Sejarah Kampanye 16 Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan
Dimulai sejak tanggal 25 November sampai 10 Desember, Ma
26 November 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sebuah kampanye sedang dilakukan secara internasional. Kampanye ini bertajuk 16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan.
Dimulai tanggal 25 November, berlangsung kampanye 16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan. Kampanye ini dilakukan sebagai upaya untuk menghapuskan kekerasan terhadap perempuan di seluruh dunia.
Untuk di Indonesia, inisiatornya adalah Komnas Perempuan. Lalu apa sejarah dan alasan kampanye ini berlangsung selama belasan hari? Berikut Popmama.com rangkumkan berdasarkan informasi dari situs Komnas Perempuan:
1. Pertama kali digagas pada tahun 1991
Sudah 20 tahun berlangsung dari gagasan awal, kampanye ini pertama kali diusulkan oleh Women's Global Leadership Institute. Lebih lanjut, kampanye ini juga disponsori oleh Center for Women's Global Leadership.
Kegiatan ini dimulai pada tanggal 25 November yang merupakan Hari Internasional Penghapusan Kekerasan Terhadap Perempuan dan akan berlangsung sampai tanggal 10 Desember. Di mana pada tanggal tersebut, merupakan Hari Hak Asasi Manusia Internasional.
Durasi tersebut dipilih dalam rangka menghubungkan secara simbolik antara kekerasan terhadap perempuan dan isu HAM. Juga, ingin menekankan pada bahwa kekerasan pada perempuan juga merupakan pelanggaran HAM.
Sedangkan Komnas Perempuan sendiri mulai terlibat dalam kampanye 16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan sejak tahun 2001.
Editors' Pick
2. Kenapa berlangsung selama 16 hari?
Komnas Perempuan menyebutkan, pemilihan waktu 16 hari dikarenakan penghapusan kekerasan terhadap perempuan butuh kerja sama dari banyak pihak. Maka dari itu, rentang waktu 16 hari berguna untuk membangun strategi mengatur agenda bersama.
Beberapa agenda yang dimaksud adalah:
- Menggalang gerakan solidaritas berdasarkan kesadaran bahwa kekerasan terhadap perempuan merupakan pelanggaran HAM.
- Mendorong kegiatan bersama untuk menjamin perlindungan yang lebih baik bagi para survivor (korban yang sudah mampu melewati pengalaman kekerasan).
- Mengajak semua orang untuk turut terlibat aktif sesuai dengan kapasitasnya dalam upaya penghapusan segala bentuk kekerasan terhadap perempuan.