Selain Makan Minum, Ini Hal yang Dapat Membatalkan Puasa
Tak hanya berhubungan badan dan haid atau nifas saja
15 April 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Syarat utama puasa adalah tidak makan dan minum. Selain itu, masih banyak hal lain yang bisa membatalkan puasa. Berikut penjelasannya yang dirangkum Popmama.com.
Setiap ibadah memiliki syarat masing-masing, termasuk puasa. Dalam ibadah yang satu ini, ternyata ada beberapa hal yang bisa membatalkan puasa.
Beberapa hal jelas yang bisa membatalkan puasa adalah makan dan minum. Begitu juga dengan berhubungan intim di siang hari, bisa membatalkan puasa. Mens di siang hari juga otomatis membatalkan puasa.
Selain itu, hal apalagi yang bisa membatalkan ibadah puasa ini? Mari cari tahu.
1. Memasukkan benda ke bagian tubuh yang berlubang dengan sengaja
Hal yang pertama adalah memasukkan benda ke bagian tubuh yang berlubang dengan sengaja. Untuk diketahui bagian tubuh yang berlubang antara lain, hidung, mulut, kedua telinga, dubur, dan area kemaluan.
Lubang ini memiliki batas awal yang tak masalah jika dimasukkan benda. Untuk batas awal hidung yaitu sampai pangkal insang yang sejajar dengan mata. Di telinga, bagian dalam yang bisa dilihat oleh mata.
Sedangkan mulut, batas awalnya adalah tenggorokan. Jadi jika lewat dari batas itu, maka puasa terhitung batal. Namun jika ternyata belum tahu tentang hukumnya dan telah memasukkan benda tanpa sengaja, maka puasanya tidak dihitung batal.
Sementara itu, untuk pengobatan dari area kemaluan bisa menyebabkan batal puasa. Seperti contoh, pengobatan orang yang ambeien atau pemasangan kateter untuk urin.
Editors' Pick
2. Mengeluarkan air mani dengan sengaja
Berhubungan badan saat puasa sudah jelas membatalkan puasa. Namun bagaimana hukumnya jika keluar air mani?
Jika keluar saat keadaan tidur, maka itu tidak membatalkan puasa karena dalam kondisi tidak sadar.
Sedangkan jika bermasturbasi saat puasa dan air mani keluar dengan sengaja, maka itu terhitung batal puasa. Begitu juga saat melakukan hubungan intim meski tidak penetrasi, jika air mani keluar, tetap puasanya tidak bisa dihitung.