Pameran Seni dengan Sentuhan Digital di REKAM MASA
Pameran ini digelar di Museum Nasional, Ma
7 November 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Teknologi semakin maju dan kini bisa berkolaborasi dengan segala bidang, termasuk seni. Dalam pameran REKAM MASA, seni bersandingan dengan digital.
Mama yang sedang mencari kegiatan seru di akhir pekan bisa mengarah ke Museum Nasional. Di sana sedang ada pameran karya seni bertajuk REKAM MASA.
Pameran yang berlangsung dari 28 Oktober hingga 6 November 2022 ini memiliki karya seni yang terintegrasi blockchain.
Seperti apa isi pameran dan apa hubungannya dengan blockchain? Popmama.com akan merangkumkannya untuk Mama.
1. Mengenai pameran seni REKAM MASA
Sekilas, pameran ini terlihat seperti pameran seni pada umumnya. Berbagai karya seni baik lukisan, instalasi, patung, dan fotografi dipamerkan di sini.
Pameran yang terbuka untuk umum ini diisi juga oleh para seniman senior seperti Teguh Ostenrik, Galam Zulkifli, Dipo Andy, Man Moel, Dan lainnya.
Editors' Pick
2. Hubungan blockchain dengan karya seni
Di dalam pameran ini, semua hasil seni terhubung langsung dengan teknologi blockchain. Tujuannya, untuk merekam portofolio seniman tersebut, jejak sebuah karya dan menyimpan sertifikat keasliannya dalam bentuk digital.
"Setiap karya seni yang ditampilkan akan kami daftarkan di blockchain untuk mendapatkan sertifikat digital yang menjamin keotentikannya," tutur Founder Artopologi, Intan Wibisono dalam rilis yang diterima Popmama.com.
3. Hubungan blockchain dan keamanan karya seni
Saat ini, teknologi tengah bergerak menuju Web3. Artinya, sudah masuk generasi ketiga dari jaringan internet. Sudah sewajarnya semua bisa terintegrasi dengan baik. Kemudian lahirlah konsep seperti ini.
"Kami ingin menghubungkan ekosistem seni dengan inovasi teknologi, sebagai gerbang baru pembuka jalan bagi seni untuk terus tumbuh dan bergerak maju," lanjut Intan.
Setiap seniman di pameran ini akan mendapat Certificate of Authenticity (COA). Nantinya, sertifikat ini berfungsi untuk mengoptimalkan perlindungan hak penciptanya, sekaligus memberikan rasa aman bagi pencinta seni yang mengoleksi karya tersebut.
4. Dibuka juga marketplace untuk mendaftarkan sertifikasi keaslian digital
Di kesempatan yang sama, diluncurkan juga marketplace Artopologi.com. Di sinilah tempat tepat untuk bertemu para pencipta dan pencinta seni untuk menuangkan kecintaannya pada seni.
Di sini juga tersedia layanan sertifikasi keaslian digital berbasis blockchain. Sertifikasi ini tersedia untuk karya seni fisik seperti lukisan, patung, instalasi seni, dan objek seni.
5. Termasuk yang eksperimental namun sangat penting
Artopologi.com adalah perusahaan teknologi rintisan yang menginisiasi Indo NFT Festiverse di Yogyakarta di April 2022 dan kurasi pameran Virtual Reality di NXC International Summit di Bali pada Agustus 2022.
Anggota Dewan Pengawas Badan Layanan Umum Museum dan Cagar Budaya, Ricky Pesik menyatakan apresiasi dan dukungan atas inisiatif dari Artopologi. Ia juga mengatakan bahwa hal ini termasuk yang eksperimental namun sangat penting untuk perkembangan ekosistem seni rupa kontemporer secara keseluruhan.
Baca juga:
- Seru! Pameran Marvel Studios Terbesar se-Asia Tenggara Hadir di PIM
- Kenang Maestro Raphael Lewat Pameran Seni Digital 'Magister Raffaello'
- 7 Potret Rumah Dwi Sasono yang Disulap Jadi Tempat Pameran