Karya Patricia Piccinini yang Disukai Dian Sastro di Museum Macan

Patricia sedang menggelar pameran tunggal perdana di Museum MACAN

11 Juli 2024

Karya Patricia Piccinini Disukai Dian Sastro Museum Macan
Dok. Museum MACAN

Museum MACAN sedang menggelar pameran survei tunggal perdana oleh Patricia Piccinini yang memiliki karya hiperealistis. Seperti apa isinya?

Beberapa waktu terakhir, karya-karya dari Patricia Piccinini sedang jadi pembicaraan warganet karena gambarannya yang tidak biasa. Seniman asal Australia ini menuangkan pikirannya yang terinspirasi dari perpaduan makhluk hidup dan tokoh mitologi. 

Ia mengajak pengunjung untuk menyelami bentuk-bentuk kehidupan baru lewat sudut pandang yang dilandasi dengan rasa welas asih dan kepedulian. 

Setiap orang akan mendapatkan kesan tersendiri saat melihat sebuah karya seni. Karya-karya Patricia memberikan kesan lembut di hati Dian Sastro. 

"Buat aku, rasa yang timbul itu lembut sekali. Kita diajak merespon sesuatu yang tidak wajar tetapi dari kacamata yang welas asih," tulisnya dalam postingan di IG miliknya. 

Seperti apa karyanya?Popmama.comakan merangkumkannya untuk Mama.

1. Karya patung yang hiperealistis

1. Karya patung hiperealistis
Dok. Museum MACAN

Patricia Piccinini adalah seorang perupa asal Australia yang menggelar pameran survei tunggal perdananya di Indonesia. Pameran yang dibuat di Museum MACAN ini menggambarkan makhluk imajiner yang terinspirasi dari perpaduan makhluk hidup dan tokoh mitologi. 

Meski terlihat tidak biasa, namun ia ingin menyampaikan bahwa cinta bisa terbentuk melalui berbagai cara, termasuk cara imajiner seperti ini. 

2. Menampilkan 40 karya

2. Menampilkan 40 karya
Dok. Museum MACAN

Pameran yang berjudul CARE ini dikurasi oleh Tobias Berger. Setidaknya ada sekitar 40 patung berukuran hidup, tiga instalasi video berukuran masif dan Celestial Field, sebuah instalasi keren yang terbuat dari ribuan bunga. 

Pameran ini juga menyajikan eksplorasi visi artistik Piccinini secara mendalam dan dalam skala yang besar. 

3. Perpaduan dari bahan sintetis dan organik

3. Perpaduan dari bahan sintetis organik
Dok. Museum MACAN

Terkenal dengan karyanya yang mendekati nyata, perempuan kelahiran tahun 1965 ini memadukan material sintetis seperti silikon dan serat kaca serta plastik ABS, dengan bahan organik.

Bahan-bahan organik ini termasuk rambut serta hewan taksidermi ke dalam patung-patungnya. Hasilnya, makhluk imajiner ini terlihat surealis. 

Editors' Pick

4. Karya yang terlihat sangat nyata

4. Karya terlihat sangat nyata
Dok. Museum MACAN

Dikenal dengan karya patung makhluk khayali (chimera) alami dan mekanis yang bergaya hiperealistis, praktik artistik Patricia Piccinini mengeksplorasi bentuk-bentuk baru mengenai tubuh, aspek fisik, dan rasa welas asih. 

Karya-karyanya merefleksikan batas-batas yang semakin samar antara yang artifisial dan yang alami.

Ia mengajak para pengunjung mempertanyakan pemahaman kita mengenai hubungan dengan dunia sekitar dan memperlihatkan masa depan di mana manusia dan makhluk lain dapat hidup berdampingan, bukan hanya di ruang yang sama, tapi juga dalam bentuk tubuh yang sama. 

5. Berbagai makhluk imajiner yang baru

5. Berbagai makhluk imajiner baru
Dok. Museum MACAN

Dalam pameran ini, pengunjung akan menemui serangkaian makhluk imajiner baru yang terinspirasi dari makhluk hidup dan mitologi.

Melalui makhluk yang diciptakan ini, penonton diajak untuk merenungkan bentuk-bentuk kehidupan baru melalui kacamata kepedulian dan kasih sayang. 

Pameran ini juga mengajak pengunjungnya mengeksplorasi emosi sebagai manusia, saat menghadapi hal-hal yang tidak diketahui, baik dalam bentuk makhluk alami maupun buatan. 

6. Menggali lebih dalam tentang isu terkini

6. Menggali lebih dalam tentang isu terkini
Dok. Museum MACAN

CARE mengeksplorasi tema universal tentang hubungan dan keintiman yang dirasakan oleh semua pengunjung.

Pameran ini menyelami isu-isu global yang mendesak seputar ekologi, keanekaragaman hayati, dan bioteknologi. 

Melalui pameran ini, pengunjung diharapkan bisa merenungkan bentuk-bentuk kehidupan imajiner hibrida, menyoroti tantangan yang dihadapi Indonesia terkait spesies-spesies yang terancam punah. 

7. Diperkaya dengan konteks lokal

7. Diperkaya konteks lokal
Dok. Museum MACAN

Pameran ini juga diperkaya dengan konteks lokal untuk memperdalam relevansi terhadap narasinya.

Seperti karya 'The Couple' yang sangat terkenal itu, terlihat situasi rumah tangga dari figur yang ditampilkan mencerminkan lingkungan rumah di Indonesia. 

Dengan detail perabotan dan barang-barang yang biasa ditemui di rumah tangga lokal, diharapkan para pengunjung bisa mudah menyelami maknanya dan mudah merasa terhubung dengan karya tersebut. 

8. Ada area khusus anak-anak

8. Ada area khusus anak-anak
Dok. Museum MACAN

Selama pameran Patricia Piccinini: CARE, Museum MACAN menghadirkan ruang khusus bagi anak-anak dan keluarga untuk mengeksplorasi beragam bahasa cinta dan tindakan kebaikan melalui permainan peran yang interaktif dan penjelajahan ruang. 

Berjudul Kindred Kinder, area ini merefleksikan gagasan Patricia Piccinini mengenai kepedulian sebagai naluri alami yang melampaui batasan antar spesies. Pengalaman ini juga bertujuan untuk mendorong rasa ingin tahu, kebaikan, tanggung jawab, dan menerima perbedaan. 

Pameran yang meninggalkan kesan tersendiri untuk Dian Sastro ini akan berlangsung sampai 6 Oktober 2024. Masih ada waktu untuk menengoknya secara langsung, Ma!

Baca juga:

The Latest