Salah satu sinetron di televisi nasional menarik perhatian umum karena peran seorang istri diperankan remaja di bawah umur. Bagaimana tanggapan seleb mengenai hal ini?
Sinetron adalah salah satu acara televisi yang selalu dinanti banyak orang. Tak hanya perempuan paruh baya saja, namun banyak juga kelompok dari berbagai umur yang turut menonton.
Sebuah sinetron berjudul "Suara Hati Istri" mengusik masyarakat lantaran bercerita tentang poligami dengan seorang istri muda yang bernama Zahra.
Yang dipermasalahkan adalah peran Zahra yang dimainkan oleh Lea Chiarachel (15 tahun) di mana dirinya masih dianggap di bawah umur.
Lalu, bagaimana komentar para seleb mengenai hal ini? Popmama.com rangkumkan untuk Mama.
1. Dengan berat hati, Zaskia Adya Mecca berkomentar
instagram.com/zaskiadyamecca
Zaskia Adya Mecca adalah salah satu artis yang banyak terlibat dalam film nasional. Terlebih, suaminya adalah seorang sutradara kenamaan Indonesia.
Namun ia merasa harus menyuarakan kepeduliannya terhadap perlindungan pada anak-anak dan perempuan. Dalam akun Instagramnya, Zaskia mengungkapkan keberatannya terhadap sinetron tersebut.
Ia juga menitikberatkan masalah ini pada orangtua yang memiliki anak di dunia entertainment.
"Semoga hal ini menjadi concern orangtua Zahra (karena anak di bawah umur belum bisa tanda tangan kontrak sendiri) untuk lebih membantu anak memilih pekerjaan yang tepat dan PH yang memproduksi cerita," tulisnya.
Lebih lanjut, ia mengingatkan bahwa TV Nasional bisa diakses siapa saja. Serta, sudah menjadi tugas kita bersama untuk mengawal TV Nasional ini.
Editors' Pick
2. Ernest Prakasa mewakili mereka yang tidak bisa bersuara
Instagram.com/ernestprakasa
Dalam laman Instagramnya, Ernest juga turut bersuara. Ia menuliskan:
"Karena banyak teman-teman yang bisa meramaikan masalah ini tapi terikat oleh etika, kontrak kerja, ataupun rasa tidak enak hati, maka biar saya yang bersuara," ujarnya.
Menurutnya, hal ini sudah keterlaluan. Ia mengatakan bahwa memang tolak ukur TV adalah rating, namun tolak ukur manusia adalah nurani dan akal sehat.
Dalam masalah ini, ia mempertanyakan kewajaran dari alur cerita sinetron tersebut.
3. Tissa Biani mengungkapkan bahwa hal ini sudah lama terjadi
instagram.com/tissabiani
Dalam laman Instagram Storynya, artis Tissa Biani juga mengomentari hal ini. Ia sudah tidak kaget dengan hal ini karena sudah sering terjadi dunia peran.
"Sebenarnya dari dulu sudah banyak cerita kayak gini, tapi baru sekarang ada perhatiannya," tulisnya.
Tissa melanjutkan, banyak pemain di bawah umur yang memerankan gadis dewasa yang harus melakoni adegan tidak sesuai umurnya. Sementara itu, malah banyak mereka yang sudah berumur 21 tahun lebih yang memerankan peran anak sekolah.
Di akhir pendapatnya, ia mengatakan semoga hal ini bisa menjadi pelajaran untuk para semua pekerja seni.
4. Pemeran pria di sinetron tersebut tak ambil pusing
Instagram.com/panjiasaputra
Dalam sinetron, terdapat peran Tirta sebagai suami yang dimainkan oleh Panji Saputra. Pria berumur 39 tahun ini tak ambil pusing dengan keributan yang sedang terjadi.
Sempat tertangkap oleh warganet, terlihat di laman Instagram milik Panji Saputra dirinya mengomentari tentang kericuhan mengenai sinetron "Zahra".
Sebuah postingan yang di-repost olehnya bertuliskan, "Apaan si komennya kalau ga suka tinggal skip susah amat. Padahal belum nonton dari awal, kalau dari awal pasti lu pada baper yakin gw"
Dari pantauan yang terbaru, terlihat ia telah menghapus postingan tersebut.
Sementara itu, terlihat masih banyak masyarakat yang tak peduli dengan masalah pemeran di bawah umur dan lebih mementingkan jalan cerita yang makin seru. Hal ini tentu jadi perhatian penting karena jika tidak, hal ini bisa jadi masalah yang akan terus berlarut-larut.
5. Tanggapan dari KPI
Freepik
Hal ini memang meresahkan masyarakat terutama mengenai keamanan dan kesejahteraan perempuan dan anak-anak. Jaringan Perempuan Muda Sumba pun turut berpendapat mengenai pemeran Zahra.
Dalam laman Instagramnya, mereka menyayangkan ada anak di bawah umur yang harus menjadi peran penting dalam sebuah cerita fiksi tentang pernikahan dan rumah tangga.
Koalisi Masyarakat Sipil Anti Kekerasan Seksual (KOMPAKS) juga mengecam keras penayangan sinetron tersebut.
Sementara itu KPI dikabarkan telah memanggil pihak stasiun TV terkait dan mengatakan mereka akan mengganti pemeran Zahra dalam sinetron itu.
Wakil Ketua Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Mulyo Hadi Purnomo mengatakan, stasiun TV terkait telah berjanji akan mengganti Lea Chiarachel dengan tokoh lainnya untuk menggantikan peran Zahra.
Diharapkan, penggantian peran akan berlangsung selama 3 kali penayangan ke depan.
Diharapkan juga, stasiun TV Nasional harus bisa lebih berhati-hati untuk memilih pemeran dalam sinetron yang akan ditayangkannya. Semoga jadi perhatian bersama, ya!