Jika kamu tak tahan merasakan sakit kepala barang sedikit saja dan ingin langsung minum obat, bisa jadi gejala ketergantungan dengan obat pereda nyeri.
Sebenarnya, pereda nyeri memang sangat berguna untuk mengurangi gejala sakit mulai dari sakit kepala, nyeri menstruasi, dan lainnya. Mengonsumsi obat pereda nyeri pun takkan jadi ketergantungan jika sesuai anjurannya.
Namun beberapa orang terlalu sering dan mengonsumsinya berlebihan sehingga timbul beberapa gejala ketergantungan.
Dirangkum Popmama.com, inilah gejala kamu mengalami ketergantungan obat pereda nyeri.
1. Sering merasa perlu minum obat
Freepik/tirachardz
Dilansir dari WebMD, seseorang yang sudah kecanduan biasanya sering merasa perlu minum obat. Jika kamu baru dari dokter gigi dan obat pereda nyerinya baru habis, mungkin wajar jika ingin minum obat.
Namun jika tidak dalam keadaan sakit atau nyeri, dan kamu mencari cara apa yang bisa dilakukan agar bisa minum obat pereda nyeri, itu harus diwaspadai.
2. Meminum dosis yang berbeda dari yang diberikan dokter
Pexels/Polina Tankilevitch
Ketika dokter memberikan resep obat, ia sudah melihat berapa kebutuhanmu. Jika kamu merasa perlu minum lebih banyak dari dosis yang diperlukan, atau minum lebih sering dari waktu yang dianjurkan, bisa jadi tanda bahaya.
Co-Founder dari pusat recovery Rebound Brooklyn di New York, Joe Schrank mengatakan, saat kamu sudah tidak bisa mengontrol diri sendiri, berarti ada yang salah dengan dirimu. Jangan ragu untuk meminta bantuan profesional agar tidak makin parah.
Editors' Pick
3. Selalu mencari stok obat pereda nyeri
Freepik/aleksandarlittlewolf
Pada dasarnya, obat pereda nyeri tidak bisa dibeli bebas. Dengan kata lain, harus berdasarkan dengan resep anjuran dokter.
Namun obat seperti paracetamol dan ibuprofen memang bisa dibeli secara umum.
Kalau kamu tak bisa kehabisan obat pereda nyeri, mungkin kamu harus mulai membatasinya. Kemudian, jika kamu selalu menyimpan lebihan obat pereda nyeri dan minum di waktu-waktu yang tak dianjurkan, bisa jadi tanda lainnya.
4. Kamu telah menggunakan obat pereda nyeri dalam jangka waktu yang lama
Pixabay/Pexels
Meminum obat pereda nyeri saat mengalami gejala yang memang mengharuskan minum bukanlah masalah. Yang jadi perhatian adalah jika kamu terus mengonsumsinya meski sudah tidak sakit.
Perasaan tenang dan santai yang dirasakan setelah minum obat inilah yang tak bisa kamu lepaskan. Atau, sesederhana kalau minum parasetamol bisa membantumu tidur lebih cepat dan lelap.
Hal itu sudah termasuk penyalahgunaan obat dan bisa punya efek buruk pada kesehatan.
5. Merasa tersinggung jika ada yang membahas
Freepik/Jcomp
Masih dari WebMD, dikatakan bahwa jika ada teman atau keluarga yang ingin membicarakan kebiasaanmu mengonsumsi obat pereda nyeri, biasanya kamu akan tersinggung.
Tak hanya itu, kamu akan marah dan menganggap mereka berlebihan. Menurut banyak penelitian, reaksi kemarahan ini bisa jadi tanda kamu butuh pertolongan.
6. Cara menghindari ketergantungan dan cara menyelesaikannya
Freepik/yanalya
Schrank mengatakan, hal pertama yang harus kamu lakukan adalah jujur pada diri sendiri. Sadari bahwa kamu memang sudah salah menggunakan obat dengan tidak semestinya.
Selanjutnya, jujurlah pada teman, keluarga, dan psikiater yang akan membantumu melepaskan diri dari ketergantungan,
Jangan ragu untuk mencari cara penyembuhan yang paling cocok denganmu.
Sebelum ketergantungan, pastikan lagi agar minum obat hanya dengan sesuai resep dokter dan hindari minum obat pereda nyeri jika tidak merasa sakit yang berlebihan.