Mengenal 6 Jenis Pengobatan Kanker Payudara
Mulai dari terapi hormon sampai operasi
13 Oktober 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kanker payudara bisa dialami oleh siapa saja. Saat mengalaminya, ada beragam pengobatan yang bisa dipilih.
Terkena penyakit kanker payudara bukanlah akhir dari segalanya. Masih banyak cara dan usaha yang bisa dilakukan.
Mulai dari membiasakan hidup dengan lebih sehat dan sekaligus memulai pengobatan.
Disusun Popmama.com dari beragam sumber, inilah cara dan jenis pengobatan kanker payudara.
1. Terapi target untuk penderita kanker HER2 positif
Terapi target biasanya diterapkan pada kanker payudara HER2 positif. Di mana pada penderita jenis ini, hasil pemeriksaan menunjukkan adanya peningkatan protein human epidermal growth factor receptor (HER2).
Tujuan dari terapi ini adalah untuk menghambat pertumbuhan dan penyebaran sel kanker tanpa merusak sel-sel sehat di sekelilingnya. Obat yang digunakan bertujuan untuk menghambat perkembangan protein HER2.
Beberapa obatnya adalah seperti trastuzumab, pertuzumab, dan lapatinib yang diberikan melalui oral atau suntik. Cara ini bisa dilakukan pada kanker stadium awal maupun lanjut.
Efek samping yang mungkin dialami pasien terapi ini adalah pembengkakan pada tungkai, sesak nafas, dan diare.
2. Kemoterapi pada sebelum atau sesudah operasi
Kemoterapi bisa dilakukan sebelum bedah atau setelah bedah. Jika sebelum bedah, tujuannya untuk menyusutkan ukuran tumor agar bisa diangkat dengan pembedahan. Biasanya dilakukan pada kanker yang ukurannya terlalu besar jika diangkat melalui operasi.
Sedangkan kemo yang dilakukan setelah bedah bertujuan untuk membunuh sel kanker yang mungkin tertinggal saat prosedur bedah. Jika tidak, sel tersebut bisa tumbuh dan membentuk tumor baru di organ lain.
Obat kemoterapi biasanya diberikan melalui suntikan atau dengan infus. Pasien diberikan obat dalam siklus yang diikuti dengan masa istirahat untuk memulihkan diri dari efek dari obat yang diberikan. Siklus ini biasa berlangsung dalam 2-3 minggu.
Efek samping dari terapi ini biasanya kerontokan rambut, infeksi, mual, dan muntah.
Editors' Pick
3. Bedah lumpektomi untuk tumor yang tidak terlalu besar
Jika kanker payudara yang diderita tidak terlalu besar, bisa mengikuti prosedur bedah lumpektomi.
Cara ini mengangkat tumor yang tidak terlalu besar beserta sebagian kecil jaringan sehat di sekitarnya.
Orang yang mengikuti prosedur ini biasanya diikuti dengan radioterapi setelah bedah.
Sementara jika tumornya cukup besar, bisa mengikuti kemoterapi dahulu untuk menyusutkan ukuran tumor sehingga bisa diangkat dengan cara lumpektomi.
4. Radioterapi yang dilakukan setelah bedah lumpektomi
Pada dasarnya, tujuan radioterapi mirip dengan kemoterapi yaitu untuk membersihkan sel kanker yang mungkin belum terangkat atau tidak terdeteksi setelah bedah.
Terapi ini menggunakan sinar berkekuatan tinggi seperti sinar-X dan proton. Caranya, menembakkan sinar ke tubuh pasien menggunakan mesin (radioterapi eksternal), atau menempatkan material radioaktif ke dalam tubuh pasien (brachytherapy).
Radioterapi pada kanker payudara bisa berlangsung selama 3 hari sampai 6 minggu, tergantung dari jenis terapi yang dilakukan.
Komplikasi yang bisa dialami pasien terapi ini adalah kemerahan pada area yang disinari, serta payudara menjadi keras dan membengkak.
5. Bedah mastektomi untuk mengangkat seluruh jaringan payudara
Meski payudara adalah hal penting bagi seorang perempuan, tak ada yang lebih penting dari kesehatan diri. Bagi pasien yang punya tumor yang sulit diambil, maka opsinya adalah melakukan bedah mastektomi.
Bedah ini dilakukan oleh dokter bedah onkologi yang akan mengangkat seluruh jaringan di payudara.
Beberapa jenis bedah mastektomi adalah mengangkat seluruh payudara termasuk puting, areola, dan kulit sekitar, ada juga yang hanya mengangkat kelenjar payudara dan puting.
Untuk kasus yang memiliki risiko tinggi, dokter melakukan double mastectomy yaitu mengangkat kedua payudara agar tidak berisiko terserang kanker payudara.
6. Bedah pengangkatan kelenjar getah bening bagi kanker yang sudah menyebar
Pada beberapa kasus, kanker payudara sudah menyebar hingga ke kelenjar getah bening di ketiak. Hal ini membuat dokter harus melakukan operasi pengangkatan tumor sekaligus mengangkat kelenjar getah bening di area ketiak.
Komplikasi yang bisa timbul dari bedah ini adalah pendarahan, nyeri, dan pembengkakan lengan.
Itulah beragam cara pengobatan yang bisa dipilih untuk menyembuhkan kanker payudara. Dengan mengikuti prosedur, sel kanker bisa diangkat dan ditekan penyebarannya.
Baca juga:
- 5 Masalah Payudara yang Sering Dialami Ibu Hamil
- Apakah Payudara yang Terasa Sakit Dapat Menjadi Tanda Awal Kehamilan?
- Jangan Panik Dulu, Ini 7 Penyebab Sakit pada Payudara