Sudah 88 Kasus di Indonesia, Ini Cara Pencegahan dan Pengendalian Mpox
Monkeypox bisa melalui sentuhan kulit juga, Ma
30 Agustus 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Selain cacar air dan cacar api, ada juga monkeypox yang sedang mengintai warga dunia. Bagaimana cara penanggulangannya?
Menteri Kesehatan (Menkes) RI, Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan kalau sudah ada 88 pasien cacar monyet atau Mpox di Indonesia yang sudah sembuh. Seluruh pasien ini tidak terlalu mematikan dibanding varian barunya.
Hingga 17 Agustus 2024, setidaknya ada 88 kasus yang tersebar di Jakarta, Jawa Barat, Banten, Jawa Timur, DIY, dan Kepri. Sebenarnya, kasus terbanyak terjadi di tahun 2023. Karena di tahun 2024, hanya ada 14 pasien saja.
WHO menaikkan status waspada mpox sejak bulan Agustus 2024 ini namun belum ada penambahan pasien.
Seperti apa gejala dan penularan mpox? Popmama.com akan merangkumkannya untuk Mama.
1. Mengenal Mpox
Mpox atau cacar monyet adalah penyakit yang disebabkan oleh virus monkeypox, demikian menurut laman Kemkes.go.id. Awalnya, penyakit ini merupakan penyakit zoonosis, yang berarti ditularkan dari hewan ke manusia.
Mpox memiliki beberapa clade atau varian yang telah teridentifikasi dan dapat menimbulkan wabah yaitu clade la, clade lb, dan clade llb.
Mpox sudah ada di Indonesia sejak tahun 2023 dan kembali muncul di tahun 2024 namun tidak sebanyak seperti tahun lalu.
Editors' Pick
2. Gejala mpox
Seperti semua penyakit, mpox juga memiliki beberapa gejala yang perlu diwaspadai seperti:
- Demam
- Sakit kepala hebat
- Nyeri otot
- Sakit punggung
- Lemas
- Pembengkakan kelenjar getah bening
- Ruam atau lesi kulit seperti cacar
Ruam atau lesi kulit ini berkembang mulai dari bintik merah seperti cacar, lepuh berisi cairan bening, lepuh berisi nanah, kemudian mengeras atau keropeng dan kemudian rontok. Jumlah lesi bisa dimulai beberapa saja hingga ribuan lesi di seluruh badan.
Ruam biasanya berkumpul di wajah, telapak tangan, dan kaki. Ruam juga bisa ditemukan di mulut, alat kelamin, dan mata. Seringnya, ruam mpox disalahartikan sebagai sifilis atau herpes.
Sedangkan gejala ini berlangsung antara 2-4 minggu dan biasanya sembuh sendiri. Namun pada beberapa pasien, kondisi ini bisa menyebabkan komplikasi dan berujung kematian.
3. Cara penularan mpox
Budi menjelaskan kalau penularan mpox mirip dengan HIV/AIDS, yaitu melalui kontak fisik dan umumnya terjadi di kelompok-kelompok tertentu dan karena kontak fisik.
Kalau terjadi karena kontak fisik, kenapa banyak anak-anak di Afrika yang kena juga? Hal ini disebabkan karena mereka berbagi penggunaan handuk, baju, selimut, dan sejenisnya. Sehingga, saat orangtuanya terkena mpox, maka kemungkinan besar anaknya juga tertular.
Mpox menyebar dari orang ke orang melalui kontak erat dengan seseorang yang memiliki ruam mpox, termasuk melalui kontak tatap muka, kulit ke kulit, mulut ke mulut, atau mulut ke kulit, dan termasuk kontak seksual.
Lingkungan sekitar bisa terkontaminasi mpox ketika yang tertular menyentuh pakaian, tempat tidur, handuk, elektronik, dan berbagai permukaan benda yang akan disentuh atau dipakai juga oleh orang lain.
Pada ibu hamil, mpox bisa tertular ke janin melalui kontak dari kulit ke kulit saat melahirkan, atau dari orang tua dengan mpox ke bayi atau anak selama ada kontak erat.
4. Cara pencegahan yang bisa dilakukan
Menteri Budi menegaskan kalau masyarakat tidak perlu khawatir dengan virus ini. Dengan menerapkan hidup sehat, maka virus ini bisa dihindari.
Agar tidak tertular, inilah cara yang bisa dilakukan:
- Hindari kontak fisik dengan orang yang bergejala
- Hindari berbagi alat makan dan minum
- Hindari menyentuh ruam atau koreng pasien
- Hindari mencium, memeluk, atau berhubungan seksual dengan suspek
- Gunakan masker dan rajin cuci tangan atau gunakan hand sanitizer saat sedang sakit dan jika bertemu dengan suspek
5. Vaksin mpox
Saat ini, sudah ada vaksin untuk mpox namun menteri Budi mengatakan kalau vaksin ini bukan untuk masyarakat umum. Karena, penularannya bukan seperti Covid-19.
Bukan tanpa alasan, aturan pemberian vaksin mpox ini sesuai dengan pedoman Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), mengingat ketersediaan vaksin yang belum banyak.
Namun pemerintah Indonesia memastikan akan mendatangkan sekitar 1.600 dosis vaksin mpox dari Denmark. Rencananya, vaksin tersebut akan tiba di minggu ini dan akan didistribusikan setelahnya.
Budi melanjutkan, karena harga vaksin yang mahal (Rp 3,5 juta), maka vaksin akan diberikan kepada kelompok yang berisiko tinggi tertular, petugas lab, petugas kesehatan, dan orang-orang yang berisiko di daerah-daerah yang memang sudah ada outbreak-nya.
Nah, usahakan untuk selalu menerapkan hidup sehat, ya. Serta, hindari kontak langsung dengan orang yang memiliki gejala mpox.
Baca juga:
- Wajib Tahu! Ini Cara Penularan Mpox dari Ibu Hamil ke Janin
- Apakah Mpox atau Cacar Monyet Mematikan? Ini 7 Fakta Penting!
- Pengobatan Cacar Monyet atau Mpox Bisa Dicover BPJS