Saat ini, sudah banyak penyakit yang biasa diderita orang tua kini sudah diidap oleh anak-anak muda. Menurut praktisi medis, penyebabnya adalah pola makan yang buruk.
Obesitas jadi isu yang sedang diperhatikan karena ternyata lebih dari 30% penduduk Indonesia saat ini mengalami masalah obesitas. Apalagi baru-baru ini ada penderita obesitas yang akhirnya meninggal dunia setelah dirawat sekian lama.
Bahkan, ada juga kasus baru mengenai orang obesitas dengan berat ratusan kilogram.
Hal ini bisa disebabkan oleh banyak hal. Maka dari itu, Popmama.com akan merangkumkan penyebabnya dan apa bahayanya obesitas untuk Mama.
1. Naik 10% dalam 10 tahun terakhir
newsroom.ucla.edu
Menurut data yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan, saat ini ada lebih dari 30% penduduk Indonesia yang mengalami masalah obesitas. Angka ini menunjukkan betapa tingginya lonjakan masalah ini dalam kurun 10 tahun belakangan.
Di tahun 2013, angka obesitas masyarakat Indonesia adalah 20%. Kenaikan 10 persen dalam 10 tahun terakhir disebabkan oleh banyak hal, salah satunya adalah gaya hidup yang buruk.
Editors' Pick
2. Ketahui faktor risiko dari obesitas
Freepik/gpointstudio
Bukan sekadar terlihat gemuk, namun obesitas punya faktor risiko serius untuk berbagai penyakit kronis. Jika menderita kelebihan berat badan, maka risiko terkena diabetes, jantung, stroke dan beberapa jenis kanker pun lebih tinggi.
Selain itu, para penderita obesitas biasanya juga mengalami gangguan mental seperti depresi dan tingkat kepercayaan diri yang rendah.
Dari obesitas, efeknya pun sampai ke faktor ekonomi. Dimana penderita obesitas memiliki biaya perawatan kesehatan yang lebih tinggi dibanding mereka yang punya berat badan normal atau ideal.
3. Penyebab melonjaknya obesitas di Indonesia.
Freepik/Jcomp
Dokter Spesialis Anak Rumah Sakit Permata Depok, dr. Agnes Tri Harjaningrum, p.A, menjelaskan bahwa pola makan jadi salah satu faktor penyebab obesitas. Makanan yang tidak sehat seperti makanan olahan yang tinggi lemak jenuh, gula, dan garam pun menjadi pencetus masalah.
Kemudian, kecenderungan pemilihan ke makanan cepat saji dan siap saji pun jadi penyebab selanjutnya. Padahal, makanan tradisional jauh lebih sehat karena mengandung realfood.
4. Pemberian kental manis pada anak pun jadi pemicu lainnya
Freepik/Azerbaijan-stockers
Dr. Agnes melanjutkan, bahwa pemberian kental manis pada anak bisa membuat anak menjadi gemuk dan di dalam waktu singkat bisa terkena obesitas. Setelah itu, berbagai penyakit muncul.
"Kebanyakan, konsumsi gula ujung-ujungnya bisa meningkatkan kadar gula darah, kolesterol yang naik, dan nantinya akan muncul penyakit metabolik," ujar dr. Agnes.
Kental manis bukan hanya dinikmati anak-anak, namun orang dewasa juga secara tidak sadar suka mengonsumsinya. Seperti contoh, minuman manis seperti thai tea atau boba, biasanya mengandung kental manis.
Belum lagi minuman lain yang dikonsumsi setiap hari seperti es teh manis dan es kopi susu, makin meningkatkan risiko obesitas pada seseorang.
Padahal, dalam 4 sendok makan kental manis memiliki kandungan gula sebanyak 19 gram. Sedangkan kebutuhan gula harian untuk orang dewasa hanya 50 gram per hari.
5. Cara mencegah obesitas sedari dini
Freepik/Jcomp
Salah satu langkah kunci dalam pencegahan obesitas adalah menerapkan pola makan sehat. Konsumsi realfood seperti buah-buahan, sayur, biji-bijian utuh, protein dan susu sangatlah penting.
Orangtua juga perlu memilihkan makanan sehat untuk anak-anak agar mereka terhindar dari obesitas. Jajan boleh saja, namun perhatikan keseimbangan asupan nutrisi, jangan sampai timpang dan lebih banyak gula, garam dan lemak jenuh.
Langkah ini terasa mudah, namun nyatanya tetap sulit dilakukan. Untuk hidup sehat memang harus memaksakan diri dan menahan diri dari godaan makanan yang tidak sehat.
