ringan, Beda dengan Delta
- Sampai Ubah Aturan Karantina, Inilah Bahayanya Virus Corona Omicron
- Upaya Pencegahan Virus Omicron, Varian Baru dari Covid-19