Penyebab Seseorang Bicara Terbata-bata bisa Trauma atau Obat-obatan
Bisa juga karena faktor genetik
27 September 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Salah satu gangguan bicara yang bisa terjadi pada seseorang adalah gagap atau terbata-bata. Hal ini ditandai dari adanya masalah pada kelancaran dan alur bicara pengidapnya.
Pada pengidap gagap, ia akan merasakan kesulitan saat mengucapkan apa yang ingin disampaikannya. Sehingga, ia terdengar seperti memanjangkan atau mengulang suatu kata atau susunan kata saat bicara. Pada kasus tertentu, pengidap gagap merasa kesulitan saat mengucapkan kata tertentu.
Umumnya, cara bicara yang terbata-bata dialami anak-anak dan itu merupakan hal yang wajar. Jadi tidak wajar jika masih berlanjut hingga dewasa, atau malah jadi makin parah.
Agar tidak makin parah, ketahui apa saja penyebab dan faktor risiko bicara gagap atau terbata-bata, seperti yang dirangkumkan Popmama.com dari laman Kemenkes.
1. Faktor genetik
Pada kasus tertentu, ada gen yang spesifik menyebabkan gagap. Namun, penyebabnya belum diketahui. Meski begitu, data menunjukkan kalau hampir 60% pengidap gagap juga memiliki anggota keluarga yang gagap.
Jika ada anggota keluarga yang mengalami masalah serupa, kemungkinan individu tersebut juga akan mengalami kondisi yang sama meningkat. Hal ini mengindikasikan bahwa ada komponen biologis yang berperan dalam perkembangan kemampuan berbicara, yang mungkin melibatkan variasi genetik yang mempengaruhi fungsi otak dan cara sistem saraf mengontrol proses bicara.
Selain itu, penelitian genetik telah mengidentifikasi beberapa gen yang mungkin terlibat dalam pengaturan kemampuan bahasa dan bicara. Gangguan dalam gen ini dapat mempengaruhi cara otak memproses dan memproduksi suara, sehingga menyebabkan kesulitan dalam berbicara dengan lancar.
Dengan pemahaman lebih lanjut tentang bagaimana faktor genetik berkontribusi, pendekatan terapeutik dapat disesuaikan untuk membantu individu yang mengalami bicara terbata-bata.
Editors' Pick
2. Faktor neurogenik
Faktor neurogenik berhubungan dengan cara kerja sistem saraf pusat dalam mengontrol fungsi bicara. Gangguan atau kerusakan pada area tertentu di otak, seperti korteks motorik atau jalur saraf yang mengatur bicara, dapat menyebabkan kesulitan dalam menghasilkan kata-kata secara lancar. Ini bisa disebabkan oleh berbagai kondisi medis, seperti stroke, cedera kepala, atau kelainan perkembangan otak yang mempengaruhi kemampuan bicara.
Selain itu, proses neuroplastisitas, di mana otak beradaptasi dan berubah sebagai respons terhadap pengalaman, juga berperan penting. Pada beberapa individu, perubahan positif dalam cara otak berfungsi dapat terjadi melalui terapi atau latihan berbicara, sementara pada yang lain, mungkin diperlukan pendekatan lebih intensif untuk membantu mereka mengatasi tantangan dalam berbicara. Memahami faktor neurogenik ini membantu dalam merancang terapi yang lebih efektif bagi mereka yang mengalami gangguan bicara.