Pencarian serpihan pesawat Sriwijaya Air dan para korban masih terus berlanjut. Popmama.comakan merangkumkan update tentang pencarian ini.
Akhir pekan kemarin, Indonesia mendapat kabar duka atas jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ - 182. Setelah 4 menit lepas landas, pesawat dengan tujuan Jakarta - Pontianak tersebut hilang kontak pada posisi 11 nautical mile di utara Bandara Internasional Soetta, Tangerang.
Tak lama kemudian, Bupati Kepulauan Seribu mendapat laporan adanya pesawat jatuh di dekat Pulau Laki dan Pulau Lancang. Bahkan nelayan sempat menemukan sedikit serpihan pesawat yang mengambang di lautan.
Sampai saat ini tim SAR gabungan masih mencari selama 24 jam penuh, dengan harapan bisa mengumpulkan semua temuan dan segera menginvestigasi.
Inilah updatenya.
1. Pada hari Minggu sore, ada 7 kantong berisi bagian tubuhÂ
IDN Times/Shemi
Di hari Minggu sore, para tim SAR gabungan telah mengumpulkan bagian tubuh yang diduga para korban dari kecelakaan Sriwijaya Air SJ - 182.
Setidaknya, ada 7 kantong yang berisikan bagian tubuh yang diduga korban. Tim Disaster Victim Identification (DVI) segera melakukan identifikasi untuk mengetahui identitas mereka yang telah ditemukan.
Editors' Pick
2. Salah satunya, ada pakaian anak kecil berwarna pink
Instagram.com/sriwijayaair
Pada Minggu Malam, Kepala Basarnas, Marsdya Bagus Puruhito mengumumkan hasil temuan timnya selama sehari itu. Beberapa di antaranya potongan pesawat besar dan kecil.
Setidaknya ada 16 bagian potongan besar dari pesawat, 10 kantong jenazah yang berisi bagian tubuh korban, dan 5 potong pakaian.
Temuan pertama yaitu pukul 11.23 WIB adalah ban pesawat, pakaian anak kecil yang berwarna pink, dan puing pesawat.
3. Ada 40 sampel DNA yang telah dikumpulkan
IDN Times/Maya Aulia
Direktur Utama Sriwijaya Air, Jefferson Jauwena melakukan konpers terkait hilang kontaknya pesawat Sriwijaya Air SJY182 rute Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang - Bandara Supadio, Pontianak
Untuk mengidentifikasi para korban, dibutuhkan sampel DNA dari keluarga korban. Sejauh ini, sudah dikumpulkan 14 sampel di RS Polri, 24 sampel dari Pontianak, 1 sampel dari Jawa Timur, dan 1 sampel dari Sulawesi Selatan.
Jumlah kantong jenazahnya pun telah bertambah 6 buah. Dari 10 menjadi total 16 kantong jenazah. Ditambah, 3 kantong properti body.
4. Beberapa pihak yang terlibat untuk proses identifikasi
IDN Times/Muhammad Iqbal
Komandan Tim DVI RS Polri Kombes Heri Wijatmoko mengatakan, timnya melibatkan beberapa pihak untuk melakukan pemeriksaan.
Pihak lain yang terlibat adalah 51 ahli postmortem dan 25 forensik, ontologi, toksikologi forensik, dan lainnya. Tim DVI RS Polri juga bekerja sama dengan maskapai untuk mendapatkan data dan rekaman kamera CCTV dari penumpang.
Tim DVI juga mengerahkan 306 personel untuk mengidentifikasi jenazah yang terdiri dari Polri, TNI, Kementrian Kesehatan, dan Ikatan Dokter Ahli Forensik Indonesia.
5. Data yang dibutuhkan untuk mendapatkan hasil identifikasi
IDN Times/Muhammad Iqbal
Menurut Heri, dalam proses antemortem, dibutuhkan sampel data yaitu data primer dan sekunder. Untuk data primer adalah sidik jari, DNA, dan data pemeriksaan gigi.
Jika salah satu atau dua di antaranya, atau malah ketiganya cocok, berarti ada hasil identifikasi.
Sedangkan data sekunder adalah data medis dan properti korban. Seperti contoh, apakah ada dompet dan sebagainya. Maka dari itu, diperlukan data dari keluarga atau orang terdekat korban untuk melengkapi proses identifikasi.
Diketahui pesawat Sriwijaya SJ - 182 mengangkut 62 orang dengan 50 penumpang, 6 kru aktif, dan 6 ekstra kru. 4 Menit setelah lepas landas, pesawat hilang dari radar dan kemudian ditemukan serpihannya di perairan Kepulauan Seribu.
Flightradar24 melaporkan pesawat kehilangan ketinggian 10 ribu kaki dalam 1 menit.
Sampai saat ini, pencarian masih terus dilakukan oleh tim SAR gabungan dan pihak terkait lainnya.
Sriwijaya Air telah menyiapkan Crisis Centre atau Posko Darurat di 4 lokasi. Ada juga nomor hotline yang bisa dihubungi yaitu 021 - 8063 7817 untuk keluarga penumpang.
Semoga, pencarian bisa segera selesai dan proses identifikasi berjalan lancar.