Sebagai anak, sudah sepantasnya kita berbakti dan berbuat baik pada orangtua. Hal ini pun diatur dalam Alquran tepatnya di surat Luqman ayat 14.
Tak hanya tentang sopan santun, hormat dan menyayangi orangtua juga diatur dalam Alquran. Tak hanya itu, disebutkan juga mengenai pengorbanan seorang ibu saat mengandung dan menyusui.
Wa wassainal insana biwalidaih hamalat hu ummuhu wahnan ala wahniw wa fisaluhu fi amaini anisykur li wa liwalidaik ilayyal masir
Artinya:
Dan kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepadaKu dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepadaKu lah kembalimu.
Tafsir dari surat Luqman ayat 14
(Unsplash/Abdullah Faraz)
Dan Kami perintahkan kepada manusia agar berbuat baik kepada kedua orang tuanya, terutama ibu. Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah seiring makin besarnya kandungan dan saat melahirkan, dan menyapihnya dalam usia dua tahun.
Jika demikian, bersyukurlah kepada-Ku atas nikmat yang telah Aku karuniakan kepadamu dan bersyukurlah juga kepada kedua orang tuamu karena melalui keduanya kamu bisa hadir di muka bumi ini. Hanya kepada Aku tempat kembalimu dan hanya Aku yang akan membalasmu dengan cara terbaik.
Makna dari surat Luqman ayat 14
Freepik
Ditengok dari kemenag.go.id, dijelaskan mengenai ayat ini.
Dalam ayat ini, Allah SWT memerintahkan kepada manusia agar berbakti kepada kedua orangtuanya dengan berusaha melaksanakan perintah-perintahnya dan mewujudkan keinginannya. Pada ayat-ayat lain, Allah juga memerintahkan yang demikian, firman-Nya:
Dan Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah berbuat baik kepada ibu bapak. (al-Isra': 23)
Hal-hal yang menyebabkan kenapa seorang anak diperintahkan berbuat baik kepada ibunya adalah:
1. Ibu mengandung seorang anak sampai ia dilahirkan. Selama masa mengandung itu, ibu menahan dengan sabar penderitaan yang cukup berat, mulai pada bulan-bulan pertama, kemudian kandungan itu semakin lama semakin berat, dan ibu semakin lemah, sampai ia melahirkan. Kekuatannya baru pulih setelah habis masa nifas.
2. Ibu menyusui anaknya sampai usia dua tahun. Banyak penderitaan dan kesukaran yang dialami ibu dalam masa menyusukan anaknya. Hanya Allah yang mengetahui segala penderitaan itu.
Dalam ayat ini yang disebutkan hanya alasan mengapa seorang anak harus taat dan berbuat baik kepada ibunya, tidak disebutkan apa sebabnya seorang anak harus taat dan berbuat baik kepada bapaknya. Hal ini menunjukkan bahwa kesulitan dan penderitaan ibu dalam mengandung, memelihara, dan mendidik anaknya jauh lebih berat bila dibandingkan dengan penderitaan yang dialami bapak dalam memelihara anaknya.
Penderitaan itu tidak hanya berupa pengorbanan sebagian dari waktu hidupnya untuk memelihara anaknya, tetapi juga penderitaan jasmani dan rohani. Seorang ibu juga menyediakan zat-zat penting dalam tubuhnya untuk makanan anaknya selama anaknya masih berupa janin di dalam kandungan.
Sesudah lahir ke dunia, sang anak itu lalu disusukannya dalam masa dua tahun (yang utama). Air susu ibu (ASI) juga terdiri dari zat-zat penting dalam darah ibu, yang disuguhkan dengan kasih sayang untuk dihisap oleh anaknya.
Seorang ibu sangat dihimbau untuk menyusui anaknya dengan ASI. Janganlah ia menggantinya dengan susu formula, kecuali dalam situasi yang sangat memaksa. Mendapatkan ASI dari ibunya adalah hak anak, dan menyusukan anak adalah suatu kewajiban yang telah dibebankan Allah SWT kepada ibunya.
Dalam ayat ini, Allah hanya menyebutkan sebab-sebab manusia harus taat dan berbuat baik kepada ibunya. Nabi SAW sendiri memerintahkan agar seorang anak lebih mendahulukan berbuat baik kepada ibunya daripada kepada bapaknya, sebagaimana diterangkan dalam hadis:
Dari Bahz bin hakim, dari bapaknya, dari kakeknya, ia berkata, "Aku bertanya ya Rasulullah, kepada siapakah aku wajib berbakti?" Rasulullah menjawab, "Kepada ibumu." Aku bertanya, "Kemudian kepada siapa?" Rasulullah menjawab, "Kepada ibumu." Aku bertanya, "Kemudian kepada siapa lagi?" Rasulullah menjawab, "Kepada ibumu." Aku bertanya, "Kemudian kepada siapa lagi?" Rasulullah menjawab, "Kepada bapakmu. Kemudian kepada kerabat yang lebih dekat, kemudian kerabat yang lebih dekat." (Riwayat Abu Dawud dan at-Tirmidzi)
Adapun tentang lamanya menyusukan anak, Al-Qur'an memerintahkan agar seorang ibu menyusukan anaknya paling lama dua tahun, sebagaimana yang diterangkan dalam ayat ini, dengan firman-Nya, "dan menyapihnya dalam masa dua tahun." Dalam ayat lain, Allah menentukan masa untuk menyusukan anak itu selama dua tahun. Allah berfirman:
Dan ibu-ibu hendaklah menyusui anak-anaknya selama dua tahun penuh, bagi yang ingin menyusui secara sempurna. (al-Baqarah: 233)
Jadi, itulah arti, tafsir, dan makna dari surat Luqman ayat 14. Jadi lebih menghargai orangtua ya, Ma.