5 Penyebab Vagina Berdarah setelah Berhubungan Seksual
Vagina berdaraj setelah berhubungan seks harus segera diatasi ya
25 Oktober 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Vagina yang berdarah setelah bercinta tak hanya dialami perempuan yang pertama kali penetrasi saja.
Seringnya, vagina yang berdarah dikaitkan dengan selaput dara yang robek dan menjadi pertanda keperawanan seseorang. Padahal, tidak setiap orang mengalami hal itu.
Juga, meski sudah sering melakukan penetrasi kamu masih bisa tetap mengalami berdarah setelah bercinta. Beberapa penyebabnya adalah karena menstruasi atau kehamilan.
Namun, beberapa alasan lain kenapa kamu bisa berdarah setelah berhubungan intim. Berikut Popmama.com ulas penyebab vagina berdarah setelah berhubungan seks.
1. Terjadi robekan tipis di vagina
Seorang ahli kandungan dan kebidanan dari Atlanta, dr Gary Glasser mengatakan bahwa vagina berdarah setelah berhubungan seksual adalah sesuatu yang cukup banyak terjadi.
Kondisi ini dinamakan post-coital bleeding. Setidaknya 10% perempuan pernah mengalami hal ini. Sedangkan banyak yang mengatakan bahwa pendarahan setelah bercinta dikaitkan dengan kanker serviks.
Berita baiknya, hanya 1:1.000 perempuan yang mengalami pendarahan vagina dan memiliki kanker serviks.
Darah tersebut bersumber dari robekan tipis yang terjadi saat penetrasi. Meski biasanya ini dialami perempuan yang sudah menopause, namun tidak menutup kemungkinan dialami juga oleh mereka yang belum.
Biasanya, penetrasi terlalu dini, atau penetrasi menggunakan alat atau tangan bisa jadi penyebabnya. Jadi, pastikan semuanya aman agar vagina tidak terjadi robekan, ya.
Editors' Pick
2. Dinding vagina mengering
Atrofi vagina adalah keadaan di mana vagina terasa lebih kering, tipis, kurang elastis, dan rapuh. Ada beberapa penyebab yang membuat keadaan seperti ini.
Beberapa di antaranya adalah mendekati masa menopause, keadaan setelah melahirkan dan menyusui, terapi radiasi kanker rahim, merokok, efek samping obat kanker payudara, mengalami diabetes dan mengonsumsi pil KB.
Saat mengalami atrofi vagina, akan sering terlihat flek atau darah yang keluar saat selesai penetrasi. Digabung dengan rasa kering, gatal, atau terbakar pada kelamin.
Hal ini bisa diperbaiki dengan memberikan losion, minyak atau lubrikan yang aman bagi vagina agar lebih lembab. Kemudian, tetap lakukan hubungan seksual, dan juga menghindari produk sabun untuk vagina yang malah akan membuat lebih kering.