Salah satu bisnis yang menjanjikan dan tidak terasa merepotkan adalah franchise. Untuk Mama yang sedang mencoba bisnis franchise makanan atau minuman, ini tipsnya.
Segalanya dimulai dengan langkah pertama. Jika menjajaki bisnis franchise, kamu perlu mengetahui langkah apa saja yang perlu dilakukan agar tidak rugi di awal.
Dirangkum Popmama.com, inilah tips memulai bisnis franchise makanan atau minuman.
1. Pilih produk dengan target pasar yang jelas
Instagram.com/otwfoodstreet
Banyak franchise kuliner yang bisa dipilih. Mulai dari harga yang murah, cocok di kantong, atau yang premium. Sebelum tergiur dengan harganya, pastikan memilih produk yang target pasarnya jelas.
Meski jenis kulinernya terlihat menjanjikan, namun lihat lagi, apakah ada yang akan membelinya? Begitu juga dengan rasa dan harga, apakah sesuai dengan target pasar yang ingin dicapai.
Karena bisnis franchise biasanya memiliki sistem kontrak lebih dari 2 tahun, jadi jangan sampai waktu dan uang kamu terbuang begitu saja.
2. Pastikan jenisnya bukan yang musiman
youtube.com,cookpad.com
Masih ingat pisang nugget beberapa waktu lalu? Atau yang masih hangat kemarin, es milo kepal? Hal musiman seperti ini memang menarik minat semua orang di awal peluncurannya, namun tidak berlangsung lama.
Jika ingin memilih jenis kuliner untuk franchise, pastikan tidak yang musiman. Untuk mengeceknya, kamu bisa menggunakan portofolio skala penjualan sebagai acuan.
Jika cenderung stabil dalam jangka waktu yang cukup lama, maka bisa dibilang kuliner ini memiliki daya beli. Dengan begitu, kamu bisa mempertimbangkan untuk memilih franchise tersebut.
Editors' Pick
3. Memilih pemilik yang suportif
herworld.com
Langkah berikutnya dari tips memulai bisnis franchise makanan atau minuman adalah jangan hanya memilih yang paling menguntungkan. Lebih dari itu, pilih yang memiliki sistem kerjasama yang saling menguntungkan.
Usahakan juga memilih franchise yang punya pemilik yang bisa membimbing bisnis. Jadi tak sekadar membeli dan lalu memberikan manual book saja.
Salah satu pemilik franchise yang suportif adalah mereka yang memudahkan kamu untuk membuat inovasi. Karena ada beberapa franchisor yang memiliki aturan ketat sehingga menyulitkan untuk berkembang.
4. Memiliki pengetahuan cukup mengenai brand yang akan dipilih
Freepik/wirestock
Selain memilih produk, namun menentukan brand yang akan dibeli juga tak kalah penting. Penting sekali untuk mengetahui seperti apa reputasi brand franchise yang akan dibeli.
Usahakan untuk memilih brand yang reputasinya baik dan memiliki catatan yang bersih. Dengan kata lain, brand pilihan kamu tak pernah punya masalah yang berat atau kontroversial.
Juga, cari tahu seperti apa mereka yang sudah membeli franchise sebelum kamu. Lihatlah apakah mereka punya pengalaman yang tidak mengenakkan atau aman-aman saja.
5. Memeriksa legalitas bisnis franchise dan baca kontrak baik-baik
Freepik
Hal seperti ini memang terdengar teknikal, namun harus kamu ketahui dengan seksama. Periksalah semua hal terkait legalitas pemilik franchise beserta produknya.
Jangan lupa, lihat dan baca seksama poin-poin kontrak kerja sama yang akan kamu setujui. Cermati baik-baik dan jangan ragu untuk menanyakan hal yang menurutmu cukup timpang atau agak memberatkan.
6. Sesuaikan dengan budget
Pexels.com/KarolinaGrabowska
Meski terasa menggiurkan, namun jangan langsung tergoda dengan franchise yang punya waktu turnover singkat. Karena biasanya, yang seperti ini punya harga yang sangat tinggi.
Lagipula, belum tentu saat kamu membelinya, turnover atau BEP akan secepat seperti yang dibicarakan banyak orang.
Hindari terlalu memaksa memilih franchise mahal karena untung yang besar, namun periksa kembali budget yang kamu miliki dan maksimalkan dengan nominal yang ada.
Dalam berbisnis, sudah tentu kamu akan menemukan hambatan dan kesulitan. Tapi jika dimulai dengan penuh rencana matang, hambatan tersebut pun bisa diminimalisir.
Itu dia tips memulai bisnis franchise makanan atau minuman. Pastikan untuk memikirkan segalanya matang-matang sebelum mulai bisnis, ya!