Memeringati Hari Film Nasional, Ini 5 Rekomendasi Film Umar Ismail
Inilah film hasil karya Bapak Film Indonesia
30 Maret 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Siapa yang tidak kenal dengan Usmar Ismail, beliau adalah pelopor drama modern yang karyanya luar biasa.
Dikutip dari laman Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Usmar Ismail bersama kakaknya yang bernama El Hakim, Rosihan Anwar, Cornel Simanjuntak, dan H.B. Jassin mendirikan kelompok sandiwara yang dinamakan Maya.
Kelompok ini menampilkan teater dengan teknik barat sehingga dianggap sebagai lahirnya teater modern di Indonesia.
Karirnya di dunia film diawali dengan menjadi asisten sutradara dalam film Gadis Desa besutan Anjar Asmara. Selanjutnya, beliau mulai berani menggarap film sendiri seperti Harta Karun dan Citra.
Penasaran seperti apa film hasil karya Usmar Ismail? Popmama.com akan mengumpulkan film terbaiknya.
1. Enam Djam di Djogdja (1950)
Film ini berkisah tentang keadaan Yogyakarta setelah diduduki Belanda pada Desember 1948. Juga tentang perjuangan pasukan Republik Indonesia yang melakukan taktik perang gerilya.
Berlanjut dengan suguhan peristiwa "Serangan Oemoem" pada 1 Maret 1949. Di mana di sini digambarkan bahwa RI masih punya kekuatan dan tak kalah dengan propaganda Belanda.
Editors' Pick
2. Darah dan Doa (1950)
Film ini menceritakan perjalanan panjang (long march) prajurit RI yang diperintahkan kembali dari Yogyakarta ke Jawa Barat. Rombongan prajurit dan keluarga ini dipimpin oleh Kapten Sudarto yang diperankan oleh Del Juzar.
Sepanjang film, terasa sekali ketegangan perjalanan dalam menghadapi serangan udara dari Belanda dan berakhir dengan berdaulatnya RI pada tahun 1950.
Kisah dalam bentuk narasi ini juga menceritakan tentang Kapten Sudarto yang terlibat cinta dengan dua gadis meski ia telah menjadi suami.
Film ini berakhir dengan ditembaknya Sudarto oleh anggota partai komunis yang pernah diperanginya pada Peristiwa Pemberontakan PKI Madiun (1948).