Self Love Marshanda: Mencintai Diri Sendiri saat Sedang Tidak Baik
Mencintai diri sendiri tak hanya saat sedang merasa senang atau bahagia saja
29 Oktober 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Salah satu artis yang terbuka dengan keadaan dirinya adalah Marshanda. Ia mengungkapkan bahwa self love bisa dilakukan kapan saja.
Di kala banyak orang masih merasa tabu dengan perbincangan mengenai kesehatan mental, Marshanda sudah terbuka. Memang tidak bisa diterima semua orang, namun kejujurannya kini mendapat sambutan baik dari banyak pihak.
Ia pun mengungkapkan bagaimana caranya menjalani hidup dengan bipolar, serta bagaimana menjaga semuanya agar tidak jatuh dalam episode yang bisa menenggelamkan dirinya lagi.
Dirangkum Popmama.com, inilah cara Marshanda mencintai dan menemukan dirinya sendiri.
1. Penting untuk selalu mencintai diri sendiri
Saat ini sedang ramai diperbincangkan masalah mengenai self love atau mencintai diri sendiri. Menurut Marshanda, yang penting adalah bagaimana kamu bisa menerima dan tetap mencintai diri sendiri saat sedang tidak baik-baik saja.
"Self love itu nggak cuma sayang sama diri kita pas lagi baik-baik saja, tapi kalau kita lagi breakdown, kita nggak apa-apa sama proses itu, itu salah satu dari self love," ungkapnya dalam salah satu wawancara di Youtube.
Perempuan berumur 32 tahun itu melanjutkan, seringnya orang akan memendam perasaan tidak nyamannya tersebut karena takut mengganggu keseharian, atau dianggap sedang tidak baik-baik saja. Padahal, hal ini bisa jadi besar di kemudian hari.
Jadi, tak apa jika sedang tidak baik-baik saja. Akui, validasi, dan terima dengan sebaik-baiknya.
Editors' Pick
2. Tengah mengurangi dosis obat untuk bipolarnya
Mama 1 anak ini mengaku sudah mengonsumsi obat untuk bipolarnya sejak 2007. Sedangkan selama 3 bulan terakhir ini ia sedang berusaha menurunkan dosisnya.
"Tujuan aku memang sedang mengurangi dosis obat-obatan bipolar, salah satunya terapi ke AS karena ada beberapa yang tidak ada di Indonesia," lanjutnya.
Di sana, ia melakukan 4 jenis terapi berbeda, salah satunya adalah suntik ketamin. Meski di Indonesia obat tersebut ilegal, namun tidak dengan di California, AS.
"Aku di klinik kesehatan, dengan dokter, dan menggunakan dosis yang bahkan dihitung sesuai berat badan, jadi nggak over," ujarnya.
Ia mengaku, dengan menjalani terapi ini, proses pengurangan dosisnya bisa berjalan dengan lebih mulus dan tidak terlalu bergejolak.